Setelah sebelumnya memberikan kesempatan pada media untuk melakukan sneak peek, kini aplikasi web tersebut sudah bisa dibuka untuk umum di internet dengan alamat www.openspaces.co.id.
Pernah diwartakan bahwa aplikasi ini menyediakan tools untuk menciptakan karya seni jalanan atau sederhananya, street artversi digital. Selain tools,terdapat juga menu galleryuntuk memamerkan karya seni yang telah diciptakan, di mana pengunjung aplikasi ini bisa melakukan vote atas karya yang mereka gemari.
Hari ini, Selasa (23/10/2012), bertempat di kawasan Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Google juga memakai kesempatan yang sama untuk melakukan pengumuman pembukaan kompetisi street art di Open Spaces untuk user di Indonesia.
Kompetisi yang dibuka mulai hari ini hingga 26 Desember nanti mencari 9 pemenang. Karya-karya street art yang masuk di apps ini dan menjadi jawaranya, bakal diberi kesempatan menorehkan kreasinya di tembok-tembok yang terpilih di sejumlah lokasi di Jakarta serta Bandung.
Tak memiliki ketrampilan street art di dunia nyata? Tenang saja karena dijelaskan bahwa ada tim khusus dari Google yang akan membantu para pemenang untuk mengaplikasikan karya tersebut di tembok.
Selain memakai sistem voting, ada 3 juri yang didaulat untuk menilai karya-karya peserta. Nama-nama yang tak asing di dunia seni dan menjadi penentu kemenangan peserta itu adalah Darbotz, David 'Naif' Bayu dan kurator Farah Wardhani.
"Secara estetika oke, berkualitas dan unik, selain itu kontennya, ada yang harus disampaikan, jadi gak cuma gambar-gambar aja," ujar Farah menyampaikan kriteria penilaian karya.
Sandy Tantra, Consumer Marketing Manager Google Indonesia berharap agar dari sini, muncul seniman-seniman muda, bukan hanya di offline saja, tapi juga di online. Adapun aplikasi web ini, meski mengusung nama Chrome, namun tetap bisa diakses dari browser lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar