# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Sabtu, 13 Juni 2020

Jamur Ajaib yang Dipakai LIPI Untuk Lawan COVID-19


Jamur Cordyceps militaris


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menguji sebuah jamur untuk immunomodulator melawan COVID-19.


Bukan jamur sembarangan, ini jamur ajaib.


LIPI dalam 2 minggu ke depan sedang menguji 2 herbal sebagai immunomodulator melawan virus Corona.


90 Pasien dicoba diberikan rimpang jahe merah dan jamur Cordyceps militaris untuk menguatkan daya tahan tubuh mereka.

Nah, jamur Cordyceps militaris bukan herbal sembarangan lho.


Dihimpun dari berbagai sumber, jamur Cordyceps disebut memiliki kekuatan untuk memperbaiki sejumlah masalah kesehatan.


Dilansir dari Scientific American, Cordyceps telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China dan Tibet.


Jamur ini dipakai untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan, hingga menjaga daya tahan tubuh.


Ada sekitar 400 spesies Cordyceps dan banyak senyawa aktif biologis yang berbeda. Tetapi yang paling umum digunakan dalam pengobatan adalah Cordyceps sinensis dan Cordyceps militaris.


Kedua jamur tersebut berbeda tempat serta cara pengembangbiakannya dan mempengaruhi kandungan komponen keduanya.


Cordyceps militaris telah terbukti memiliki beberapa jumlah senyawa bioaktif yang lebih tinggi daripada Cordyceps sinensis.

Cordyceps militaris, dapat digunakan untuk stamina tubuh baik secara keseluruhan organ tubuh maupun organ vital.


Beberapa penelitian menunjukkan jamur ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan pernapasan.


Kemampuannya memang cocok untuk dicobakan melawan COVID-19.


Dalam salah satu jurnal internasional, terdapat penelitian pada manusia yang menunjukkan meningkatnya performa setelah mengonsumsi jamur tersebut, bahkan pada usia lanjut yang asupan oksigennya biasanya sudah terbatas.


Dengan menguatnya sistem jantung dan pernapasan, maka oksigen ke darah, oksigen ke otot dan ekstraksi oksigen dari darah untuk menjadi Adenosine Tri-Phosphate (ATP) akan lebih mudah dan lancar.

Jamur ini mengandung banyak nutrisi, seperti protein, asam amino esensial, peptida, vitamin (B1, B2, B12, E, K), asam lemak, dan mineral serta zat aktif cordycepin dan adenosine.


Zat cordycepin merupakan komponen bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas.


Caranya adalah dengan merangsang sel-sel dan bahan kimia tertentu dalam sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan konsumsi oksigen ke paru-paru.


Sedangkan zat aktif adenosine berfungsi sebagai sumber energi.


Selain itu, sebuah penelitian juga membuktikan bagaimana jamur ini efektif untuk mengatasi fibrosis yang terbentuk pada hati dan ginjal.


Karena itu, mengonsumsi jamur unik ini juga dapat memelihara kesehatan hati dan ginjal.


Habitatnya adalah di pegunungan bersuhu subtropis.


Dengan kemajuan teknologi, kini Cordyceps militaris sudah bisa dikembangbiakkan di Indonesia yaitu dengan metoda kultur jaringan.


Riset LIPI terhadap Cordyceps militaris sudah dilakukan sejak Maret dengan melibatkan UGM dan PT Kalbe Farma.


Prototipe dan datanya sudah ada serta memiliki izin edar BPOM.


Kini herbal ini sedang diuji klinis terhadap 90 pasien COVID-19 di RS Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.


Diharapkan bulan Juli sudah bisa keluar hasil uji klinisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense