# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Minggu, 03 Juli 2022

Kota Hilang Amazon Ditemukan Pakai Teknologi LIDAR

Kota Hilang Amazon Ditemukan, Tersembunyi di Hutan Berabad-abad.


Foto: Heiko Prumers





Jaringan kota kuno Amazon yang hilang berhasil ditemukan.



Kota yang dibangun masyarakat Casarabe antara 500-1400 M, terletak di hutan sabana Llanos de Mojos, Bolivia, dan telah tersembunyi di antara lebatnya pepohonan hutan selama berabad-abad.



Menggunakan Light Distance And Ranging (LIDAR), atau teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya tersebar untuk menemukan jarak dan/atau informasi lain dari target yang jauh, kota ini tampak menampilkan serangkaian struktur yang rumit, berbeda dari kota lain yang sebelumnya ditemukan di wilayah tersebut.




Kota ini memiliki teras setinggi 16 kaki yang mencakup luas 54 hektar atau setara dengan 30 lapangan sepak bola, dan ada piramida kerucut setinggi 69 kaki.



Tim peneliti internasional dari Inggris dan Jerman juga menemukan jaringan waduk, jalan lintas, dan pos pemeriksaan yang luas, membentang beberapa mil di area ini.



"Penemuan ini menantang pandangan Amazonia sebagai lanskap 'asli' secara historis, yang menunjukkan bahwa itu adalah rumah bagi 'urbanisme' awal yang diciptakan dan dikelola oleh penduduk asli selama ribuan tahun," kata para peneliti seperti dikutip dari Daily Mail.


"Kami sudah lama menduga bahwa masyarakat pra-Columbus yang paling kompleks di seluruh cekungan berkembang di bagian Amazon Bolivia ini, tetapi bukti ini tersembunyi di bawah 'kanopi' hutan dan sulit untuk dikunjungi secara langsung," kata José Iriarte dari University of Exeter.



Sampai akhir abad ke-20, ada keraguan bahwa wilayah Amazon dapat mendukung kehidupan apa pun selain suku pemburu-pengumpul makanan.




Dataran Mojos, di pinggiran barat daya wilayah Amazon, banjir beberapa bulan dalam setahun selama musim hujan, membuat mereka tidak cocok untuk pemukiman permanen.




Namun dalam beberapa dekade terakhir, berbagai bukti muncul memperlihatkan adanya irigasi, pekerjaan tanah, kota-kota besar dan jalan lintas dan kanal yang sering mengarah berkilo-kilometer dalam garis lurus melintasi sabana.




"Ini menunjukkan pemukiman yang relatif padat di masa pra-Hispanik.



Tujuan kami adalah melakukan penelitian dasar dan menelusuri pemukiman dan kehidupan di sana," kata Dr. Heiko Prümers dari German Archaeological Institute yang juga terlibat dalam penelitian tersebut.

Penelitian ini menyoroti besarnya dan kemegahan pusat upacara masyarakat yang ditemukan terkubur di hutan.



Survei konvensional awal mengungkapkan adanya area teras bertingkat, dinding parit yang menutupi lokasi, dan kanal.



Namun, vegetasi lebat di mana pemukiman ini berada, menghalangi para peneliti untuk melihat detail struktural dari gundukan monumental dan sekitarnya.



Untuk mengetahui lebih lanjut, para peneliti menggunakan teknologi laser udara LIDAR untuk pertama kalinya di wilayah Amazon.




Ini melibatkan survei medan dengan pemindai laser yang dipasang pada helikopter, pesawat kecil, atau drone yang mentransmisikan sekitar 1,5 juta pancaran laser per detik.



Tim peneliti memperkirakan bahwa skala kerja dan perencanaan yang digunakan untuk membangun pemukiman belum pernah terjadi sebelumnya di Amazonia, dan sebaliknya hanya sebanding dengan negara bagian kuno di Andes tengah.




Para peneliti juga bersikeras bahwa kota-kota ini dibangun dan dikelola tidak bertentangan dengan alam, melainkan menggunakan strategi subsistensi berkelanjutan yang mendukung konservasi dan mempertahankan keanekaragaman hayati yang kaya dari lanskap sekitarnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense