# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Selasa, 15 April 2014

SPESIAL: Enam Laga Klasik El Clasico Di Final Copa Del Rey

Barcelona dan Real Madrid bertemu sebanyak enam kali di final Copa del Rey, masing-masing mengantongi tiga kemenangan sejauh ini.

Real Madrid 3-3 Barcelona. Copa del Rey telah menelurkan enam laga El Clasico di partai puncak dalam 112 tahun sejarahnya dan sampai sejauh ini kedua tim imbang, tetapi final ketujuh antara dua klub terbesar Spanyol itu akan segera digelar ketika keduanya akan bertemu tengah pekan ini.

Madrid menembus final tanpa kemasukan satu gol pun dalam perjalanannya dan menghabisi tim sekota Atletico dengan skor 5-0 dalam dua pertandingan di babak empat besar. Bagaimanapun juga, semuanya bukan kabar baik yang menghampiri Los Blancos, pelatih Carlo Ancelotti tampaknya tidak akan bisa menurunkan Cristiano Ronaldo di Mestalla karena masalah cedera.

Meski demikian, masalah Barcelona tampak lebih besar jelang pertandingan final, mereka disingkirkan Atletico di Liga Champions pekan lalu dan kemudian melihat asa juara di La Liga mendapatkan pukulan keras ketika dibekuk Granada.

Skuat asuhan Gerardo Martino memenangkan semua laga, kecuali satu, untuk menembus partai puncak, berkat hasil imbang 1-1 di markas Real Sociedad pada Februari (setelah menang 2-0 di leg pertama) dan Blaugrana akan berharap bisa mengulang dua laga El Clasico sebelumnya musim ini, di mana mereka menang 2-1 di Camp Nou pada Oktober dan menang 4-3 di Santiago Bernabeu bulan lalu.

Pertama kali Barcelona bertemu Madrid di final Copa del Rey adalah pada tahun 1936 silam, hanya satu bulan sebelum perang sipil di Spanyol pecah.

ENAM EL CLASICO DI FINAL COPA DEL REY
HasilStadionTahun
RM 2-1 FCBMestalla
1936
FCB 1-0 RMBernabeu
1968
RM 4-0 FCBCalderon
1974
FCB 2-1 RMRomareda1983
FCB 2-0 RMMestalla1990
RM 1-0 FCBMestalla2011
Bagaimanapun juga, pertandingan final itu, dikenang karena penyelamatan gemilang dari kiper legendaris Ricardo Zamora yang kemudian itu menjadi laga terakhirnya di Spanyol. Zamora, yang namanya dijadikan sebagai nama trofi untuk kiper terbaik La Liga dan masih dipandang sebagai salah satu yang terbaik dalam sejara La Roja, memenangkan dua Copa del Rey untuk Barcelona tetapi ia menaklukkan tim kampung halamannya itu di pertandingan ini.

Penyelamatan Zamora di menit-menit terakhir terhadap peluang Josep Escola membuat skor 2-1 tetap bertahan dan Los Blancos pulang dengan trofi juara, yang terus disimpan hingga 1939 (ketika perang sipil usai).

Barcelona harus menunggu tiga dekade untuk membalas, dan mereka berhasil memenangkan final El Clasico berikutnya, dan itu dilakukan di Santiago Bernabeu.

Dalam pertemuan yang diwarnai kontroversi, Barca mengangkat trofi juara berkat gol bunuh diri Fernando Zunzunegui di menit ke-enam dan mendapatkan trofi dari diktator Spanyol Francisco Franco.

Pertemuan ketiga tercipta pada 1974. Madrid sebelumnya kalah 5-0 di kandang dari Barca yang diperkuat Johan Cruyff di La Liga dan mereka mengincar balas dendam. Mereka berhasil melakukannya di Vicente Calderon.

Pada saat itu, pemain asing tidak boleh bermain di Copa, jadi Madrid tanpa Gunter Netzer dari Jerman dan Oscar Mas dari Argentina, sementara Barcelona tidak bisa menurunkan Cruyff atau Hugo Sotil dari Peru. Hasilnya, Madrid mendominasi, mereka unggul ketika laga baru berjalan tujuh menit dan kemudian menang telak 4-0, dengan Santilanna dan Pirri mencatatkan namanya di papan skor.

Sembilan tahun berselang, kedua tim kembali bertemu di partai puncak Copa del Rey, kali ini diwarnai dengan tensi yang sangat tinggi di Zaragoza. Diego Maradona, yang beberapa kali dilanggar dengan keras oleh Jose Antonio Camacho dan Paco Bonet, menciptakan assist untuk gol pertama yang dicetak oleh Victor Munoz. Meski Santilanna mampu menyamakan kedudukan, Marcos Alonso sukses menciptakan gol melalui tandukan untuk memastikan trofi dibawa pulang ke Catalunya. Madrid, kemudian, dikenal sebagai 'runner-up abadi' setelah menduduki posisi kedua di Liga, Copa, Copa de La Liga, Piala Winners dan Supercopa Spanyol di musim itu.

Barca kembali juara di 1990 dalam pertandingan ketat yang ditentukan oleh gol Guillermo Amor dan Julio Salinas di babak kedua, setelah bek tangguh Madrid, Fernando Hierro, dikartu merah di paruh pertama. Trofi itu menjadi yang pertama dimenangkan oleh Cryuff sebagai pelatih Barca. "Kami membutuhkan trofi itu karena itu adalah opsi terakhir yang kami miliki musim itu," ujar Amor. "Di klub Anda mendengar beberapa hal, tetapi memenangkan Copa memberi kami kepercayaan diri." Kemudian, The Dream Team lahir.

Pertemuan terakhir pada 2011, Jose Mourinho berhasil mengklaim trofi pertamanya sebagai pelatih Madrid. Setelah 90 menit tanpa gol, Cristiano Ronaldo menjadi pahlawan di babak tambahan dengan menanduk umpan silang Di Maria dan menyegel kemenangan untuk Los Blancos, yang kemudian mengakhiri permainan dengan sepuluh pemain setelah sang pencipta assist dikartu merah di menit akhir.

Dia adalah salah satu dari kelompok pelatih unik, yang hanya dia miliki, yang mengkritik keputusan tepat dari wasit"
- Mou tentang Pep usai juara Copa 2011

Barca berpikri mereka sudah unggul melalui Pedro di waktu normal, tetapi gol itu dianulir dengan tepat karena offside, meski cukup tipis. Pep Guardiola kemudian mengatakan, jika asisten memiliki penglihatan yang bagus, Barca akan juara. Mourinho kemudian mengejeknya dengan mengklaim bahwa Pep membentuk kelompok pelatih unik, yang hanya dimiliki pelatih tim Catalan itu, yang berisi pelatih-pelatih yang mengkritik keputusan tepat dari wasit.

Sementara badai El Clasico semakin panas jelang semi-final Liga Champions beberapa hari kemudian, Guardiola membalas Mourinho di konferensi pers, Sergio Ramos menjatuhkan trofi Copa del Rey dari bus dan Lionel Messi menangis di ruang ganti.

Tengah pekan ini, kembali ke Mestalla, kedua tim akan bertemu lagi dalam laga El Clasico ketujuh di final Copa del Rey. Jadi apa yang akan terjadi kali ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense