# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Minggu, 31 Mei 2020

Mark Zuckerberg Pernah Ditawari Urus Franchise McDonald's


Mark Zuckerberg mendapatkan gelar kehormatan dari Harvard


Ada kisah unik dari Edward Zuckerberg, ayah dari CEO Facebook, Mark Zuckerberg sebelum masuk perguruan tinggi kepada anak-anaknya.


Pilihan ini mungkin bisa mengubah jalan hidup Zuckerberg yakni -- kuliah di Harvard atau punya franchise McDonald's.


"Ayahku, lumayan lucu sih, sebelum kami semua masuk perguruan tinggi ia menawarkan opsi untuk lanjut kuliah atau berinvestasi di sebuah franchise dan menjalankannya," kata Randi Zuckerberg, saudari dari suami Priscilla Chan tersebut kepada CNN.


Saat itu Zuckerberg memilih untuk masuk ke Harvard.


Fyuuuh, buat yang suka pakai Facebook tentunya ini pilihan yang melegakan hati, ya.


Diketahui, meski drop out pada tahun kedua kuliah di jurusan ilmu komputer, Zuckerberg mendapatkan penemuan ide mendirikan laman media sosial bersama dua teman kampusnya yaitu Dustin Moskovitz dan Chris Hughes.


Ketika itu, ia membuat kanal bernama Facemash di mana mahasiswa bisa mengunggah foto dan saling berinteraksi.


Lebih serunya lagi, ia menemukan kekasih hatinya yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran, Priscilla Chan lewat Facemash.


Aww......


13 tahun berselang, Zuckerberg mendapatkan gelar dari kampus di mana ia menimba ilmu dulu.


Bukan sarjana komputer melainkan pemberian gelar kehormatan sebagai Doktor Ilmu Hukum dari Harvard.


Dipikir-pikir, mungkin memang memiliki perusahaan raksasa teknologi sudah menjadi jalan ninja Zuckerberg, ya.

baca keseluruhan - Mark Zuckerberg Pernah Ditawari Urus Franchise McDonald's

Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ketiga Dunia, Harta Naik Rp 441 Triliun


Kekayaan Mark Zuckerberg, CEO dan pendiri Facebook, naik signifikan meskipun ekonomi sedang kurang baik di tengah pandemi Corona.


Data terbaru menunjukkan ia telah menjadi orang terkaya ketiga dunia setelah sebelumnya berada di posisi kelima.


Menurut ranking Bloomberg Billionaires Index yang update pada 21 Mei, kekayaan total Zuck sekarang diestimasi USD 87,8 miliar, hanya kalah dari Jeff Bezos dan Bill Gates.


Ia menyalip Warren Buffet dan Bernard Arnault.


Pertengahan Maret, Zuck hartanya masih di kisaran USD 57 miliar. Berarti hanya sekitar dua bulan, kekayaannya melonjak di kisaran USD 30 miliar atau sekitar Rp 441 triliun.


Kekayaan Zuck dihitung sebagian besar berdasarkan saham yang ia punya di Facebook.


Nah meski di tengah pandemi, performa keuangan jejaring sosial terbesar dunia itu memuaskan bahkan melebihi target.


Dikutip dari Business Insider, dalam 3 bulan pertama 2020, Facebook mampu meraup pendapatan USD 17,74 miliar dan pengguna aktif 1,73 miliar, lebih baik dari prediksi Wall Street.


Jika ditotal dengan pengguna Instagram dan WhatsApp, maka pengguna keseluruhan keluarga aplikasi Facebook adalah 3 miliar.


Itulah yang membuat para investor optimistis walau di sisi lain, Facebook menyatakan ada penurunan iklan yang cukup signifikan.


Facebook juga tanggap mengikuti tren video chat yang sekarang banyak dilakukan orang, terbukti dengan melesatnya Zoom.


Mereka menambah jumlah partisipan video chat di WhatsApp dan meluncurkan Messenger Rooms, aplikasi video yang dapat diikuti sampai 50 orang.

baca keseluruhan - Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ketiga Dunia, Harta Naik Rp 441 Triliun

Hacker Bobol KPU dan Akan Jual Beli 200 Juta Data WNI, Ini Reaksi Keras Ombudsman


Sebanyak 2,3 juta Data warga negara Indonesia yang terinput dalam database daftar pemilih di KPU (Komisi Pemilihan Umum) dikabarkan telah dibobol hacker.



Bahkan mereka mengklaim masih memiliki 200 juta pemilih yang terdata KPU dan akan membagi-bagikannya di forum Jual Beli.


Informasi itu disampaikan oleh lembaga monitor pelanggaran Data Underthebreach.com melalui akun twitternya @underthebreach, Kamis malam (21/5/2020), sebuah akun Twitter yang memantau aktivitas hacker dan kebocoran Data pribadi. 



Data tersebut merupakan Data daftar pemilih tetap (DPT) saat Pemilu tahun 2014 lalu.



Actor leaks information on 2,300,000 Indonesian citizens.

Data includes names, addresses, ID numbers, birth dates, and more.

Appears to date back to 2013.

Actor claims he will leak 200,000,000 additional citizens information soon. pic.twitter.com/xVWhOGOhtX


— Under the Breach (@underthebreach) May 21, 2020


Hacker mengklaim dapat Data tersebut dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam format PDF (Portable Document Format), yang kemudian disebarluaskan ke komunitas pemburu bocoran Data.


Data pribadi yang Bocor mencakup nama, jenis kelamin, alamat, nomor KTP, tempat tanggal lahir, usia, status lajang atau menikah.


Peretas mengklaim juga punya informasi nomor Kartu Keluarga.


Hacker mem-posting Data pribadi warga Indonesia di Raid Forums, sebuah forum komunitas hacker untuk saling berbagi informasi Data pribadi.


Ia menggunakan username Arlinst.


"Sangat berguna bagi mereka yang ingin membuat nomor (ponsel) di Indonesia (Anda butuh nomor NIK dan KK untuk melakukan registrasi).


Atau digunakan untuk menambang Data nomor telepon dari Indonesia," kata penjual Data tersebut.


Under the Breach bahkan melaporkan Data KPU uang Bocor tersebut ada yang berasal dari dari tahun 2013.


 Hacker pun mengklaim telah memiliki lebih dari 200 juta Data pengguna warga negara Indonesia dan akan membagikannya segera.


Underthebereach.com pun juga menunjukkan beberapa lembar Data pemilih Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.


Under the Breach (@underthebreach) merupakan akun Twitter pemantau aktivitas kebocoran Data dan hacker asal Israel.


Sebelumnya, Under the Breach melaporkan kebocoran 15 juta dan diikuti oleh 91 juta Data pengguna platform e-commerce Tokopedia baru-baru ini.


Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, pun langsung bereaksi dengan kabar adanya pembobolan Data ini.


Dalam akun Twitternya @alvinlie21 dia langsung mempertanyakan akuntabilitas KPU dalam mengamankan Data penduduk, yang ternyata telah Bobol dan diperjualbelikan.


"Bgmn akuntabilitas @KPU_ID dalam pengamanan Data kependudukan? 2,3 juta Data WNI dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014 dilaporkan Bocor.


Hacker mengklaim masih punya 200 juta Data WNI lain," tulisnya.


 
 
 
 

Sampai berita ini dipublikasikan belum ada klarifikasi terkait hal ini dari pihak KPU bahkan pihak Kemkominfo mengenai dugaan bobolnya Data ini.
baca keseluruhan - Hacker Bobol KPU dan Akan Jual Beli 200 Juta Data WNI, Ini Reaksi Keras Ombudsman

Ini Cara Deteksi COVID-19 Lewat HP


Ketersediaan alat penguji virus Corona, baik rapid test maupun berbasis PCR, masih menjadi masalah di beberapa negara, termasuk di Indonesia.


Namun, ternyata ada alat khusus yang bisa ditambahkan ke ponsel yang membuatnya bisa menjadi alat penguji virus Corona.


Alat ini dibuat sebuah tim dari University of Utah, Amerika Serikat, lewat sebuah proyek yang awalnya dibuat untuk mendeteksi virus Zika, yang ramai pada 2016 lalu.


Namun alat tersebut bisa dimodifikasi sehingga bisa mendeteksi COVID-19.


"Kami memulai proyek ini sekitar 12 bulan lalu.


Ide utamanya adalah agar orang-orang mempunyai alat pendeteksi Zika agar bisa dipakai untuk mendeteksi di tempat yang mereka datangi.


Kini rencananya adalah untuk mengubahnya agar bisa mendeteksi COVID-19," ujar Profesor Massood Tabib-Azar.


Dibanding rapid test -- yang perlu mengambil darah -- ataupun PCR -- yang harus melakukan swab di dalam hidung --, alat yang dikembangkan ini relatif lebih nyaman digunakan.


Karena penggunanya cukup meniup, batuk, bernafas, atau bersin agar liur bisa menempel pada sensornya.



Pengguna pun bisa menguji keberadaan virus dari sebuah objek dengan mengolesnya menggunakan sebuah alat dan meletakkan sampelnya ke dalam sensor.


Alatnya sendiri terhubung ke ponsel lewat Bluetooth, dan mengambil daya lewat port chargernya.


Setelah itu, jika memang ada virus Corona, maka sebuah strand tunggal DNA bernama aptamers yang ada di sensor bakal mengikat protein.


Lalu sistem elektriknya akan menghasilkan hasil positif, yang kemudian datanya bisa diproses lebih lanjut, seperti melaporkannya ke pihak berwajib.


Sensor di alat ini bisa dipakai lebih dari sekali, karena ada daya listrik kecil yang mengalir untuk menghancurkan sampel sebelumnya.


Biayanya pun tak mahal-mahal amat, sekitar USD 55 atau Rp 815 ribu.


Uji klinis alat berukuran sekitar 1 inch ini akan dilakukan pada Juli mendatang, dan paling cepat bisa tersedia ke publik pada Agustus 2020, demikian dikutip dari Techspot.

baca keseluruhan - Ini Cara Deteksi COVID-19 Lewat HP

Zoom Hapus Sementara Layanan Giphy

Zoom melalui blog resminya mengumumkan telah menonaktifkan sementara integrasi layanan Giphydi fitur chatnya.


"Setelah langkah-langkah teknis dan keamanan tambahan telah diterapkan, kami akan mengaktifkan kembali fitur ini." tulis Zoom.


Perusahaan mengatakan perubahan ini sebagai bagian dari daftar pembaruan keamanan terbaru untuk platformnya yang juga mencakup batasan untuk berbagi layar, perubahan pada fungsi mute dan unmute dan pembatasan login ke pertemuan dari beberapa perangkat (khusus pertemuan yang memerlukan registrasi).


Langkah ini pun dilakukan beberapa hari setelah Facebook mencaplok Giphy dengan nilai lebih dari USD 400 juta.


Usai dipinang penyedia konten GIF ini akan direncanakan diintegrasikan ke Instagram.


Tentunya dengan akuisisi tersebut akan mempengaruhi integrasi Giphy dengan platform lainnya seperti Twitter, Tik Tok dan iMessage yang semuanya merupakan pesaing Facebook.


Pada saat diakuisisi perusahaan besutan Mark Zuckerberg, Giphy tidak menggunakan pelacakan tertanam dan API-nya tidak memiliki akses ke data pengguna, menurut perusahaan.


Zoom juga mengalami masalah keamanan karena permintaan untuk layanan telah meningkat selama pandemi virus Corona yang di mana orang-orang harus bekerja dan bersekolah dari jarak jauh.


Dilansir dari The Verge, Giphy belum memberikan tanggapan atas tindakan Zoom itu.

baca keseluruhan - Zoom Hapus Sementara Layanan Giphy

Cara Jaga Daya Tahan Tubuh Kuat untuk Hindari Infeksi Virus


Sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat untuk penyembuhan penyakit akibat infeksi virus Covid-19.


Memperkuat imun tubuh menjadi satu-satunya cara untuk menangkal dan mengobati penyakit akibat virus yang kali pertama muncul di Wuhan, China tersebut.


Kekuatan imun dapat ditingkatkan dengan menjaga pola hidup sehat. Caranya, yaitu dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang serta melakukan kegiatan fisik secara teratur.


Kekuatan sistem imun untuk melawan virus sangat dipengaruhi oleh asupan vitamin dan mineral yang mana sebagian besar vitamin dan semua mineral tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh.


Asupan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari asupan makanan.


Dalam kondisi tertentu, beberapa kelompok (seperti Lansia, anak-anak, kasus kurang gizi, wanita masa subur, ibu hamil dan menyusui, sering terpapar polusi dan stress oksidatif, alkoholik, dalam kondisi darurat dan terpapar Infeksi) diperlukan tambahan suplementasi dari Vitamin dan mineral.


Berdasarkan keterangan organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1991, suplemen vitamin dan mineral sangat penting, terlebih untuk golongan rentan yang sistem imunnya tidak bekerja maksimal. Termasuk di dalamnya, yaitu orang lanjut usia, balita dan anak-anak, orang yang terpapar polusi tinggi, penderita masalah kesehatan tertentu serta penyakit infeksi virus.


Kumpulan vitamin dan mineral bisa didapatkan dengan mengkonsumsi Hbooster.


Hbooster memiliki kandungan yang diperlukan untuk memelihara, juga meningkatkan respon imun tubuh dalam menghadapi infeksi virus, di antaranya:


Vitamin C (Sodium Ascorbat)


Almatsier S dalam studinya yang terbit tahun 2006 memaparkan, vitamin C merupakan antioksidan kuat yang membantu dalam menetralisir radikal bebas.


Selain itu, menurut jurnal yang ditulis Maggini S tahun 2007, vitamin C berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh terhadap infeksi Virus dan bakteri.


Vitamin C mampu secara konstan mereduksi radikal bebas yang meningkat saat infeksi berlangsung, serta meningkatkan kualitas imun tubuh dalam proses melawan dan menghilangkan sumber infeksi.


Vitamin E (Alpha Tocopherol)


Disebutkan dalam jurnal Nutrients tahun 2018 Vitamin E juga berperan sebagai antioksidan, sekaligus dapat meningkatkan sel-sel darah putih (sel sel imun lebih spesifik Lymphocyte).


Sel darah putih merupakan sel yang menghasilkan sistem imun. Mengkonsumsi vitamin E berdampak pada kenaikan jumlah dan respon sistem imun dalam tubuh.


Vitamin B3 (Nicotinamide), B5 (D Pantenol) dan B6 (Pyridoxin HCl)


vitamin B secara umum berperan dalam membantu penyerapan sari makanan ke dalam tubuh, dan membantu proses sirkulasi darah sehingga sel dalam tubuh memperoleh gizi yang cukup.


Dalam keadaan sakit atau terinfeksi, asupan gizi yang optimal memberikan tubuh cukup energi untuk melawan penyakit.


Selenium (Sodium Selenite)


Groper Sc dalam studinya tahun 2005 mengungkapkan, sebagai mineral selenium berfungsi dalam memelihara sel-sel dalam tubuh (membran sel).


Asupan selenium dalam tubuh juga berperan sebagai pemelihara kadar imun (Ig G dan IgM) sehingga dapat membantu dalam pemeliharaan baik sel-sel imun dan sel lain dalam tubuh.


Zinc (Zinc Picolinate)


Zinc, seperti dijelaskan dalam jurnal yang ditulis Prasad AS tahun 1998, mempunyai banyak peranan dalam fungsi tubuh, di antaranya memelihara sel imun (Macrofag).


Dijelaskan Richard J dalam studinya tahun 2013, Zinc juga diperlukan untuk menurunkan kadar toksin dalam hati terutama jika dikonsumsi bersama vitamin C.


Hbooster merupakan kumpulan vitamin dan mineral yang diformulasikan khusus untuk menjaga sistem imun tubuh.


Dengan kandungan vitamin dan mineral di dalamnya, Hbooster dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi virus.


Hbooster juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh dari waktu ke waktu.


Efek optimal dari konsumsi Hbooster bisa diperoleh dengan mengikuti dosis dan aturan pakai, serta diimbangi asupan makanan dengan gizi berimbang.


Ayo putuskan rantai penyebaran corona dengan daya tahan tubuh yang kuat bersama Hbooster (Produksi PT. Gratia Husada Farma - HUFA, Semarang).

baca keseluruhan - Cara Jaga Daya Tahan Tubuh Kuat untuk Hindari Infeksi Virus

Antara Bill Gates, Vaksin Virus Corona, dan Implan Microchip


Desas desus Bill Gates menggunakan vaksin virus Corona untuk mengimplan microchip ternyata masih ramai digaungkan.


Berdasarkan survei dari Yahoo News dan YouGov sebanyak 44% pemilih Partai Republik di Amerika percaya hal itu adalah kebenaran.


Survei ini juga menemukan bahwa 26% Republican tidak percaya mengenai kabar tersebut, sementara sisanya masih belum dapat menentukan, sebagaimana melansir Business Insider.


Untuk pemungutan suara ini, YouGov membuat interview online kepada 1.640 dewasa di Amerika Serikat antara 20-21 Mei 2020 dengan margin of error sebesar 3%.


Sebenarnya dari mana teori ini berasal? Yang pasti ada banyak sumber, hanya yang paling terkenal adalah dari ungkapan yang diutarakan Bill Gates sendiri.


Sebagian masyarakat merasa omongan Founder of Microsoft itu cukup aneh dan ambigu.


"Nantinya, kami akan memiliki sejumlah sertifikat digital untuk menunjukkan siapa yang telah pulih atau diuji baru-baru ini atau kapan ketika kami punya vaksin untuk para penerimanya," kata Bill Gates saat tanya jawab di Reddit pada bulan Maret soal vaksin.


Nah, keesokan harinya, sebuah website menuliskan headline 'Bill Gates will use microchip implants to fight coronavirus' yang kemudian dibagikan lebih dari 13 ribu kali di Facebook.


Bahkan di YouTube, cerita ini sudah ditonton hampir 2 juta kali.


Namun, sebagian membantah dan beranggapan itu bukanlah ungkapan yang cukup kuat untuk menuduh suami Melinda Gates ini merencanakan implan chip pada vaksin Corona yang sedang dikembangkan.


Mereka yang mendukung Gates beranggapan sertifikat digital digunakan untuk mengirim informasi terenkripsi melalui internet dan ini layaknya tanda tangan elektronik yang digunakan untuk memverifikasi identitas seseorang.


Jadi, bukan berarti bisa diartikan secara harfiah Gates akan menyisipkan microchip.


Cerita konspirasi ini juga semakin gila dengan ucapan Roger Stone, seorang politisi yang dikenal dekat dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.


"Ini yang saya tahu pasti. Dia (Bill Gates -- red) dan globalis lainnya pasti menggunakannya untuk vaksinasi wajib dan orang-orang yang disisipkan microchip," katanya mengutip Daily Mail.


Masalah tato tak kasat mata untuk memantau vaksinasi pada anak khususnya di negara berkembang pun kembali mencuat ke khalayak.


Diketahui, Bill Gates sendiri yang mengusulkan ide tersebut untuk dijalankan Bill and Melinda Gates Foundation.


Akan tetapi, lagi-lagi, ini tidak bisa menjadi bukti kuat untuk menunjuk jari kepada Bill Gates.


Beberapa waktu lalu, Gates sempat angkat suara mengenai tudingan rumor tidak baik terkait pekerjaannya yang sedang fokus mengerjakan vaksin untuk COVID-19.


"Saya katakan ironis jika Anda mengincar seseorang, yang melakukan yang terbaik untuk membuat dunia siap.


Kita memang berada di situasi gila jadi akan ada rumor gila juga," cetusnya.


Bagaimana menurut kalian ?

baca keseluruhan - Antara Bill Gates, Vaksin Virus Corona, dan Implan Microchip

Sabtu, 30 Mei 2020

3 Jenis Virus Corona dari Kelelawar Hidup Masih Ada di Lab Wuhan

Institut Virologi Wuhan di China mengakui, bahwa di tempatnya terdapat 3 jenis virus Corona dari kelelawar hidup.


Namun, 3 jenis virus itu tidak cocok dengan kasus penularan yang telah terjadi di dunia.


Direktur Institut Virologi Wuhan, Wang Yanyi, mengatakan, pada awalnya ilmuwan berpikir bahwa virus Corona berasal dari kelelawar, yang bisa menular ke manusia melalui binatang mamalia.


Hal ini sekaligus, kata Wang, membantah tudingan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut bahwa virus Corona berasal dari Institut Virologi Wuhan akibat adanya kebocoran. Bahkan, Wang mengatakan, pernyataan itu merupakan fabrikasi murni.

Kepada stasiun televisi CGTN, Wang menjelaskan, virus Corona yang berada di institusinya masih hidup dan belum bocor.


Sebab, pihaknya dengan mengisolasi beberapa jenis virus Corona dari kelelawar hidup.


"Kami telah mengisolasi dan memperoleh beberapa virus Corona dari kelelawar.


Sekarang kami memiliki 3 jenis virus hidup, tapi kesamaan tertinggi mereka dengan SARS-CoV-2 hanya mencapai 79,8 persen," kata Wang.


Wang menambahkan, bahwa penelitian terkait virus dari kelalawar telah dilakukan sejak 2004 lalu.


Tim peneliti ini dipimpin langsung oleh Profesor Shi Zhengli, yang berfokus pada penelusuran sumber SARS, serta ketegangan di balik wabah lain selama hampir 2 dekade.


"Kita tahu bahwa seluruh genom SARS-CoV-2 hanya 80 persen mirip dengan SARS.


Ini merupakan perbedaan yang sangat jelas. Jadi, dalam penelitian Profesor Shi yang lalu, mereka tidak memperhatikan virus seperti itu, yang kurang mirip dengan virus SARS," ujarnya.


Rumor konspirasi bahwa laboratorium keamanan hayati itu terlibat telah menjadi konsumsi para netizen di dunia maya selama berbulan-bulan setelah Trump menyebut ada teori tersebut ke dalam arus utama dengan mengklaim berbagai bukti patogen yang berasal dari Institut Virologi Wuhan.


Institut Virologi Wuhan pernah mengatakan, bahwa mereka telah menerima sampel virus yang tidak diketahui pada 30 Desember 2019.


Mereka pun baru menentukan urutan genom virus pada 2 Januari 2020 dan menyerahkan informasi mengenai patogen ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Januari 2020.


Wang menjelaskan, sebelum pihaknya menerima sampel pada bulan Desember, tim mereka tidak pernah menemukan, meneliti, ataupun menyimpan virus.


"Faktanya, seperti orang lain bilang, kita tidak tahu bahwa virus itu ada. Jadi, bagaimana itu bisa bocor dari lab kita ketika kita tidak pernah memilikinya?" ucapnya.

baca keseluruhan - 3 Jenis Virus Corona dari Kelelawar Hidup Masih Ada di Lab Wuhan

Vaksin Corona Universitas Oxford Diragukan, Ini Kata Pembuatnya

Vaksin Corona buatan Oxford University disebut-sebut salah satu kandidat terbaik dan saat ini telah memasuki tahap uji coba pada manusia.


Akan tetapi terbersit keraguan setelah kera yang disuntik vaksin itu ternyata akhirnya tetap terkena Corona dan berpotensi tetap bisa menularkannya.

Sempat disebut kebal COVID-19, rupanya 6 kera yang dites terkena Corona.


Selain itu, level COVID-19 yang ada di bodi mereka disebut sama saja dengan kera yang tidak divaksin sehingga kemungkinan dapat menularkan.


Menanggapi itu, profesor Andrew Pollard dari Oxford selaku salah satu pembuat vaksin itu menyatakan vaksin yang mereka kembangkan mencapai tujuan utamanya, yaitu melindungi mereka yang divaksin dari bahaya COVID-19 paling serius.



"Trial itu melibatkan sejumlah kecil monyet, yang ditunjukkan adalah vaksin ini mencegah pneumonia di hewan tersebut," cetusnya, seperti dikutip dari Daily Mail.


"Hal itu mendukung vaksin pada manusia karena itulah yang sungguh ingin kami ketahui, yaitu apakah bisa mencegah pneumonia dan infeksi berat di manusia," paparnya.


Selain itu, monyet yang divaksin juga tidak mengalami kerusakan jantung. Hal itu yang membuat pihak Oxford yakin dalam melangkah ke trial pada manusia.

baca keseluruhan - Vaksin Corona Universitas Oxford Diragukan, Ini Kata Pembuatnya

Ilmuwan: Ada yang Aneh di Virus Corona

Seorang ilmuwan top di Australia meminta ada investigasi khusus untuk menyelidiki asal muasal sesungguhnya COVID-19 lantaran timnya menemukan bahwa virus tersebut secara unik bisa beradaptasi untuk menginfeksi manusia.


Profesor Nikolai Petrovsky yang memimpin tim tersebut menyatakan COVID-19 bukan infeksi penyakit dari hewan ke manusia (zoonotic) biasa karena tampaknya punya kemampuan luar biasa untuk memasuki tubuh manusia dari hari pertama.


Akademisi dari Flinders University itu menyebut memang virus Corona ini ada kemungkinan menular dari hewan dalam sebuah peristiwa alam yang ganjil, tapi kemungkinan atau teori bahwa ia bocor dari laboratorium tidak bisa juga dikesampingkan.


"Saya tidak pernah melihat virus zoonotic yang bertingkah seperti ini sebelumnya," kata dia, dikutip dari Daily Mail.


Pria yang ikut membuat vaksin COVID-19 di Australia ini menyebut virus baru yang melompat dari hewan biasanya menguat untuk beradaptasi di manusia.


Tapi untuk alasan yang belum terjelaskan, COVID-19 beradaptasi sempurna saat menginfeksi manusia tanpa perlu berkembang lagi.


Ia menyinggung 'kebetulan' bahwa virus yang paling dekat hubungannya dengan COVID-19 dipelajari di laboratorium di Wuhan, kota asal mula wabah Corona.


Maka kemungkinan kebocoran, sekecil apapun, menurutnya tak boleh diabaikan.


"Implikasinya mungkin tidak bagus buat ilmuwan atau politik global, tapi hanya karena jawabannya mungkin menimbulkan masalah, kita tidak bisa melarikan diri darinya," kata dia.


"Saat ini memang tidak ada bukti sebuah kebocoran tapi ada cukup data yang mencemaskan kami.


Hal itu tetap merupakan sebuah kemungkinan sampai (terbukti) tidak," imbuhnya.


Australia sendiri termasuk negara yang gencar menyuarakan agar asal usul COVID-19 diselidiki dengan serius.


Adapun di kalangan ilmuwan, kebanyakan sepakat COVID-19 berasal dari binatang walau ada yang beda pendapat seperti profesor tersebut.


Adapun pemerintah China ataupun ilmuwan dari Wuhan Institute of Virology sudah berulangkali membantah COVID-19 dibuat atau bocor dari laboratorium bersangkutan.

baca keseluruhan - Ilmuwan: Ada yang Aneh di Virus Corona

Jumat, 29 Mei 2020

Arsenal Invincibles: Bagaimana Perbandingan Tim Terkuat Wenger dengan Tim-Tim Kuat EPL Lainnya?


Arsene Wenger, dalang genius di balik keajaiban Arsenal pada musim 2003/04 silam.


Kala itu The Gunners jadi juara Premier League tanpa sekali pun menelan kekalahan, mereka dijuluki The Invincibles.


Harus diakui, tim 2003/04 Arsenal merupakan salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola Eropa.


Menempuh 38 pertandingan tanpa kekalahan untuk jadi juara terdengar mustahil, tapi Arsenal mampu melakukannya.


Kegeniusan Wenger patut diapresiasi. Dia selalu menemukan cara untuk mengubah situasi setiap kali Arsenal kesulitan. Entah berapa kali The Gunners terhindar dari kekalahan.


 


Sampai sekarang belum ada tim lain yang mampu menyamai torehan Wenger dan Arsenal itu. Entah Manchester United, Chelsea, Man City, bahkan Liverpool musim ini tidak bisa menyamai Arsenal.


Artinya, adil mengakui torehan invincibles bukan sekadar dalih fans Arsenal di balik kemerosotan tim kesayangan mereka beberapa musim terakhir.


Sebenarnya, jika mau dibandingkan, sebesar apakah perbedaan Arsenal, dengan tim-tim kuat Premier League lainnya?


Menukil Sportskeeda, baca selengkapnya di bawah ini ya!



Wenger vs Mourinho


Usai musim ajaib Arsenal, Wenger dipandang sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sepak bola Inggris. Sang rival, Chelsea, tidak terima.


Mereka merespons dengan mendatangkan Jose Mourinho.


Kedatangan Mourinho nyaris memecahkan rekor itu, meski pada akhirnya gagal.


Di musim pertamanya, Mourinho mengubah Chelsea jadi tim terkuat dengan gaya sepak bola defensif.


Chelsea berhasil meraup total 95 poin, 5 lebih banyak dari musim invincibles Arsenal.


Nahasnya Chelsea menelan satu kekalahan, 0-1 dari Man City. Namun, mereka berhasil memetik 29 kemenangan, lebih banyak dari Arsenal (26).


Pasukan Mourinho hanya kalah dalam jumlah gol, tapi catatan defensif mereka luar biasa. Chelsea hanya 15 kali kebobolan sepanjang musim, yang masih jadi rekor sampai sekarang.



Henry vs Ronaldo


Selain perbandingan klub, perbandingan di level individu juga patut diperhatikan. Thierry Henry meruypakan pemain terbaik Arsenal invincibles, statistik membuktikan itu.


Tercatat, striker Prancis ini mencetak total 30 gol dan 9 assists. Catatan terbaik pada masanya, bahkan sempat diduga tidak akan tersaingi.


Biar begitu, beberapa tahun berselang, Cristiano Ronaldo berhasil mengalahkan Henry.


Ronaldo juga menyumbang 9 assists, tapi dia bisa mencetak satu gol lebih banyak (31) dalam perjalanan membantu MU jadi juara musim 2007/08.

 
 


Artinya, meski Invincibles belum bisa dikalahkan sampai sekarang, paling tidak Arsenal sudah disalip perihal catatan individu.



Man City Mencoba


Pada tahun kejayaan Arsenal itu, 90 poin dianggap sudah sangat cukup untuk mengangkat trofi Premier League di akhir musim.


Benar Chelsea bisa meraih 95 poin, tapi itu diangagp kasus khusus.


Gagasan ini terbukti benar selama bertahun-tahun, sampai akhirnya Liverpool terbukti gagal jadi juara meski bisa meraup totap 97 poin pada musim 2018/19 lalu.


Angka itu merupakan yang ketiga tertinggi dalam sejarah Premier League, nahasnya masih tidak cukup.


Musim itu, Man City yang berhasil keluar jadi juara. Mereka benar-benar kuat, 98 poin, mencetak 95 gol, hanya kalah dua kali sepanjang musim.


Bahkan semusim sebelumnya, 2017/18, Man City berhasil meraup total 100 poin untuk jadi juara, memecahkan rekor jumlah poin terbanyak dalam sejarah Premier League.


Anehnya, meski tampil luar biasa pada dua musim itu, Man City masih tidak bisa menyamai rekor invincibles Arsenal.



Liverpool Nyaris


Man City gagal, giliran Liverpool yang mencoba. Usai meraih 97 poin dan hanya jadi runner-up musim lalu, The Reds tampil jauh lebih baik musim ini.


Liverpool nyaris tak tersentuh, tak terkalahkan. Mereka didukung menyamai rekor invincibles Arsenal, segalanya berjalan sesuai rencana sampai pekan ke-27.


Biar begitu, mimpi Liverpool berakhir saat menyambangi Watford di pekan ke-28, 19 Februari 2020 lalu.


Pasukan Jurgen Klopp sepertinya kehabisan cara, buntu, mereka menyerah 0-3 di hadapan tim tuan rumah.


Kekalahan ini sebenarnya tidak terlalu berdampak, Liverpool masih unggul jauh di puncak klasemen, hanya masalah waktu sebelum jadi juara.


Biar begitu, tetap saja fans Arsenal merayakannya seakan-akan tim mereka yang menang.


Perayaan itu sah. Arsenal memang menang, setidaknya dalam mempertahankan rekor invincibles kebanggan mereka.

baca keseluruhan - Arsenal Invincibles: Bagaimana Perbandingan Tim Terkuat Wenger dengan Tim-Tim Kuat EPL Lainnya?

1 dari 8 Orang Australia Percaya Bill Gates Ciptakan Virus Corona


Di tengah pandemi salah satu teori konspirasi yang banyak menyebar menyebutkan Bill Gates merupakan orang yang bertanggung jawab dalam menciptakan virus Corona.


Hasil jajak pendapat di Australia menemukan rupanya banyak anak muda yang percaya teori tersebut.


Dikutip dariZDNet, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Essential Research menemukan secara total, sekitar satu di antara delapan responden (13%) percaya bahwa pendiri Microsoft tersebut memiliki peran dalam menciptakan dan menyebarkan virus Corona.


Sedangkan 12% responden percaya 5G digunakan untuk menyebarkan COVID-19.


Selain itu, 40% responden juga percaya bahwa virus Corona diciptakan di sebuah laboratorium di Wuhan, China.


77% responden juga percaya bahwa angka kematian di China lebih tinggi dari statistik resmi yang dilaporkan pemerintah.


Dalam kategori usia muda, seperlima atau 20% dari responden berusia 18-34 tahun percaya bahwa Bill Gates terlibat dalam penciptaan dan penyebaran virus Corona.


Angka yang sama juga percaya dengan teori bahwa BTS 5G digunakan untuk menyebarkan COVID-19.


Responden yang berusia lebih tua lebih sedikit yang mempercayai teori tersebut, dengan 13% dari responden berusia 35-54 tahun dan 8% dari responden berusia 55 tahun ke atas yang mempercayai teori konspirasi tentang Bill Gates.


Sedangkan untuk teori konspirasi seputar 5G, 13% responden berusia 35-54 tahun dan 4% dari responden berusia 55 tahun ke atas yang mempercayai teori tersebut.


Ketika dipecah sesuai gender, 14% dari 524 responden laki-laki dan 13% dari 549 responden perempuan mengaku percaya teori tentang Gates.


Sedangkan 15% dari responden laki-laki mempercayai teori 5G menyebabkan virus Corona, dibandingkan 9% dari responden perempuan.


Maraknya teori konspirasi yang menyebut 5G sebagai biang kerok virus Corona mendorong Menteri Komunikasi Paul Fletcher untuk mengatakan bahwa 5G dan virus Corona tidak ada hubungannya.


Ia juga mengatakan bahwa perusakan BTS merupakan tindakan kriminal.


"Setiap usulan bahwa ada hubungan antara 5G dan virus Corona sama sekali tidak berdasar.


Seperti yang dikatakan Chief Medical Officer, 5G tidak menyebabkan virus Corona dan tidak menyebarkan virus Corona," kata Fletcher.

baca keseluruhan - 1 dari 8 Orang Australia Percaya Bill Gates Ciptakan Virus Corona

Bill Gates Diadili di India Karena Masalah Vaksin, Benarkah?


Di media sosial dan beberapa situs media yang dipertanyakan reputasinya, Bill Gates belakangan diserang rumor tidak benar.


Terbaru, ada kabar bahwa pendiri Microsoft itu sedang diadili di India karena vaksin yang didukungnya membahayakan nyawa anak-anak.


"Dia akan menghadapi pengadilan karena meracuni jutaan anak India dengan vaksin," sebut rumor tersebut.


Kabar ini antara lain didasarkan bahwa studi vaksin yang dilakukan organisasi asal AS, yaitu Program for Appropriate Technology in Health (PATH), dihentikan karena kematian beberapa gadis India yang ikut serta.


Studi tersebut didanai oleh yayasan Bill Gates.


Ketika dikonfirmasi Reuters, juru bicara Gates Foundation menyatakan klaim tersebut tidak benar.


Tidak ada gugatan hukum pada Bill Gates di India soal vaksin.


Memang benar bahwa percobaan vaksin itu pernah dilakukan di India pada tahun 2010 dan kemudian disetop, tapi bukan sesuatu yang ilegal.


Studi vaksin Human Papilloma Virus (HPV) dibatalkan setelah media lokal India melaporkan kematian 7 orang anak gadis yang ikut serta.


Namun setelah diselidiki lebih lanjut oleh pemerintah India, dipastikan kematian mereka tidak berhubungan dengan vaksin tersebut.


"Lima tak berhubungan dengan vaksin yaitu seorang gadis karena tenggelam, yang lain karena digigit ular, dua bunuh diri dengan meminum pestisida dan seorang mati karena komplikasi malaria," tulis pemerintah India.


"Penyebab kematian dua gadis lain kurang dapat dipastikan, satu kemungkinan karena demam tinggi dan yang kedua pendarahan otak," tambah mereka.


Pada 9 Agustus 2013, parlemen India sempat mengatakan bahwa trial vaksin oleh PATH ada kejanggalan.


Namun demikian, PATH membantah laporan itu dan bukti-buktinya tidak meyakinkan.


Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation sendiri telah bekerja di India selama lebih dari dekade, terutama mengurus masalah yang menimpa masyarakat miskin.


Sampai saat ini, mereka tidak pernah diadili dan terus melanjutkan bekerja di negara itu.


Getol mendanai pengembangan vaksin Corona, Bill Gates memang jadi sasaran teori konspirasi.


Teori liar yang beredar misalnya Bill justru adalah dalang di balik virus corona.


Ia juga dicurigai sebagian pihak punya agenda tertentu karena terlihat getol ingin segera membuat vaksin COVID-19.


"Saya katakan ironis jika Anda mengincar seseorang, yang melakukan yang terbaik untuk membuat dunia siap.


Kita memang berada di situasi gila jadi akan ada rumor gila juga," cetusnya.


"Memang ada banyak serangan di luar sana. (Tapi) secara umum, orang sungguh positif," tambah dia.

baca keseluruhan - Bill Gates Diadili di India Karena Masalah Vaksin, Benarkah?

Mengenal Tes Corona Jagoan Bill Gates yang Dicekal Pemerintah AS


Bill Gates ikut berusaha mengendalikan pandemi Corona dengan caranya sendiri.


Misalnya dengan mendanai pembuatan kandidat vaksin COVID-19 dan yang terbaru, mendanai tes Corona di rumah warga.


Akan tetapi program itu mendadak dihentikan oleh otoritas Amerika Serikat.


Program itu bernama SCAN (Seattle Coronavirus Assessment Network).


SCAN diluncurkan awal Maret didanai Gates Foundation dan didukung beberapa lembaga lain termasuk Seattle and King County Public Health Department dan Fakultas Kedokteran University of Washington.


"SCAN adalah program pertama yang memungkinkan partisipan menggunakan tes swab sendiri untuk mengumpulkan sampel dan mengirimkannya ke lab tanpa perlu meninggalkan rumah," sebut Gates di blognya, Gates Notes.


"Sebagai program pengawasan, tujuan SCAN tidak untuk mengetes tiap orang atau pengganti perawatan medis.


SCAN menguji sampel orang di wilayah Seattle, termasuk yang sehat dan merasa sakit," imbuhnya.


Hasil tes dan data lain (termasuk umur, gender, ras, kode pos dan masalah kesehatan bawaan) dipakai oleh periset, pemodel data, dan pejabat kesehatan publik untuk menggambarkan lebih jelas bagaimana COVID-19 berkeliaran di komunitas dan apakah physical distancing berhasil,"


Menurut sang pendiri Microsoft, salah satu pertanyaan terbesar adalah seberapa banyak sebenarnya orang yang terinfeksi Corona.


Sebabnya, tes selama ini kebanyakan menyasar orang dengan gejala, sementara yang tanpa gejala diabaikan.


"Kita memang bisa melihat puncak gunung es.


Tapi di bawah permukaan, ada yang tidak kita lihat, jumlah tidak diketahui orang yang terinfeksi tapi hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali," cetus Gates.


Untuk itulah Gates mendukung SCAN.


Kebetulan, runner up orang terkaya dunia ini tinggal di sekitar wilayah Seattle.


"Saya ingin memastikan bahwa SCAN tidak menggantikan tes luas yang masih dibutuhkan di masyarakat.


Tapi ini berpotensi menjadi alat penting bagi orang kesehatan yang mencari insight tentang penyebaran dan tingkah virus itu,"


"Seiring tim SCAN mengumpulkan lebih banyak data, saya menatap ke depan untuk belajar lebih banyak tentang insight mereka soal pertanyaan-pertanyaan tentang pandemi ini dan bagaimana kita bisa mencegah yang selanjutnya," pungkas Gates.


Tapi kemudian, lembaga pemerintah US Food and Drug Administration atau FDA meminta program itu disetop sampai waktu yang belum ditentukan.


Sekitar 300 orang sempat dites per hari dalam program ini sebelum dihentikan oleh FDA.


SCAN menjelaskan FDA mensyaratkan izin tambahan untuk melaksanakan tes Corona mandiri ini.


Mereka menegaskan tak ada isu selain masalah itu. "Tidak ada isu ataupun kekhawatiran tentang keamanan atau akurasi tes yang dilakukan SCAN," sebut SCAN.

baca keseluruhan - Mengenal Tes Corona Jagoan Bill Gates yang Dicekal Pemerintah AS

Jumat, 22 Mei 2020

Kabar Baik! Kombinasi 3 Obat Bisa Atasi COVID-19

Upaya menemukan obat anti virus Corona makin menunjukkan hasil. Ilmuwan di Hong Kong mengungkap riset kombinasi 3 obat bisa menyembuhkan pasien.


Dilansir dari Aljazeera seperti dilihat Senin (18/5/2020) tim ilmuwan di Hong Kong melakukan penelitian dengan melibatkan 127 pasien Corona.


Mereka diberikan kombinasi dari 3 obat yaitu Liponavir-ritonavir, Ribavirin dan Interferon beta.


Liponavir-ritonavir adalah obat anti HIV, Ribavirin adalah obat hepatitis dan Interferon beta adalah obat sclerosis. Di luar 127 pasien ini, hanya diberikan Lopinavir-ritonavir.


Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet menunjukkan virus tidak muncul lagi 5 hari lebih awal dari yang tidak diberi kombinasi obat.


Pasien dengan kombinasi obat, virusnya hilang setelah dirawat 7 hari. Yang tidak dikasih kombinasi obat, virus hilang setelah 12 hari.


"Percobaan kami menunjukkan pengobatan awal COVID-19 yang ringan sampai sedang, dengan kombinasi 2 antivirus, dengan cepat menekan jumlah virus pada tubuh pasien, mengurangi gejala dan mengurangi risiko untuk tenaga medis," kata Profesor Kwok Yung Yuen dari University of Hong Kong.


Riset dilakukan antara 10 Februari - 20 Maret 2020 di Hong Kong terhadap semua pasien yang positif COVID-19.


Ada catatan bahwa para pasien tahu diberikan obat apa, namun tim ilmuwan menjamin tidak ada placebo atau obat kosong yang mendorong sugesti.


Yuen mengatakan, semua pasien mendapatkan standar pelayanan yang sama di RS supaya adil, hanya obatnya yang dibedakan.


Yuen mengatakan riset ini perlu diuji dengan jumlah pasien yang lebih banyak dan pada kasus yang lebih berat.


Hingga saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia berlomba mencari obat atau vaksin yang ampuh untuk melawan COVID-19.


Profesor Stephen Evans dari London School of Hygiene and Tropical Medicine ikut berkomentar.


"Pengalaman selama ini, HIV yang menyebabkan AIDS paling baik ditangani dengan kombinasi obat. Dan ini bisa juga begitu untuk COVID-19," kata dia.
baca keseluruhan - Kabar Baik! Kombinasi 3 Obat Bisa Atasi COVID-19

Kandidat Vaksin Ini Tunjukkan Potensi Besar Sikat Corona

Perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna, mengumumkan kabar menggembirakan.


Kandidat vaksin COVID-19 yang telah mereka uji coba pada manusia, membuahkan hasil memuaskan di mana relawan yang disuntik mengembangkan antibodi melawan Corona.


"Ini sungguh kabar baik dan berita yang kami rasa ditunggu-tunggu," sebut Dr Tal Zaks, Chief Medical Officer Moderna.


Seandainya studi lebih lanjut berjalan baik, vaksin mungkin saja sudah tersedia pada Januari 2021.


Vaksin Moderna telah diujicoba klinis Phase 1, melibatkan sejumlah kecil relawan dan fokus pada apakah vaksin Corona itu aman dan memicu respons imun.


Moderna yang berbasis di Massachusetts ini memvaksin lusinan partisipan dan mengukur kadar antibodi 8 di antaranya.


Delapan orang itu mengembangkan antibodi yang menetralkan COVID-19 ke level seperti atau malah melebihi level antibodi orang yang telah pulih dari Corona.


Antibodi itu terikat pada virus sehingga membuatnya tak bisa menyerang sel manusia.


"Kami menunjukkan bahwa antibodi tersebut, respons imun ini, bisa memblokir virus. Saya pikir ini adalah langkah sangat penting pertama dalam perjalanan menuju vaksin," kata Zaks.


Kabar ini disambut baik investor di mana harga saham Moderna naik cukup tinggi.


Dikutip dari CNN, seorang spesialis vaksin yang tidak terlibat dengan Moderna mengakui bahwa hasil itu menggembirakan.


"Itu menunjukkan bahwa tidak hanya antibodinya terikat ke virus, tapi juga mencegah virusnya menginfeksi sel-sel," ujar Dr Paul Offit, anggota National Institutes of Health.


Tapi tentu masih banyak yang harus dilakukan. US Food and Drug Administration telah mengizinkan Moderna memulai trial Phase 2, biasanya melibatkan ratusan orang.


Kemudian Phase 3 skalanya lebih besar, direncanakan berlangsung bulan Juli, melibatkan puluhan ribu orang.


Moderna adalah salah satu dari 8 pengembang vaksin COVID-19 yang telah menggelar uji coba pada manusia, menurut data WHO.


Lainnya adalah Pfizer dan Inovio asal Amerika Serikat, University of Oxford di Inggris dan 4 lainnya di China.

baca keseluruhan - Kandidat Vaksin Ini Tunjukkan Potensi Besar Sikat Corona

Isolat SARS-CoV-2 Belum Ada, Kok Bisa Kementan Bikin Antivirus Corona?

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim telah menemukan formula untuk menangkal virus Corona.


Formula itu pun telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal COVID-19 yakni inhaler, diffuser oil, hingga kalung antiCorona.


Menurut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, pihaknya telah menguji berbagai tumbuhan yang berpotensi sebagai antivirus Corona, dan hasilnya menunjukkan yang paling efektif mencegah COVID-19 adalah tanaman eucalyptus.


Bahkan ia menegaskan temuan ini bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


"Kesimpulan kami bisa (membunuh COVID-19), karena bahan aktif yang dimiliki eucalyptus dan target bisa membunuh Mpro (enzim dalam virus Corona).


Nah itu kandungan Mpro berlaku pada COVID-19," kata Fadjry.


Namun klaim ini diragukan oleh ilmuwan. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio, menyebut antivirus berbahan dasar eucalyptus ini lebih tepat disebut sebagai terapi herbal.


Untuk bisa diklaim membunuh virus tertenty, menurut Prof Amin, produk tersebut harus diuji dengan virus yang spesifik.


Termasuk pada virus Corona yang memicu wabah COVID-19 saat ini yakni SARS-CoV-2.


"Kalau toh dia punya misalnya dia pernah mencoba itu sebagai antivirus, misalnya digunakan untuk virus apa? Tapi yang saya yakin itu bukan virus Corona (COVID-19), karena yang mempunyai isolat virus SARS-COV-2 hingga saat ini di Indonesia belum ada," tegas Prof Amin.

baca keseluruhan - Isolat SARS-CoV-2 Belum Ada, Kok Bisa Kementan Bikin Antivirus Corona?

Kisah Perempuan yang Sembuh Pakai Obat COVID-19


Seorang guru mengalami perjuangan keras untuk bisa mengalahkan novel coronavirus. Ia pun diberikan obat baru yang digunakan untuk mengatasi COVID-19.


Stefanie (53) yang merupakan guru kelas dua di Fox Trail Elementary di Pembroke Pines, Florida, Amerika Serikat telah diintubasi selama tiga minggu.


Dia menerima sumbangan plasma, tetapi tampaknya tidak membuahkan hasil.

Akhirnya, Remdesivir yakni obat baru untuk virus Corona datang dan diberikan padanya.


Hanya butuh beberapa hari Stefanie berhasil lepas dari ventilator.


Kendati demikian, Stefanie masih memiliki jalan panjang menuju pemulihan.


"Mereka memperhatikan bahwa dia terus bisa bernapas dan menelan karena dia sangat lemah," kata Faye Fogielharn, ibunda Stefanie, melansir Local10.


Remdesivir dibuat oleh perusahaan farmasi Gilead, merupakan satu dari sejumlah obat lainnya yang diuji coba di berbagai dunia oleh perusahaan dan organisasi, termasuk WHO.


Obat ini juga telah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).


Akan tetapi, kontroversi mengenai obat ini masih terjadi seperti di Australia. Sampai saat ini Australia belum menggunakan Remdesivir dalam pengobatan COVID-19.


Tetapi, laporan media menyebutkan sebanyak lima RS akan menerima obat eksperimental ini.

baca keseluruhan - Kisah Perempuan yang Sembuh Pakai Obat COVID-19

Ada Orang Terkaya Hong Kong di Balik Zoom


Seiring popularitas Zoom yang makin melesat, berbagai hal di balik aplikasi ini semakin menarik diperbincangkan.


Salah satunya, ada konglomerat asal Hong Kong Li Ka-Shing di balik Zoom.


Orang terkaya Hong Kong ini merupakan investor awal di Zoom Video Communications Inc., dan tercatat memiliki sekitar 8,6% saham perusahaan yang berkantor pusat di San Jose, California, Amerika Serikat tersebut.


Dikutip dari Deal Street Asia, nilai saham Li Ka-Shing melonjak 80% tahun ini menjadi USD 3 miliar.


Ini adalah satu-satunya kepemilikan publik yang dilacak Bloomberg Billionaires Index dalam mencatat adanya kenaikan.


Namun secara kekayaannya secara keseluruhan turun sekitar USD 4,6 miliar menjadi USD 25,7 miliar di tahun ini, setelah Hong Kong dilanda gelombang protes dan pandemi virus corona.


Pria berusia 91 tahun ini memiliki Zoom melalui tiga kendaraan investasi. Pertama, melalui Horizons Ventures yang mengelola investasi ventura.


Kedua, memimpin putaran pendanaan Seri B senilai USD 6,5 juta di perusahaan konferensi video pada 2013, dan yang terakhir adalah berpartisipasi dalam putaran Seri C senilai USD 30 juta dalam dua tahun berikutnya.


Taruhannya bernilai sekitar USD 850 juta ketika Zoom mulai diperdagangkan secara publik di AS pada April 2019.


Tercatat nilai pasar Zoom naik lebih dari tiga kali lipat sejak penawaran umum perdana.


Sejumlah perusahaan milik Li Ka-Shing juga membantu meningkatkan basis pengguna Zoom.


Misalnya 3 Hong Kong yang merupakan kepanjangan tangan dari layanan telekomunikasi Hutchison Telecommunications miliknya, mendonasikan backpack yang di dalamnya termasuk paket Zoom Classrooms gratis untuk ratusan sekolah di Hong Kong.


Seperti diketahui, aplikasi video conference ini menjadi perangkat penting bagi jutaan orang yang terpaksa harus berkegiatan dari rumah selama masa pandemi COVID-19.


Hal ini berdampak pada harga saham Zoom yang melonjak seiring semakin banyak orang menggunakannya untuk berkomunikasi, bekerja, belajar, bahkan beribadah dari rumah.


Li Ka-Shing bukan satu-satunya orang yang diuntungkan dari meroketnya popularitas Zoom di masa pandemi.


Sang pendiri sekaligus CEO Zoom Eric Yuan kini mencatat total kekayaan USD 6,5 miliar, menurut peringkat Bloomberg.


Mantan co-founder Yahoo Jerry Yang juga tercatat sebagai investor awal. Selain itu ada pebisnis David Bonderman melalui Wildcat Capital Management yang juga menaruh investasi di sini pada akhir tahun lalu, sebelum Zoom sepopuler sekarang.

baca keseluruhan - Ada Orang Terkaya Hong Kong di Balik Zoom

Rabu, 20 Mei 2020

Ibnu Sina 'Bantu' Lawan Virus Corona dari Alam Baka


Meskipun sudah meninggal, ilmuwan muslim Ibnu Sina mewariskan sebuah ilmu yang dipakai dokter hari ini untuk melawan virus Corona. Inilah ilmu karantina.


Ibnu Sina atau Avicenna (980-1037) adalah ilmuwan muslim yang dijuluki Bapak Kedokteran Modern di antara sekian banyak julukan lainnya.


Ia lahir di Uzbekistan, belajar karya-karya Aristotles dan menjalani puncak karirnya di kerajaan Persia (Iran) pada masa Dinasi Buwaihid.


Karya agungnya adalah ensiklopedia kedokteran berjudul The Canon of Medicine setebal 5 volume yang pertama terbit tahun 1025.


Ada banyak ilmu kedokteran penting di buku tersebut dan menjadi dasar bagi kedokteran modern. Salah satunya adalah tentang karantina.


Seperti dilihat dari TRTWorld, Ibnu Sina sudah berhadapan dengan wabah semasa hidupnya.


Di sanalah dia menjadi peletak dasar dari prosedur kedokteran untuk melawan wabah yang masih dipakai sampai hari ini.


Ibnu Sina menciptakan konsep 40 hari mengisolasi pasien untuk melemahkan infeksi menular. Dalam bahasa Arab metode ini disebut 'Al-Arba'iniya' yang berarti 40.


Ketika ilmu kedokteran Ibnu Sina sampai ke Eropa, lidah orang Eropa menyebutkannya secara berbeda.


Sebagian sejarahwan berpendapat 'Al-Arba'iniya' adalah asal kata dari Quarantine dalam istilah kedokteran hari ini.


The Canon of Medicine diterjemahkan ke bahasa Latin pada abad ke-12 di Spanyol.


Bukunya pada abad ke-13 sudah diajarkan di University of Bologna, universitas tertua Eropa yang ada di Italia.


Dilansir dari Morocco World News ketika wabah Black Death terjadi di Italia pada abad ke-14-15, 4 abad setelah Ibnu Sina, dokter-dokter di Venesia menerapkan metode yang dalam bahasa Italia adalah 'Quarantena'.


Ini adalah periode 40 hari isolasi --seperti ajaran Ibnu Sina-- untuk semua penumpang kapal sebelum boleh turun ke Venesia.


Tanpa metode karantina, tidak terbayang bagaimana dunia bisa melawan pandemi COVID-19 hari ini.


Semua orang harus berterima kasih pada Ibnu Sina yang sudah membantu dari alam baka.

baca keseluruhan - Ibnu Sina 'Bantu' Lawan Virus Corona dari Alam Baka

Minggu, 17 Mei 2020

Sebelum Menanduk Materazzi, Tandukan Zidane Berujung Gol Terakhir di Real Madrid



Satu momen ikonik tentang Zinedine Zidane adalah tandukan kepala ke Marco Materazzi.


Namun, sebelum momen tersebut, tandukan Zinedine Zidane berujung manis karena menjadi gol terakhirnya bersama Real Madrid.


Zidane memainkan laga terakhir dalam karir profesionalnya di Piala Dunia 2006.


Zidane sukses membawa Prancis melaju ke final, lawan yang dihadapi adalah Italia. Laga digelar di Olympiastadion, 9 Juli 2006.


Pada laga tersebut, Zidane memulai laga dengan baik. Saat Prancis mendapat penalti pada menit ke-7, Zidane menjalankan tugas dengan baik.


Prancis unggul 1-0. Namun, Materazzi menyamakan skor pada menit ke-19.


Zidane meninggalkan lapangan pada menit 110, usai mendapat kartu merah.


Zidane menanduk Materazzi, Prancis pun kalah pada babak adu penalti. Laga terakhir Zidane ditutup dengan tandukan dan isak tangis publik Prancis.


Bernabeu, 7 Mei 2006


Dua bulan sebelum tragedi memilukan tersebut, tepatnya pada 7 Mei 2006, Zinedine Zidane juga melakukan tandukan.


Juga diakhiri dengan isak tangis seisi stadion. Hanya saja, cerita yang tersaji berbeda. Ini cerita heroik.


Zidane memainkan laga perpisahan untuk Real Madrid pada 7 Mei 2006.


Saat itu, Real Madrid menjamu Villarreal pada pekan ke-37 di Santiago Bernabeu.

 
 


Real Madrid sudah tidak lagi punya peluang menjadi juara La Liga 2005/2006.


Gelar juara sudah dikunci Barcelona. Namun, pelatih Juan Ramon Lopez Caro tetap memainkan skuad terbaiknya.


Susunan Pemain :


Real Madrid: Casillas; Salgado, Sergio Ramos, Mejia, Roberto Carlos; Pablo Garcia, Julio Baptista; David Beckham, Zidane, Robinho; Raul.


Villarreal: Barbosa; Javi Venta; Pena, Alvarez, Arruabarrena; Marcos Senna, Tacchinardi, Riquelme, Jose Mari; Franco, Diego Forlan.


Enam Gol di Bernabeu


Juan Ramon Lopez Caro memainkan Zinedine Zidane sejak menit pertama.


Dia bermain di posisi terbaiknya, gelandang serang, Zidane mendapat bantuan dari David Beckham dan Robinho di sisi kanan dan kiri lini serang.


Real Madrid lebih dulu mencetak gol pada menit ke-22, lewat aksi Robinho yang mendapat umpan Raul.


Setelah itu, Villarreal berbalik unggul. Pasukan Manuel Pellegrini mencetak dua gol lewat bunuh diri Alvaro Mejia dan gol Diego Forlan. Villarreal masuk ruang ganti dengan keugggulan 1-2.


Di babak kedua, Zidane membuat skor menjadi imbang 2-2 lewat golnya pada menit ke-66.


Namun, Villarreal kembali unggul pada menit ke-85. Diego Forlan mencetak gol keduanya.


Kali ini dari titik putih usai Sergio Ramos handball di kotak penalti. Real Madrid urung malu lewat gol Julio Baptista pada menit ke-88.


Laga berakhir dengan skor 3-3.



Tandukan Zidane dan Isak Tangis Fans Real Madrid


Gol ke gawang Villarreal menjadi gol terakhir yang dicetak Zinedine Zidane untuk Real Madrid.


Gol ini dicetak lewat tandukan, sesuatu yang acap kali dianggap sebagai salah satu titik lemah Zidane sebagai pemain.


Zidane mencetak gol pada menit ke-66. Gol tersebut tidak lepas dari umpan akurat David Beckham dari sayap kanan.


Sundulan Zidane tidak keras, tetapi mengarah ke sudut yang tepat. Sudut yang tidak mungkin dijangkau penjaga gawang.


Raul Gonzalez sempat mencoba untuk mencocor bola. Namun, dia hanya menyapu angin. Tanpa disentuh Raul, bola sudah menjadi gol.

 
 


Laga perpisahan Zidane dengan Real Madrid disambut meriah fans yang hadir di Bernabeu.


Mereka membawa spanduk selamat tinggal untuk Zidane. Seisi stadion membentangkan kertas dengan nomor 5 dan nama Zidane.


Bernabeu menangis melepas sang legenda.



Data dan Fakta Zidane Sebagai Pemain Real Madrid


Zinedine Zidane bermain di Real Madrid pada 2001 hingga 2006


Zinedine Zidane memainkan 155 laga di Laiga. Mencetak 37 gol dan 32 assist.

 
 
 


Gelar juara:


La Liga: 2002–03


Supercopa de Espana: 2001, 2003


UEFA Champions League: 2001–02


UEFA Super Cup: 2002


Intercontinental Cup: 2002

baca keseluruhan - Sebelum Menanduk Materazzi, Tandukan Zidane Berujung Gol Terakhir di Real Madrid

Studi Sebut Obat Pengencer Darah Bisa Bantu Kesembuhan Pasien Corona

Studi terbaru menunjukkan obat pengencer darah dapat membantu menyelamatkan pasien infeksi virus Corona COVID-19 bergejala parah.


Studi ini dilakukan oleh tim dokter di Mount Sinai Hospital, New York. Laporan hasil studi baru saja dipublikasikan di Journal of American College of Cardiology.


Sejak Maret lalu, tim dokter mengamati perkembangan 2.700 pasien Corona di Mount Sinai. Sebagian pasien diberi obat pengencer darah.


Obat pengencer darah adalah obat yang mencegah darah menggumpal atau disebut juga dengan antikoagulan.


Dikutip dari laman CNN International, tim dokter melihat obat tersebut memberikan pengaruh positif, terutama bagi pasien virus Corona COVID-19 yang menggunakan ventilator untuk bernapas.


Jumlah pasien yang membaik dengan obat pengencer darah ini lebih tinggi ketimbang pasien yang tidak mengkonsumsi obat pengencer darah.


Sebanyak 63 persen pasien berventilator yang tidak diberi obat pengencer darah meninggal dunia


"Temuan kami menunjukkan bahwa antikoagulan sistemik dapat dikaitkan dengan peningkatan hasil di antara pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit," tulis tim dokter dalam laporan mereka.


Tim dokter juga tidak menemukan efek samping dari obat pengencer, misalnya masalah perdarahan pada pasien COVID-19.


Temuan lainnya adalah tim dokter mendapati pembekuan darah merupakan faktor utama dalam kematian pasien COVID-19.


"Kami telah melakukan 75 autopsi dan pembekuan adalah masalah, tidak perlu dipertanyakan.


Itu dimulai dengan paru-paru, diikuti oleh ginjal, jantung, dan berakhir di otak," kata direktur Mount Sinai Heart, Valentin Fuster.


Belum diketahui secara pasti mengapa virus Corona menyebabkan darah menggumpal.


Namun, pembekuan darah umumnya merupakan efek samping dari peradangan karena sejumlah infeksi.


Tim dokter masih perlu melakukan sejumlah langkah untuk mengetahui dosis yang tepat dan jenis obat yang paling baik.


Sebelumnya, dokter memberikan dosis dan jenis obat pengencer darah secara acak.


Fuster menyarankan agar dokter yang menangani pasien COVID-19 dapat mencoba opsi memberikan obat pengencer darah.


"Para pasien yang menerima antikoagulan lebih baik daripada mereka yang tidak. Ini sudah memiliki implikasi," ucap Fuster.

baca keseluruhan - Studi Sebut Obat Pengencer Darah Bisa Bantu Kesembuhan Pasien Corona

Jumat, 15 Mei 2020

Kementan Lakukan Riset Tanaman untuk Obat Penangkal Corona

Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah melakukan uji coba terhadap berbagai jenis tanaman yang dianggap berpotensi menangkal pertumbuhan virus Corona (COVID-19).


Salah satu tanaman asli Indonesia disebut-sebut berpotensi untuk dijadikan obat penangkal virus tersebut.


"Jadi memang ada potensi obat Indonesia yang bisa kita kembangkan untuk menekan pertumbuhan COVID-19 di Indonesia," ujar Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry dalam telekonferensi bertajuk Launching Anti Virus Corona berbasis Euchalyptus, Jumat (8/5/2020).


Dari berbagai jenis tanaman yang diuji, tanaman euchalyptus atau minyak atsiri dianggap paling berdampak menekan pertumbuhan berbagai jenis virus influenza termasuk Corona.


"Dari sekian banyak tanaman herbal itu kita sudah mengeliminasi, beberapa tanaman herbal, minyak atsiri (euchalyptus) kita yang punya potensi yang sangat besar, kemungkinan besar sangat bisa menekan pertumbuhan salah satunya virus Corona," ungkapnya.


Akan tetapi, Balitbangtan mengaku masih harus menguji lagi tanaman euchalyptus itu sendiri sebab jenis tanaman ini punya spesies yang sangat beragam.


Tujuannya adalah untuk mendapatkan spesies yang paling ampuh membunuh virus Corona tersebut.


"Dari sekian banyaknya itu euchalyptus Sp. ini ada 700 spesies yang kita kenal salah satunya itu minyak kayu putih.


Yang kita uji baru beberapa, tapi dari yang kita uji (secara uji laboratorium) saja sudah ada yang bisa membunuh berbagai virus influenza termasuk H5N1, influenza lainnya termasuk virus Corona," tambahnya.


Rencananya bila mendapat spesies yang tepat, minyak atsiri ini akan diproduksi dalam bentuk inhaler, roll on, balsem atau sebagai minyak tetes biasa yang dapat diteteskan di mesin diffuser.


"Kita akan kembangkan secara luas, ada yang bentuknya inhaler, roll on, oil diffuser itu bisa mematikan virus-virus di udara dan balsem," tutupnya.

baca keseluruhan - Kementan Lakukan Riset Tanaman untuk Obat Penangkal Corona

Bukan Hidung, Penelitian Ungkap Virus Corona Masuk ke Tubuh Lewat Mata

Meski menyerang saluran pernapasan, penelitian menyebut virus Corona Covid-19 masuk ke tubuh bukan melalui hidung, melainkan lewat mata. Kok bisa?


University of Hong Kong melakukan penelitian yang menemukan bahwa mata merupakan bagian penting bagi virus corona masuk ke dalam tubuh.


Mereka juga menemukan strain itu hingga 100 kali lebih menular daripada SARS dan flu burung, yang diuji oleh para ahli kesehatan masyarakat.


Tes laboratorium mengungkapkan tingkat virus dari SARS-CoV-2 jauh lebih besar daripada SARS di saluran pernapasan bagian atas dan konjungtiva, sel-sel yang melapisi permukaan mata.


Tim yang dipimpin oleh Dr Michael Chan Chiwai, dari sekolah kesehatan masyarakat HKU, menjadi peneliti pertama di seluruh dunia yang membuktikan virus corona dapat menginfeksi manusia melalui mata, dan mempublikasikannya dalam THe Lancet Respiratory Medicine.


"Kami membiakkan jaringan dari saluran pernapasan dan mata manusia di laboratorium dan menerapkannya untuk memperlajari SARS-CoV-2, membandingkannya dengan SARS dan H5N1," katanya, dikutip dari South China Morning Post.


infeksi mata merah (ilustrasi/shutterstock)

"Kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 jauh lebih efeisien dalam menginfeksi konjungtiva dan saluran pernapasan bagian atas daripada SARS, dengan tingkat virus sekitar 80 hingga 100 kali lebih tinggi," sambungnya.


Penelitian ini diperkuat dengan saran kepada masyarakat untuk tidak menyentuh mata dan mencuci tangan secara teratur untuk menghindari infeksi, setelah peneliti sebelumnya menemukan virus corona dapat bertahan selama tubuh hari di permukaan stainless steel dan plastik.


"Meski ada tanda-tanda bahwa epidemi Covid-19 semakin tabil di Hong Konh, situasi di tempat lain di dunia masih serius.


Masih banyak kasus baru dilaporkan setoap hari. Kita seharusnya tidak lengah."


Temuan Dr Chan ini menentang asumsi luas bahwa staf medis akan dilindungi secara memadai ketika memakai N95 dan pakaian pelindung, tanpa memerlukan kacamata khusus.

baca keseluruhan - Bukan Hidung, Penelitian Ungkap Virus Corona Masuk ke Tubuh Lewat Mata

Kabar Gembira, Antibodi Virus Corona Ditemukan!

Ilmuwan selangkah lebih dekat untuk menemukan perawatan COVID-19. Antibodi yang bisa menghalangi virus sudah ditemukan.


Penemuan ini dilaporkan oleh para peneliti dari Utrecht University dan Erasmus Medical Centre di Belanda serta perusahaan Harbour BioMed (HBM).


Mereka menemukan cara potensial untuk menetralkan COVID-19


Diberitakan News.com Australia, tim meneliti sel manusia yang ditumbuhkan di laboratorium. Harapannya hasilnya akan sama pada pasien.


Terobosan ini menjadi kabar baik di tengah upaya mencari vaksin untuk virus yang sudah menularkan 3,8 juta orang dan membunuh 265 ribu orang ini.


Profesor Berend-Jan Bosch yang memimpin penelitian mengatakan antibodi ini menyerang protein mahkota pada tubuh virus Corona.


Mahkota berduri ini yang menempel pada sel manusia dan lalu memasukkan materi genetik untuk berkembang biak di tubuh inangnya.


"Antibodi yang menetralkan punya potensi membalik arah infeksi pada tubuh pasien, mendukung pembersihan virus atau melindungi orang yang belum tertular dari virus ini," kata Bosch.


Antibodi ini mengikat pada enzim yang disebut ACE2 yang diidentifikasi sebagai reseptor COVID-19 ketika menyerang tubuh manusia.


Antibodi monoklonal sudah berhasil menetralkan SARS-CoV-2 dalam percobaan pada tikus. Antibodi yang disebut 47D11 menghancurkan SARS-CoV dan SARS-CoV-2.


Hasil riset ini sudah dipublikasikan di Nature Communications. Tim ini ternyata sudah meneliti virus corona hampir 20 tahun sejak wabah virus SARS.


"Penemuan ini jadi dasar yang kuat untuk riset lanjutan untuk melihat karakter antibodi ini dan memulai pengembangan sebagai pengobatan COVID-19," kata Profesor Frank Grosveld dari Erasmus Medical Centre di Rotterdam.


Terapi ini lalu dikembangkan Harbour BioMed di Massachusetts yang dipimpin Dr Jingsong Wang.


Dia mengatakan butuh riset lanjutan untuk menilai apakah bisa melindungi manusia dan mengurangi penyakitnya.
baca keseluruhan - Kabar Gembira, Antibodi Virus Corona Ditemukan!

Potret Mantan Negara Terkaya Dunia yang Dikutuk Dewa

Nauru pernah menjadi negara terkaya dunia karena tambang fosfatnya. Saat persediaan fosfat habis, kini Nauru jadi salah satu yang termiskin di dunia.

Selain termiskin di dunia, Nauru juga berperang dengan obesitas yang dialami oleh hampir semua warganya.

Namun tambang fosfatnya habis. Kini Nauru menjadi salah satu negara termiskin dunia. Mereka percaya bahwa kemiskinan mereka adalah kutukan dari dewa karena keserakahan.

Saat jadi negara terkaya, Nauru membiayai semua fasilitas penduduknya. Medis, edukasi hingga rumah ditanggung oleh pemerintah. Warga pun hidup tanpa memikirkan pajak.

Selain kaya akan fosfat, Nauru juga terkenal karena keindahan terumbu karangnya. Pasir pantainya bersih dan eksotis.

Inilah Nauru, negara kepulauan di Mikronesia yang bertetangga dengan Australia. Negara ini hanya memiliki luas 21 km persegi.

baca keseluruhan - Potret Mantan Negara Terkaya Dunia yang Dikutuk Dewa

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense