# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Minggu, 26 Juni 2022

Sosok Paling Berdosa di Balik Ambruknya Nokia

Mantan Chairman Nokia, Risto Siilasma, pernah menulis 'Transforming Nokia: The power of paranoid optimism to lead through colossal change'. 

 

Buku itu membahas kisah di balik layar meredupnya ponsel Nokia dahulu, termasuk siapa yang dianggap paling 'berdosa'.

 

Risto menyalahkan CEO Nokia terdahulu, Jorma Ollila, sebagai salah satu penyebab utama terpuruknya Nokia. 

 

Ia menulis Jorma temperamental dan menyebarkan ketakutan di Nokia, sehingga tidak ada diskusi terbuka serta kerap menutupi jika ada kabar buruk.

 

Risto berkisah dia sebenarnya sudah meminta agar Nokia ikut memakai OS Android pada tahun 2009 sebagai pengganti Symbian yang kian ketinggalan. Akan tetapi usulnya itu tidak pernah diindahkan, terutama oleh Jorma.


 

Tahun 2013, seiring jatuhnya bisnis ponsel Nokia, Risto yang sudah jadi chairman Nokia memberitahu rencana menjual divisi ponsel Nokia pada Microsoft, tapi Jorma tak terima. 

 

"Perbincangan kami selalu sama polanya, aku berusaha ramah, dia meledak-ledak dan mengatakan aku akan merusak warisannya," kata Risto.

 

Jorma sendiri adalah CEO Nokia di masa puncak, dari tahun 1992 sampai 2006. Dia lalu menjadi Chairman sampai tahun 2012. 

 

Posisi sebagai CEO lantas dijabat Olli-Pekka Kallasvuo yang dianggap kurang bersinar. Maka, Nokia makin tertekan.

 

CEO Nokia yang mulai menjabat tahun 2010, Stephen Elop, yang dipilih oleh Jorma mengeksekusi pemakaian Windows Phone. Namun strategi itu gagal sehingga perlahan tapi pasti, Nokia ditinggalkan konsumen dan dijual pada Microsoft pada tahun 2014.


 

Sebenarnya, OS Symbian pernah membawa Nokia ke puncak, tapi diusik iOS lalu Android. 

 

Risto mengungkap manajemen Nokia sudah menyadari usangnya Symbian, namun jarang didiskusikan. "Aku memahami ada masalah besar di Nokia kala itu," kata Risto.

 

Nokia memang masih menuai keuntungan besar dari deretan ponsel Symbian. Tapi pada tahun 2009, jelas bahwa iPhone telah merevolusi industri smartphone dengan layar sentuhnya yang inovatif. Kemudian Google memperkenalkan sistem operasi Android.



Nokia ketinggalan. Symbian memang coba diperbaiki, tapi tetap tak cukup bagus. Risto pun ingin manajemen segera bertindak. Ia mengusulkan Nokia berubah dan menganalisa bagaimana jika Nokia uji coba memakai Android saja.

 

Rencana itu akan jadi cadangan jika proyek software Nokia yang lain gagal. Android bisa menjadi juru selamat. 

 

Kala itu, Android memang belum meraksasa sehingga wajar jika Nokia harus hati-hati jika ingin menggunakannya.

 

 

Tapi Jorma Ollila yang dianggap Risto paling bertanggungjawab atas jatuhnya bisnis ponsel Nokia, tak mengindahkan usulan Risto. Tampaknya, Jorma tak mau mengakui Symbian ketinggalan dan kehilangan peminat.

 

 

Begitulah, sejarah mencatat Nokia akhirnya menjatuhkan pilihan pada Windows Phone yang dieksekusi oleh CEO Stephen Elop pada tahun 2010. Sayang, pilihan ini menjungkalkan Nokia yang pernah jadi ponsel sejuta umat.


 

Risto dalam bukunya itu mengisahkan bahwa Nokia sebenarnya dulu serius mengembangkan sistem operasi MeeGo yang digadang menggantikan Symbian. 

 

 

Tapi OS itu tidak memuaskan hasilnya sehingga Nokia harus memilih, memakai Android atau Windows Phone.

 

Akan tetapi Google tidak tertarik bekerja sama khusus dengan Nokia sementara Microsoft selaku pemilik Windows Phone berjanji memberi dukungan penuh. "Direksi berpandangan kolektif bahwa Google bukan pilihan yang baik," kata Risto.

 

Akhirnya Nokia memilih Windows Phone karena Microsoft berjanji habis-habisan membantu Nokia. 

 

Risto mengakui kala itu, ia turut mendukung keputusan itu walau akhirnya menyesalinya. Terlebih ia pernah mengusulkan Nokia memakai Android saja.

 

Tahun 2012, Risto menggantikan Jorma Ollila menjadi Chairman Nokia. 

 

Bisnis ponsel Nokia bersama Microsoft ternyata tak memenuhi target penjualan dan Nokia rugi besar. Mau tak mau, berbagai alternatif dipertimbangkan, termasuk menjual divisi ponsel Nokia.



CEO Microsoft ketika itu, Steve Ballmer, mengajak Risto bertemu di Barcelona. 

 

Ballmer mengungkap keinginan kuat Microsoft untuk membeli divisi ponsel Nokia. Risto menceritakan Microsoft ternyata juga mempertimbangkan akusisi HTC, vendor ponsel asal Taiwan.

 

Negosiasi berlangsung panjang dan alot. Divisi ponsel Nokia sudah berdarah-darah dan Microsoft menawarkan harga akuisisi hanya antara 4,25 miliar sampai 5,25 miliar euro. Pada September 2013, akhirnya mereka sepakat di harga 5,44 miliar euro.

 

Microsoft sempat punya ekspektasi besar ketika membeli divisi ponsel Nokia ini. 

 

Tapi pada akhirnya, mereka tetap gagal di bisnis ponsel hingga akhirnya lepas tangan. Produksi ponsel Nokia kini dikendalikan oleh perusahaan baru asal Finlandia bernama HMD Global.

 

 

Meski menceritakan keburukan Jorma, sosok yang dianggap Risto paling bertanggungjawab dalam kejatuhan Nokia, buku ini menurut dia bukan untuk memicu konflik melainkan pembelajaran "Aku harap karyawan kami akan membaca buku ini, sehingga kami tidak membuat kesalahan yang sama lagi. Pelajaran di buku ini adalah tentang hal-hal positif," sebut Risto.


 

Risto pernah menyatakan, jika sebuah perusahaan begitu besar dan bisa jatuh begitu parah seperti Nokia, pasti ada yang salah dengan manajemennya. 

 

"Jika sebuah perusahaan adalah yang terbesar di dunia, dengan banyak uang dan investasi besar dalam riset dan pengembangan dan kalah dari kompetitor, satu-satunya penjelasan adalah ada masalah dengan manajemennya," kata dia.

 

Jorma memang membawa Nokia ke puncak kejayaan, terutama saat jadi CEO tahun 1992 sampai 2006. 

 

Tapi di bawah kendalinya pula Nokia jatuh lantaran tak melihat ancaman pada Symbian dan tak mau dikritik.

 

"Jorma mengikat identitasnya dengan sukses perusahaan begitu kuatnya sehingga semua kritikan dianggapnya sebagai masalah pribadi. Itulah mengapa dia bertahan dengan sangat agresif. 

 

Diskusi mengenai alternatif baru atau masalah baru sangat sulit, bahkan tidak mungkin," tandasnya.

 

 

CEO Nokia, Stephen Elop, yang mengeksekusi pemakaian Windows Phone selama ini memang dianggap sebagai tersangka utama tumbangnya Nokia. 

 

 

Namun bagi Risto, dosa Jorma yang notabene berada di posisi manajemen paling atas sebagai Chairman, tidak kalah besarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense