Mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi bukan hanya melindungi seseorang dari serangan virus flu karena meningkatnya kekebalan tubuh. Di lain sisi, vitamin C diketahui dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan sel kanker setelah dilakukannya kemoterapi pada penderita kanker. Vitamin ini membantu hingga pada tahap membunuh sel abnormal itu.
Hal ini terungkap dari studi yang dilakukan ilmuwan Universitas Kansas. Dalam temuannya, pemberian vitamin C dalam bentuk injeksi sebagai bagian dari terapi, dapat membantu penyembuhan kanker ovarium dan kanker lainnya. Di samping itu, pemberian vitamin tersebut masih terbilang aman, efektif, dan aman selama dosisnya terkendali.
” Pasien mencari aman dan pilihan murah dalam pengelolaan mereka kanker . Intravena vitamin C memiliki potensi itu didasarkan pada penelitian ilmu dasar dan data klinis awal , ” kata Dr Jeanne Drisko, asisten peneliti.
Dikutip Times of India dari laman Femalefirst, pengujian dilakukan terhadap 30 pasien yang didiagnosa mengalami kanker pada stadium tiga dan empat. Mereka mengidap kanker ovarium. Ketika mereka diberikan vitamin C dosis tinggi, efek samping dari pengobatan kemoterapi diketahui berkurang dibanding tanpa dibantu vitamin ini.
Di samping itu, vitamin C yang disuntikkan juga membunuh kanker yang dimiliki oleh relawan. Kabar baiknya, vitamin C hanya menyerang pada sel-sel kanker dan tidak menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh yang sehat. Dengan demikian, pemberian vitamin C memiliki peluang untuk diterapkan sebagai katalisator penyembuhan terhadap kanker.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar