# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Selasa, 12 April 2022

Ibnu Firnas dari Andalusia, Manusia Terbang Pertama di Dunia

Pada zaman peradaban kuno, ide menerbangkan manusia terdengar konyol bahkan dianggap gila.



Konsep ini pula yang coba diwujudkan seorang ilmuwan dari Cordoba, Andalusia bernama Ibnu Firnas di abad ke-9 Masehi.



Abu al-Qasim 'Abbas bin Firnas bin Wardus, demikian nama lengkapnya, lahir sekitar tahun 810 M, di Ronda, Malaga, Spanyol.



Dia lahir di masa ketika benteng-benteng dibangun di sekitar kota dan Ronda mulai mengalami perkembangan pesat setelah Islam masuk ke Andalusia pada tahun 711 M.



Phillip K Hitti dalam bukunya yang berjudul History of The Arabs: From The Earliest Times to The Present pada tahun 1937, menceritakan tentang gagasan cemerlang Ibnu Firnas untuk mewujudkan manusia terbang.



"Kisah Ibnu Firnas telah menginspirasi banyak orang untuk dapat terbang," tulisnya.



"Ibnu Firnas adalah orang pertama dalam sejarah yang melakukan upaya ilmiah untuk terbang, itu membuatnya melegenda," tambah Hitti.



Ibnu Firnas adalah seorang penyair besar. Kehebatannya membuat ia kerap diundang sebagai penyair di Istana Imarah, Cordova, Spanyol.



Meski begitu, temuan kedua sayapnya menjadikannya melegenda dan lebih dikenal dunia.
Uji Coba Terbang



Seperti dikutip dari aplikasi Islami KESAN, Ibnu Firnas melakukan uji coba terbang pertamanya dengan sebuah jubah longgar yang disangga kayu sebagai sayap.



Ia melompat dari menara Masjid Cordoba dan terbang beberapa saat lalu jatuh.



Meski gagal, dia hanya mengalami cedera ringan. Ini menunjukkan ia sempat melayang.



Dengan percobaan pertamanya, bisa dikatakan Ibnu Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat alat terjun payung.


Kegagalan tak pernah membuatnya menyerah, Ibnu Firnas mendesain kembali perangkat terbangnya.



Ia menyempurnakan alat terbangnya menyerupai sayap burung yang dikepakkan dengan tangan, juga badan yang dilapisi bulu.


Di usia 65 tahun, ia menguji perangkat terbangnya di depan ribuan penonton, di Gunung Al-'Arus, Rusafa, Suriah.



Kali ini upayanya hampir berhasil. Dataran tinggi memungkinkannya untuk meluncur di udara, terbang selama lebih dari sepuluh menit sebelum akhirnya pendaratan buruk mencelakainya.



Kecelakaan tersebut melukai punggungnya. Ibnu Firnas mengalami patah tulang punggung dan membuatnya berhenti untuk mengembangkan perangkat penerbangan lebih lanjut.



Hikmahnya, ia menyadari pentingnya ekor pada burung saat mendarat.


Mattias Paul Scholz dalam bukunya berjudul Advanced NXT: the Da Vinci Inventions Book yang terbit pada 2007, menjelaskan tentang teori Ibnu Firnas yang direkam oleh Leonardo Da Vinci.



"Setelah kecelakaan uji terbang, Ibnu Firnas menyadari bahwa struktur ujung ekor adalah bagian penting untuk mendarat, dan ini mirip dengan bagaimana seekor burung menggunakan ekornya untuk mengurangi kecepatannya.




Struktur ini kemudian dinamai ornithopter oleh da Vinci," tulis Scholz dalam bukunya.



Pada 1260 M, Roger Bacon menulis tentang ornithopter theory yang didasari pada eksperimen dan gagasan Firnas.




Sayangnya, manuskrip yang ditulis Bacon menghilang begitu saja dalam perpustakaan Spanyol.



Hal tersebut kemudian berpengaruh pada berkurangnya pengakuan terhadap penemuan prototipe pesawat Ibnu Firnas.



Pada tahun 1908 M, Wright bersaudara mendemonstrasikan menerbangkan pesawat di Prancis, penemuan ini kemudian menenggelamkan peran Firnas sebagai pencipta prototipe.



Ibnu Firnas meninggal di tahun 887 M, tepatnya saat berusia 77 tahun.



Teorinya terbukti pada berbagai inovasi pesawat modern berabad-abad setelahnya.



Dunia penerbangan hari ini telah menjadi sangat kompleks dengan segala kecanggihannya.



Studi tentang ornithopter pun menjadi pembicaraan para ilmuwan, selain bagian sayap, ekor pesawat sangat penting untuk membuat pesawat mendarat dengan halus dan sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense