# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Sabtu, 31 Oktober 2020

Kisah Sedih di Balik Penciptaan WhatsApp

WhatsApp kini adalah layanan messaging terpopuler di dunia. 

Tentulah layanan yang kini dimiliki Facebook itu tidak langsung sukses, bahkan awal penciptaannya cukup menyedihkan karena sedikit yang mau memakainya. 

Sudah begitu, kedua pendirinya pun sedang dalam masa sulit.

 

Kedua pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton yang keduanya telah resign dari Facebook, dahulu adalah mantan pegawai Yahoo. 

Keduanya memutuskan resign dari Yahoo dan liburan sejenak, lalu coba mendaftar ke Facebook. Tapi jejaring sosial itu tidak menerima lamaran mereka.

Jadi pengangguran, Koum dan Acton hidup dengan uang pesangon dari Yahoo sembari mencari peluang berikutnya. 

Nah pada Januari 2009, Koum membeli iPhone dan menyadari ada peluang besar bisnis aplikasi melalui App Store.

Koum mematangkan ide membuat aplikasi yang kemudian ia namai WhatsApp. Pada 24 Februari 2009, ia mendirikan WhatsApp Inc meskipun aplikasinya belum jadi. 

Setelah jadi pun, aplikasinya kerap bermasalah dan saat diujicoba, hanya sedikit yang mau memakainya.

Ya, rilis pertama WhatsApp pada Mei 2009 bisa dibilang tidak sesuai ekspektasi. Terlebih pada saat itu, WhatsApp belum sepenuhnya layanan pesan, hanya aplikasi untuk membuat status.

Koum terus berpikir mengembangkan WhatsApp. 

Akhirnya dia punya ide menjadikan WhatsApp sebagai aplikasi messenger yang menggunakan kontak di ponsel sebagai jejaring serta nomor HP untuk login.

"Mampu menjangkau setiap orang di belahan dunia lain secara instan, di perangkat yang selalu bersama Anda, waktu itu itu adalah sesuatu yang hebat," kata Koum yang dikutip dari Forbes, Rabu (28/10/2020).

Halangan kembali datang karena setelah bereksperimen memakai WhatsApp harus berbayar, jumlah download menurun. 

"Kami tumbuh cepat ketika gratis, 10 ribu download per hari. Dan ketika kami memberlakukan pembayaran, mulai menurun sampai hanya seribu per hari," kisah Acton.

Akhirnya diputuskan user cukup membayar sekali dalam setahun. 

Fitur baru pun ditambahkan pada akhir 2009 yaitu kemampuan mengirim pesan gambar, yang membuat WhatsApp mulai menarik perhatian.

Pesaing yang ada saat itu yang terkuat adalah BlackBerry Messenger, tapi hanya ekslusif bisa dipakai di BlackBerry sedangkan WhatsApp lintas platform. 

WhatsApp versi 2.0 kemudian cukup meledak dan digunakan 250 ribu user aktif.

Pada saat itu, Koum yang lebih aktif mengembangkan WhatsApp, sedangkan Acton masih pengangguran, sedangkan idenya membuat startup lain mentok. 

Akhirnya, keduanya serius mengembangkan WhatsApp.

Koum dan Acton pun bekerja dan nongkrong di Red Rock Cafe, sebuah tempat yang banyak jadi lokasi para pendiri startup membangun mimpinya. 

Acton kemudian berhasil meyakinkan teman-temannya di Yahoo untuk berinvestasi USD 250 ribu di WhatsApp dengan imbalan saham.

Walau awalnya kurang mulus, WhatsApp lalu lepas landas dan jadi sangat populer. Para pemodal berebut ingin mewawancarai Koum dan Acton untuk kemungkinan pemberian modal. 

Pada akhirnya, WhatsApp diakuisisi Facebook pada tahun 2014 senilai USD 19 miliar.

Acton dan Koum pun kaya raya dan sempat beberapa tahun gabung di Facebook untuk memimpin WhatsApp. 

Karena perbedaan visi dengan Mark Zuckerberg, keduanya memutuskan resign di saat WhatsApp berada di puncak kejayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense