# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Sabtu, 22 Maret 2014

12 Fakta El Clasico Yang Mungkin Belum Anda Ketahui

El Clasico. Siapa yang tak pernah mendengar kata tersebut. Kata yang berarti 'Klasik' tersebut adalah julukan bagi pertarungan antara Real Madrid dan Barcelona FC. Laga dua tim terbaik di Spanyol ini sudah berlangsung 112 tahun dan selalu berlangsung dengan sengit.

Berikut adalah 12 fakta tentang El Clasico yang mungkin belum anda ketahui hingga saat ini.

Laga El Clasico untuk pertama kalinya terjadi pada tanggal 13 Mei tahun 1902 pada laga Semifinal ajang Copa de la Coronacion. Saat itu, Barca menang dengan skor 3-1.

Keduanya hingga kini sudah bertemu sebanyak 226 kali dalam laga resmi. Dari angka tersebut, Madrid menang sebanyak 90 kali sementara Barca menang 88 kali. 48 laga sisanya berakhir sama kuat.

Jika laga tak resmi diikutsertakan, maka kedua tim ini total bersua sebanyak 259 kali. Barca unggul 107 kali sementara Madrid 94 kali. Sisanya berakhir dengan hasil seri.

Madrid sudah menciptakan 380 gol di laga El Clasico. Sementara itu, Barca mencetak 366 gol saja.

Saat ini, Lionel Messi bersanding bersama Alfredo Di Stefano sebagai top skorer El Clasico dengan torehan masing-masing 18 gol.

Cristiano Ronaldo menjadi pemain pertama sepanjang sejarah yang mampu mencetak gol dalam enam laga Clasico secara berturut-turut.

Manuel Sanchis adalah pemain yang paling banyak tampil di Clasico. Mantan punggawa Madrid itu mengoleksi 43 penampilan. Sementara itu di kubu Barca, pemain yang mengantongi penampilan paling banyak diClasico adalah Xavi, dengan 39 laga.

Sebanyak 21 pemain Barca hijrah ke Madrid. Sementara itu, hanya 12 pemain Madrid yang pindah ke Barca. Namun, hanya 13 pemain saja yang pernah berlaga di Clasico. Contohnya saja Luis Figo, Ronaldo, Michael Laudrup dan Luis Enrique. Namun, diantara sekian banyak pemain tersebut, hanya Ronaldo saja yang pernah mencetak gol bagi dua tim tersebut.

Istilah El Clasico pada mulanya hanya digunakan untuk laga di La Liga saja. Namun, sekarang istilah tersebut juga dipakai di berbagai kompetisi lainnya (Liga Champions, Copa Del Rey, dll).

Walau keduanya juga termasuk klub yang sukses di Liga Champions, namun, belum pernah sekalipun keduanya bertemu di laga final kompetisi paling elit di Eropa tersebut.

Selisih kemenangan terbesar yang pernah terjadi di El Clasico adalah 10 gol. Hal tersebut terjadi di partai leg kedua semifinal Copa del Generalisimo pada tanggal 13 JUni 1943. Saat itu, Madrid membantai Barca dengan skor 11-1.

Untuk urusan koleksi gelar juara (yang resmi diakui UEFA dan FIFA) Barca unggul dari Madrid. Blaugrana mengoleksi 81 trofi sementara Los Blancos hanya 76 titel juara saja.
baca keseluruhan - 12 Fakta El Clasico Yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Kemenangan Bersejarah Barcelona Di Santiago Bernabeu

Santiago Bernabeu beberapa kali menjadi saksi superioritas Barcelona, hingga menuntun mereka ke tangga juara.

Duel besar yang mempertemukan dua penguasa La Liga kembali tersaji. Setelah Barcelona menang 2-0 di Camp Nou pada laga klasik jilid pertama musim ini, giliran Real Madrid gantian menjamu tim Gerardo Martino di Santiago Bernabeu, Senin dini hari WIB. 

Grafik Los Blancos terus menanjak setelah kekalahan di El Clasico Oktober lalu, sementara sebaliknya Barca mulai terseok-seok. Problem cedera yang menghampiri Lionel Messi diyakini menjadi penyebab menurunnya penampilan Blaugrana, sampai puncaknya saat mereka menelan dua kekalahan tandang beruntun dari Real Sociedad (2-1) dan Real Valladolid (1-0) yang memaksa turun peringkat hingga ke urutan tiga, defisit empat angka dari Si Putih yang nyaman menguasai klasemen. 

Sowan ke Santiago Bernabeu, Barca wajib menang. Bukan hanya untuk memupuk kepercayaan diri, tapi juga menjaga peluang mempertahankan gelar. Sulit memang, tapi itu bukan hal mustahil karena dalam sepuluh duel di markas Los Blancos di semua kompetisi, Barcelona hanya dua kali menelan kekalahan. 

Menjadi penguasa di tengah angkernya Santiago Bernabeu bukan hal baru bagi Barca. Mereka pernah mencatat kemenangan spektakuler 6-2 di hadapan puluhan ribu pendukung setia Madrid lima tahun lalu. Stadion megah yang dibuka pada 14 Desember 1947 ini juga beberapa kali menjadi saksi superioritas Barca, yang menuntun mereka ke raihan gelar La Liga.  

Selain kemenangan bersejarah di era Pep Guardiola tersebut, masih ada beberapa laga di Bernabeu yang berakhir manis untuk tim tamu. Berikut beberapa kemenangan bersejarah Barca di Bernabeu yang berujung trofi tertinggi di sepakbola Spanyol. 

Jornada 31 musim 2009/10 - 10 April 2010 | 0-2

Barca dan Madrid datang ke pertandingan ini dengan mengantongi poin identik, 31. Persaingan titel kian sengit dan sorotan publik tertuju pada duel antara Messi dan Cristiano Ronaldo, dua pemain terbaik dunia saat ini. Tapi, tim Guardiola membuktikan diri mereka berada di atas rival abadi. Gaya tiki-taka Barca mampu membendung serangan Los Blancos, dengan gol dari Messi dan Pedro Rodriguez tidak hanya memenangkan Barca di pertandingan, tapi juga memuluskan langkah Blaugrana menyabet gelar. 

Susunan pemain
Madrid: Casillas, Sergio Ramos, Albiol, Garay, Arbeloa, Gago, Xabi Alonso, Marcelo (Guti, min. 57), Van der Vaart (Raúl. min. 69), Cristiano Ronaldo, Higuaín (Benzema, min. 79).

Pelatih: Manuel Pellegrini



FC Barcelona: Valdés, Puyol, Piqué, Milito (Márquez, min. 79), Maxwell (Iniesta, min. 63), Sergio Busquets, Xavi, Keita, Alves, Messi, Pedro.
Pelatih: Josep Guardiola

Wasit: Mejuto González
Gol: Messi ('32), Pedro ('56) 

Jornada 34 musim 2008/09 - 2 Mei 2009 | 2-6

Mungkin ini menjadi malam yang paling indah di Bernabeu. Bagaimana tidak, The Catalans sukses mempermalukan tuan rumah dengan skor telak 6-2 di musim pertama Guardiola sebagai entrenador. Kemenangan ini juga masuk dalam sejarah sepakbola Spanyol sebagai salah satu kemenangan paling meyakinkan di El Clasico. Superioritas Barca atas Madrid mengundang kekaguman, di mana mereka menerapkan permainan indah dan tetap tenang meski dalan kondisi tertinggal lebih dulu oleh gol Gonzalo Higuain di menit 13. Selain membawa pulang dengan skor meyakinkan, momen terindah di laga ini adalah ketika Carles Puyol mencium ban kaptennya setelah mencetak gol kedua Barca. Kemenangan di Bernabeu mengantar mereka mencatat sejarah menjadi tim pertama La Liga yang mampu menyabet treble winners: La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions. 

Susunan pemain
Madrid: Casillas, Sergio Ramos (Van der Vaart, min. 71), Cannavaro, Metzelder, Heinze, Lass, Gago, Marcelo (Huntelaar, min. 58), Robben (Javi García, min. 78), Raúl, Higuaín.
Pelatih: Juande Ramos

FC Barcelona: Valdés, Alves, Piqué, Puyol, Abidal, Touré (Sergio Busquets, min. 85), Xavi, Iniesta (Bojan, min. 85), Messi, Eto'o, Henry (Keita, min. 60).
Pelatih: Josep Guardiola

Wasit: Undiano Mallenco
Gol: Higuaín ('13), Henry ('17), Puyol ('19), Messi ('35), Sergio Ramos ('55), Henry ('57), Messi ('74), Piqué (82') 

Jornada 12 musim 2005/06 - 19 November 2005 | 0-3 


Status boleh rival, dan memberikan aplaus kepada pemain lawan tidak begitu sering terjadi apalagi jika sudah melibatkan Barca dan Madrid. Tapi, inilah yang terjadi setelah Ronaldinho mencetak gol ke gawang Casillas di Bernabeu. Publik rupanya terkesima dengan aksi solo yang dilakukan bintang asal Brasil tersebut. Barca memang tampil luar biasa ketika itu, bersama Ronaldinho, Samuel Eto’o dan Messi sementara Madrid terlihat seperti bukan pemilik rumah sendiri. Itu bisa dilihat dari tendangan ke arah gawang Madrid baru tercipta di menit 76. Blaugrana pun berhak mengawinkan gelar La Liga dan Liga Champions di akhir musim. 

Susunan pemain
Madrid: Casillas, Salgado, Sergio Ramos, Helguera, Roberto Carlos, Beckham, Pablo García (Baptista, min. 67), Zidane, Raúl (Guti, min. 58), Robinho, Ronaldo.
Pelatih: Vanderlei Luxemburgo

FC Barcelona: Valdés, Van Bronckhorst, Puyol, Oleguer, Márquez, Edmílson, Messi (Iniesta, min. 70), Xavi, Deco, Eto'o, Ronaldinho.
Pelatih: Frank Rijkaard

Wasit: Iturralde González
Gol: Eto'o ('15), Ronaldinho ('59, '78)

Jornada 9 musim 1997/98 - 1 November 1997 | 2-3

Saat permainan tim mendapat kritikan di awal musim 1997/98, Barca menunjukkan superioritasnya melalui perjuangan berat di Bernabeu. Azulgrana mampu meladeni permainan menyerang yang diperagakan Madrid. Barca unggul lebih dulu melalui gol Rivaldo saat laga berjalan lima menit dan Madrid memborbardir pertahanan tim tamu demi mencetak penyeimbang, namun kiper Barca Rud Hesp tampil gemilang dengan berkali-kali mementahkan peluang lawan. Raul Gonzalez akhirnya menyamakan kedudukan di awal babak kedua, meski kemenangan menjadi milik tim Louis van Gaal melalui gol Giovanni, setelah Luis Enrique dan Suker saling balas menjebol gawang lawan. Laga ini termasuk salah satu yang paling menarik dengan suporter kedua tim tetap di kursi mereka hingga wasit meniup peluit akhir. Barca menutup musim dengan memenangkan titel di sisa empat pertandingan. 

Susunan pemain
Madrid: Cañizares, Panucci (Jaime, min. 73), Sanchís, Hierro, Roberto Carlos, Seedorf, Redondo, Amavisca (Morientes, min. 81), Mijatovic, Raúl, Suker.
Pelatih: Juup Heynckes

FC Barcelona: Hesp, Ferrer, Couto, Reiziger, Sergi, Luis Enrique, De la Peña (Abelardo, min. 25), Figo, Rivaldo, Stòitxkov (Giovanni, min. 53), Òscar (Amor, min. 77).
Pelatih: Louis van Gaal

Wasit: Ansuategui Roca
Gol: Rivaldo ('5), Raul ('49), Luis Enrique ('50), Suker ('62), Giovanni ('79)

Jornada 1 musim 1984/85 - 2 September 1984 | 0-3 

Musim ini langsung diawali dengan duel sengit, karena El Clasico di Bernabeu digelar di pekan pertama. Tidak ada start lebih baik untuk tim Terry Venables yang langsung tancap gas karena mereka mengepak kemenangan 3-0 di ibu kota. Schuster, Caldere dan Archibald menjadi kunci kemenangan Blaugrana yang langsung menempati puncak La Liga sejak awal musim, posisi yang berhasil mereka pertahankan hingga kompetisi berakhir. Musim ini juga dihiasi dengan aksi nyeleneh jurnalis Catalan Joaquim Maria Puyal yang berteriak “Urruti te queiro!” (Urruti, I love you!) ketika Barca secara matematika memastikan gelar di Valladolid. 

Susunan pemain
Madrid: Miguel Ángel, Chendo, Bonet, Camacho, San José (Ángel, min. 44), Stielike, Michel, Gallego (Juanito, min. 66), Butragueño, Lozano, Pineda.
Pelatih: Amancio Amaro

FC Barcelona: Urruti, Sánchez, Migueli, Alexanko, Julio Alberto, Víctor, Schuster, Calderé, Rojo, Archibald, Carrasco.
Pelatih: Terry Venables

Wasit: Urízar Azpitarte.
Gol: Ángel ('46), Archibald ('85), Caldere ('90) 

Jornada 22 musim 1973/74 - 17 Februari 1974 | 0-5 

Setelah 14 tahun puasa gelar La Liga, Barcelona akhirnya menjadi kampiun di musim 1973/74. Barca, yang dibangun oleh pemain genius, Johan Cruyff, membawa trofi La Liga ke Camp Nou. Laga yang paling dikenal di musim tersebut adalah kemenangan fantastis atas Real Madrid di Bernabeu. Tim yang diarsiteki Marinus Michels berhasil mengacak-acak permainan Madrid dengan lima gol tanpa balas. Dominasi Barca yang begitu meyakinkan bahkan membuat surat kabar di Madrid membuat headline Madrid di tangan Barca. Mereka seperti boneka. Ini laga yang tidak akan pernah dilupakan fans Barca. 

Susunan pemain
Madrid: Garcia Remón, Morgado, Benito, Zoco, Rubiñán, Pirri, Netzer, Velázquez, Aguilar (Santillana, min. 46), Amancio, Macanás.
Pelatih: Luis Molowny

FC Barcelona: Mora, Rifé, Costas, De la Cruz, Torres, Juan Carlos, Rexach, Asensi, Cruyff, Sotil, Marcial (Tomé, min. 70).
Pelatih: Marinus Michels

Wasit: Orrantia
Gol: Asensi ('30, '53), Cruyff ('38), Juan Carlos ('63), Sotil ('69)
baca keseluruhan - Kemenangan Bersejarah Barcelona Di Santiago Bernabeu

Lima Wajah Arsenal Bersama Arsene Wenger

Kontribusi Arsene Wenger untuk Arsenal bukan sekadar prestasi di lapangan, melainkan pembangunan klub di segala sektor.

Nyaris 18 tahun menduduki bangku manajer Arsenal dan melalui 999 pertandingan, kontribusi Arsene Wenger buat raksasa London Utara itu bukan sekadar prestasi di lapangan -- terlepas dari kering silverware sejak 2005 Le Professeur telah mempersembahkan 11 trofi, tapi juga pembangunan klub di segala sektor.

Menyongsong partai ke-1000 pria Prancis ini, dalam derby ibu kota menghadapi tuan rumah Chelsea pada Sabtu malam ini WIB, merangkum buah kinerja pria Prancis ini untuk Arsenal dalam lima poin berikut.

TIM




Pada 12 Oktober 1996, Arsene Wenger memimpin laga pertamanya sebagai manajer Arsenal, kemenangan 2-0 atas Blackburn Rovers di Ewood Park. Ian Wright memborong dua gol untuk tim yang terdiri dari sembilan pemain Inggris, satu Wales, dan satu Prancis. Gunner tunggal yang tidak berasal dari Britania Raya hari itu adalah Patrick Vieira, yang direkrut klub atas permintaan Wenger sebelum ia mengambil alih kendali tim secara resmi pada 1 Oktober.

Banyak penggawa lawas - terutama kapten Tony Adams dan anggota barisan pertahanan yang dibentuk oleh George Graham - sempat cemas mereka tidak akan cocok dengan visi sepakbola Wenger.

Kendati sang bos awalnya mengambil tindakan tak populer dengan mengenyahkan kultur minum-minum dan pola makan tak sehat dalam skuat, kebanyakan pemain akhirnya menyanjungnya karena perubahan tersebut berperan memperpanjang karier mereka, dan lini pertahanan yang dipimpin Adams menjadi fondasi untuk sukses historis Arsenal merengkuh gelar ganda pada 1998.

Seiring waktu kontingen Inggris di tubuh Gunners menyusut dan, dalam sebuah laga Liga Primer dengan Crystal Palace pada 14 Februari 2005, Wenger menyeleksi match squad berisi 16 nama tanpa satu pun pemain domestik.

Dalam beberapa tahun belakangan sang manajer telah mengambil langkah-langkah untuk membalikkan tren tersebut, dengan Jack Wilshere, Theo Walcott, serta Kieran Gibbs tampil secara reguler dan Alex Oxlade-Chamberlain plus Carl Jenkinson tumbuh kian matang.

Tim Wenger dalam beberapa tahun terakhir juga memfokuskan pada pencapaian dominasi di lini tengah melalui deretan pemain berpostur kecil tapi kreatif dan berteknik tinggi, mengeyampingkan kekuatan fisik yang biasa menjadi andalan di awal masa kepemimpinannya lewat pemain-pemain seperti Adams, Martin Keown, dan Sol Campbell.

Tetapi, apa pun kewarganegaraan atau profil pemain-pemain yang dipilihnya, dan terlepas dari formasi yang digunakan, tim Arsenal besutan Wenger mengusung kecintaan yang sama pada permainan umpan-umpan pendek mengalir dan nyaris selalu terdeterminasi oleh hasrat menyerang dengan kecepatan, imajinasi, dan presisi.


STADION



Perbedaan paling mencolok dari hari pertama Arsene Wenger mengambil alih Arsenal, tak dapat dimungkiri, adalah kepindahan markas klub dari Highbury ke Emirates Stadium pada musim panas 2006, yang telah mengondisikan paruh kedua periode kekuasaan pria Prancis tersebut.

Gagal memperoleh subsidi publik dari pemerintah, The Gunners membiayai £390 juta ongkos konstruksi kandang anyar melalui kesepakatan-kesepakatan sponsorship, keuntungan dari penjualan pemain, dan pinjaman £260 juta dari sekelompok bank yang dipimpin oleh Royal Bank of Scotland pada April 2003. Pendanaan lebih jauh datang dari perombakan Highbury menjadi flat, dengan dibangunnya 711 properti baru.

Demi melunasi utang tersebut, penyesuaian terpaksa dilakukan klub dalam kebijakan di bursa transfer, dengan Wenger mesti bersandar pada pengembangan talenta muda ketimbang membeli pemain jadi -- model ini menjadi penjelasan, kalau tak mau disebut sebagai alasan, masa paceklik trofi yang telah berlangsung sejak 2005.

Di luar lapangan, keuntungan signfikan datang dari kepindahan dari Highbury yang berkapasitas 38 ribu orang ke Emirates, arena modern dengan jumlah 60 ribu bangku. Pemasukan matchday Arsenal langsung naik dari £37,4 juta hingga melebihi £90 juta - setara dengan peningkatan lebih dari £1 juta per laga - dan The Gunners menjadi satu-satunya klub di 20 besar daftar Deloitte Money League yang mampu mengedepankan matchday revenue sebagai sumber penghasilan tunggal terbesar.

Emirates Stadium juga menggelar sejumlah laga uji coba timnas Brasil, konser musik, bahkan konferensi politik pada 2008 antara Perdana Menteri saat itu, Gordon Brown, dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

Harga tiket terbukti terus menjadi tulang punggung pemasukan klub sejak kepindahan dari Highbury, dengan fans Gunners harus membayar harga karcis musiman tertinggi di Eropa. Akan tetapi, dengan jumlah waiting list melampaui 40 ribu nama, klub kemungkinan tak akan menemui kendala sekalipun mematok harga lebih mahal lagi.

Hierarki Arsenal bersikeras Emirates Stadium akan sangat membantu daya beli klub di pasar transfer dalam beberapa tahun ke depan dan banyak orang menanti dengan antusias untuk melihat apakah pembelian bintang Jerman Mesut Ozil seharga £42 juta musim panas lalu hanya menjadi awal dari gebrakan-gebrakan berikut Arsenal di bursa.


KOMPLEKS LATIHAN



"Bagi saya basis pekerjaan adalah untuk memiliki kebebasan mengelola klub sesuai pilihan saya - membuat kepentingan-kepentingan penting tentang apa yang terjadi di dalam klub, membeli pemain, menjual pemain dan memutuskan hal-hal seperti kontrak dan bahkan markas latihan baru," ucap Arsene Wenger kepada reporter pada September 1997.

Saat itu Wenger belum genap setahun memimpin Arsenal, tapi klub telah mendapat izin dari dewan kota untuk membangun kompleks latihan baru senilai £10 juta di London Colney, Hertfordshire.

Itu menjadi salah satu dampak terbesar kiprah Wenger sejak Oktober 1996, saat ia berusaha mengorganisir sesi ekstra di tempat latihan klub yang sebetulnya dibagi bersama dengan University College London (UCL) untuk mengenal skuatnya. Upayanya ditolak karena ketika itu lapangan memang telah dijadwalkan untuk dipergunakan mahasiswa. Episode ini membuatnya tak tahu "harus tertawa atau menangis" tapi ia terdeterminasi untuk tidak mengalami lagi kejadian tersebut.

Wenger dan chairman Peter Hill-Wood, bersama arsitek Richard Marshall dan manajer protek Peter Kesall, memulai misi penemuan fakta untuk sentra latihan yang telah dipergunakan Bayern Munich, Nantes, serta Auxerre, dengan sang pelatih amat terlibat dalam rencana desain.

Konstruksi di lahan seluas 140 hektor tuntas dalam 45 minggu dan dibiayai oleh dana hasil penjualan Nicolas Anelka ke Real Madrid seharga £22,5 juta pada musim panas 1999.

Kompleks baru ini terdiri dari sepuluh lapangan ukuran penuh - tiga untuk first team, tiga untuk skuat cadangan dan tiga buat tim junior, sementara satu lagi digunakan untuk laga-laga uji coba dan partai liga tim U-18 - kolam hydrotherapy, ruang sauna dan kamar pemijatan, fasilitas gym, kantin, area media, dan ruang perawatan serta administrasi.

London Colney hingga saat ini masih dianggap sebagai salah satu fasilitas latihan terbaik di Inggris. Skuat Three Lions berlatih di sana secara reguler hingga dibangunnya St. George's Park, sementara Barcelona dan Borussia Dortmund juga menggunakannya sebagai markas dalam persiapan final Liga Champions di Wembley (pada 2011 dan 2013).


MANAJER



Arsene Wenger menjadi satu-satunya hal konstan dalam proses perubahan Arsenal yang telah berjalan nyaris dua dekade lamanya, tapi meskipun menunjukkan loyalitas mengagumkan (atau gila, tergantung sudut pandang Anda) terhadap prinsip-prinsip yang telah membentuknya sebagai manajer, Wenger, seperti semua orang lainnya, harus menyesuaikan diri dengan perkembangan waktu untuk bertahan.

Wenger datang di awal invasi asing ke Liga Primer dan pendekatan progresifnya ke segala aspek kepelatihan, dipadukan  dengan pengetahuan mendalam tentang para pemain yang pada akhirnya menjadi generasi emas Prancis, memberinya keunggulan besar atas rival-rivalnya di Inggris.

Tetapi keadaan ini tidak berlangsung selamanya. Suntikan kekuatan finansial tanpa batas dari pihak asing di Chelsea dan Manchester City, berbarengan dengan perubahan kebijakan transfer Arsenal (seperti telah disinggung di poin 'Stadion') dan pergeseran lansekap global sepakbola, membuat The Gunners kesulitan bersaing dengan tim-tim terbaik di dalam maupun luar negeri.

Dalam sudut pandang kepelatihan persepsi Wenger perlahan berubah dari revolusioner ke konservatif sementara figur-figur tenar lain, contoh utamanya adalah Jose Mourinho, Pep Guardiola, dan yang terbaru Jurgen Klopp, meredefinisikan batasan-batasan taktis dan teknis sepakbola ke level tertinggi dalam sedekade ke belakang.

Wenger telah beradaptasi dalam caranya sendiri, mengganti formasi dari 4-4-2 ke 4-3-3 dan kemudian ke 4-2-3-1 sesuai perkembangan waktu, mengadopsi gaya yang menitikberatkan pada serangan balik di saat situasi menuntut demikian, dan tidak lagi terlalu bersandar pada koneksi Prancis untuk dalam perekrutan pemain -- terbukti dari meningkatnya jumlah kontingen Jerman dalam skuat Arsenal.

Kendati demikian, terlepas dari segala hal di atas, sang manajer tak pernah kehilangan kemampuan eksepsionalnya untuk mengembangkan talenta muda, dan membentuk inti tim barunya - Wojciech Szczesny, Kieran Gibbs, Aaron Ramsey, Jack Wilshere, Theo Walcott, dan Alex Oxlade-Chamberlain - menjadi sampel teranyar dari kinerjanya.

Mentalitasnya secara garis besar juga tidak banyak berubah, dipicu oleh hasrat luar biasa besar untuk memproduksi sepakbola menyerang nan elok dan ekspansif serta - terlepas dari puasa gelar - kebenciannya terhadap kekalahan.


JANGKAUAN GLOBAL



Pada Oktober 1996 Arsene Wenger mengambil alih salah satu klub terbesar Inggris. Sekitar 18 tahun kemudian, ia kini mengelola sebuah merek global. Popularitas fenomenal Liga Primer dan sukses Arsenal di dalamnya telah turut memastikan fans Gunners kini ada di setiap belahan dunia.

Ini terefleksi dari tingginya pertumbuhan finansial klub sejak Wenger memegang kendali tim. Pada 1996, pemasukan Arsenal berada di bawah £21 juta (sekitar setengah harga Mesut Ozil). Pada Februari lalu, klub mengungkapkan angka tersebut kini menyentuh £136 juta. The Gunners menempati peringkat kedelapan dalam datar terbaru Deloitte Money League dengan penghasilan total £243,6 juta, di mana £62,4 juta di antaranya datang dari sumber komersial.

Jumlah itu memang lebih kecil dibandingkan rival-rival domestik Arsenal - pemasukan komersial terbaru Manchester United menembus hingga £152,5 juta, Manchester City memperoleh £143 juta dan Chelsea £83,9 juta - terutama diakibatkan kesepakatan sponsorship jangka panjang yang telah disetujui klub sejak pindah ke Emirates Stadium.

Banyak dari kesepakatan tersebut bakal berakhir pada 2014 dan Gunners telah mengumumkan ekstensi £150 juta untuk kesepakatan dengan Emirates buat penamaaan hak stadion dan sponsorship seragam, juga kesepakatan merchandising dan perlengkapan olahraga dengan Puma senilai £150 juta mulai musim panas nanti. Klub sekarang memiliki total 16 mitra komersial - meningkat drastis dari 1996, ketika perusahaan elektronik Jepang JVC menjadi nama tunggal dalam lis tersebut.

Perusahaan-perusahaan tersebut terpikat oleh profil global Gunners, yang tetap besar meski tim belum pernah memenangi trofi lagi sejak 2005.

Arsenal memiliki follower Twitter terbanyak keempat (3,4 juta) dalam 20 besar klub di Money League - di belakang Real Madrid, Barcelona, dan Galatasaray - dan laman Facebook resmi mereka memiliki lebih dari 19 juta like. Media sosial telah merevolusi cara klub-klub top dapat berkomunikasi dengan fans mereka sekaligus menarik penggemar baru. Dalam hal ini, Arsenal telah mendulang popularitas lebih ketimbang kebanyakan klub lain.


baca keseluruhan - Lima Wajah Arsenal Bersama Arsene Wenger

Bersih-bersih Data di Gadget Sebelum Dijual

Teman saya membeli smartphone bekas dan semua data-data yang didalamnya sudah kosong. Namun saat ia mengoprek-oprek smartphone tersebut ia menemukan file (foto, video) pemilik sebelumnya. 

Yang ingin saya tanyakan, apakah benar walaupun kita sudah menghapus file seperti dokumen, foto, dan video di gadget (smartphone ataupun komputer) akan bisa kembali lagi data tersebut? Jika memang benar bagaimana caranya agar data tersebut benar-benar terhapus. 

Karena hal ini akan sangat mengganggu jika kita akan menjual barang tersebut dan ternyata pengguna tersebut mampu mengoprek gadget tersebut. Takut akan disalahgunakan jika ternyata memang benar bisa dikembalikan lagi data yang sudah dihapus. 


[Vaksincom]

Sebenarnya kalau pengguna smartphone terdahulu sudah melakukan langkah penghapusan yang baik dan benar datanya akan sangat sulit di-recover kembali (oleh orang awam). Menjawab pertanyaan Anda, apakah data yang dihapus bisa dibuka kembali. Jawabannya adalah jika hanya di-delete saja maka cukup banyak tools yang bisa membuka kembali data yang dihapus tersebut seperti “Cellebrite”.

Pertanyaan Anda sangat menarik dan Vaksincom akan membahas sedikit mendalam supaya para pengguna smartphone pada umumnya memiliki pengetahuan lebih atas keamanan data dari smartphone yang dimilikinya dan menerapkan standar pelindungan yang baik dan tidak terlalu merepotkan (kalau repot sudah pasti dibandingkan dengan tidak melakukan perlindungan, tetapi manfaat yang didapatkan dari kerepotan tersebut adalah mendapatkan perlindungan maksimal atas data Anda).

Pertama-tama yang harus anda ingat sewaktu menjual perangkat Anda adalah :

1. Lepaskan SIM Card anda atau jika nomor diinjeksi ke perangkat pastikan nomor yang terasosiasi ke perangkat Anda telah dinoaktifkan dengan menghubungi provider telekomunikasi.

Hal ini sangat penting khususnya untuk Anda yang menggunakan nomor postpaid atau masih ingin menggunakan nomor Anda di perangkat baru.

2. Lepaskan SD Card eksternal dan jangan samakan dengan adaptor atau power bank dan diberikan sebagai paket penjualan sebelum Anda pastikan data di SD Card tersebut kamu hapus dengan baik. Salah satu cara yang mudah mengamankan data di SD Card adalah melakukan enkripsi pada data tersebut sehingga sekalipun diakses menggunakan card reader, isi dokumen tersebut tidak akan bisa dibuka karena sudah terenkripsi.

Namun, bila Anda awam dengan enkripsi, cara yang lebih aman dari enkripsi adalah dengan tidak menyertakan SD Card ke dalam smartphone yang Anda jual.

Setelah mengamankan data di media eksternal. Selanjutnya yang perlu menjadi perhatian adalah media internal. Karena pengguna smartphone di Indonesia beragam, dan para penggunanya cukup fanatik, maka Vaksincom akan mencoba memberikan tips untuk 3 OS. iOS, Android dan Blackberry.

iOS

Untuk urusan sekuriti, dibandingkan Android, iOS perlu diberikan sedikit pujian (dengan catatan perangkatnya tidak di-jailbreak).

Untuk iOS 3.0 ke atas, Apple sudah menggunakan enkripsi hardware. Jadi semua data yang tersimpan pada memori internal (kecuali SIM Card) sudah dienkripsi secara otomatis dan hanya bisa dibuka dengan kunci yang hanya tersedia di perangkat. 

Dengan menghapus kunci ini, otomatis seluruh data yang ada di memori internal menjadi tidak berguna, walaupun secara fisik masih tersimpan di dalam memori dan filenya bisa dilihat/dikopi. 

Tetapi karena terenkripsi dan kunci untuk membukanya sudah dihapus, maka data ini menjadi tidak berguna. Kira-kira sama dengan data di komputer yang dienkripsi oleh malware cryptolocker dimana pemilik komputer bisa melihat datanya tetapi tidak bisa dibuka karena kunci untuk membukanya disimpan oleh pembuat malware di server tersembunyi.

Cara untuk menghapus data di iOS3.0 jika ingin dijual (iPhone 3GS ke atas) adalah dengan mengakses : [Settings][General][Reset][Erase all Content and Settings]

Android

Khusus untuk Android, enkripsi tidak terjadi pada level hardware dan perlu diaktifkan secara manual. Namun anda jangan kecil hati dulu, sekali enkripsi diaktifkan, tingkat keamanan yang anda nikmati akan sama tinggi dengan iOS dan khusus untuk perangkat yang memiliki SDcard eksternal, Anda juga bisa memilih untuk mengenkripsi data di SDcard ekternal tersebut.

Jika hal ini Anda lakukan, sekalipun SDcard tersebut dicabut dan diakses menggunakan perangkat lain/card reader, data Anda akan tetap aman karena sudah terenkripsi.

Cara termudah menghapus data dari perangkat Android adalah dengan menjalankan Factory Reset, biasanya bisa diakses dari menu [Settings][Backup&reset]. Hal ini pada dasarnya sudah cukup aman, namun karena beragamnya penyedia perangkat Android, tingkat keamanan yang diberikan berbeda untuk setiap vendor. Dan terkadang dengan tools Mobile Forensics seperti Cellebrites recovery data pada tingkat tertentu masih bisa dilakukan.

Karena itu, jika Anda termasuk paradroid (paranoid Android users), Anda bisa melakukan langkah enkripsi semua data di perangkat dan SDcard. Caranya sedikit berbeda untuk setiap vendor. Vaksincom memberikan contoh dari HTC One dengan OS Android Kitkat yang bisa diakses dari [Settings][Storage][Phone Storage Encryption] untuk mengenkripsi memori perangkat dan [Settings][Storage][Encrypt SD card content] untuk mengenkripsi data di SD Card.

Sekali mengaktifkan enkripsi di perangkat Android, selain Anda mendapatkan perlindungan ekstra atas data ketika perangkat dijual. Anda juga mendapatkan perlindungan dari kebocoran data ketika perangkat anda dicuri sepanjang PIN / Passwordnya tidak bisa ditebak. 

Tetapi hal ini juga berlaku untuk Anda dan bisa menjadi senjata makan tuan. Jika Anda lupa password untuk membuka perangkat, maka tidak ada cara untuk mengembalikan data tersebut dan satu-satunya cara untuk menggunakan perangkat Anda kembali adalah dengan melakukan hard reset dan kehilangan semua data anda di perangkat.

PENTING !!!
Harap menjadi perhatian bahwa proses pengaktifan enkripsi akan memakan waktu cukup lama (lebih dari 1 jam) dan diharuskan untuk menghubungkan perangkat ke charger karena jika terjadi kehabisan daya ditengah proses enkripsi akan menyebabkan perangkat error dan data menjadi kacau. 

Selain itu, sekali mengaktifkan enkripsi, ibaratnya Anda sudah kontrak mati dan harus memasukkan password enkripsi setiap kali perangkat melakukan booting. Password enkripsi ini berbeda dengan PIN / Password membuka Lock Screen.

Blackberry

Blackberry merupakan OS smartphone pertama yang merupakan pionir sekuriti pada smartphone. Karena itu tentunya mereka memiliki pengamanan konten yang mumpuni dan dikenal dengan nama Content Protection yang jika diaktifkan akan mengenkripsi data dengan enkripsi 256 AES (Advance Encription Standard). 

Namun Anda perlu memastikan bahwa data di SDcard ikut dienkrip guna menjaga keamanannya (khususnya jika memiliki data penting yang akan mengakibatkan kerugian besar jika jatuh ke tangan orang lain). Jika tidak yakin, ketika menjual perangkat, sekali lagi ingatlah untuk mengambil SDcard tersebut. 

Lebih baik sedikit repot daripada menyesal di kemudian hari, jangan sampai karena kecerobohan anda tahu-tahu foto atau video anda yang bersifat rahasia tersebar ke dunia maya.

Untuk melakukan Security Wipe dari Blackberry anda dapat melakukan langkah sebagai berikut:

OS 10:
[Settings][Security and Privacy][Security Wipe] ketikkan kata [blackberry] sentuh [Delete Data] untuk menjalankan Security Wipe.

OS 6.0 dan 7.1:
[Options][Security][Security Wipe] dan pilih data dan aplikasi yang ingin dihapus. Ketikkan kata [blackberry] dan klik [Wipe Data]
baca keseluruhan - Bersih-bersih Data di Gadget Sebelum Dijual

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense