# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Minggu, 06 Desember 2020

7 Momen Ikonik Mengenang Diego Maradona

Dunia sepak bola berduka untuk kepergian salah satu pemain terbaik yang pernah memukau dunia, Diego Maradona. 

Legenda Argentina ini meninggal dunia karena serangan jantung di usia ke-60.

Kabar ini mengejutkan, sebab beberapa pekan lalu publik Argentina sempat bernapas lega usai Maradona sukses menjalani operasi penyumbatan pembuluh darah otak. 

Dia dinyatakan sehat dan boleh pulang ke rumah.

Sayangnya takdir berkata lain. Maradona dipanggil pulang dan dia menyisakan beberapa kenangan indah untuk dunia sepak bola. 

Maradona adalah legenda, mungkin yang terbaik sepanjang masa.

Karier Maradona pun terbilang komplet. Dia pernah mempersembahkan trofi Piala Dunia untuk Argentina, pernah membawa Napoli meraih mimpi di Serie A, pernah membela beberapa klub top.

Di sisi lain, dia pun terlibat beberapa masalah di luar lapangan, termasuk kecanduan narkotika dan alkolhol.

Bagaimanapun, Maradona tetap Maradona. Sulit merangkum perjalanan kariernya yang begitu panjang, tapi setidaknya inilah 7 momen ikonik yang membuat Maradona selalu dikenang:

 

1. The Hand of God

 

Duel Argentina kontra Inggris di Piala Dunia 1986 merupakan salah satu yang terbaik sepanjang sejarah. Perempat final itu penuh drama, juga gol-gol indah.

51 menit berjalan, Maradona membawa Argentina unggul 1-0 lewat 'sundulan tangan'-nya, melampuai Peter Shilton.

Bola melambung tinggi di udara, Maradona melompat dan mendorong bola dengan tangannya, tapi wasit tak melihatnya karena pemilihan posisinya sangat baik, seolah-olah benar tersundul kepala.

Saat itu tidak ada VAR, mungkin kejadiannya bakal berbeda di era sekarang. 

Lalu ketika pemain Inggris masih kesal karena kebobolan itu, Maradona menggandakan skor jadi 2-0, kali ini dengan dansa magisnya dari lini tengah sampai ke gawang.

 

2. Assist juara dunia untuk Jorge Burruchaga

 

Piala Dunia 1986 ini memang miliknya Maradona. Dialah pusat permainan Argentina, mencetak 5 gol dan membuat 5 assist untuk meraih gelar.

Mencoba mengatasi Maradona, pelatih Jerman Barat kala itu, Franz Beckenbauer, menginstruksikan pemainnya untuk menjaga ketat si no.10 dengan dua pemain.

Rencana ini berjalan sukses, tentu sampai Maradona melepas umpan setengah voli untuk Jorge Burruchaga yang kemudian mencetak gol kemenangan, hanya enam menit sebelum laga berakhir.

Assist ini istimewa karena saat itu Maradona dikepung 3 pemain lawan, entah bagaimana caranya dia bisa melihat celah umpan.

 

3. Mengubah Napoli jadi juara

 

Sebelum Maradona datang di tahun 1984, gelar Napoli hanyalah dua Coppa Italia dan trofi Serie B. 

Napoli pun tidak pernah dianggap klub sukses, level mereka jauh di bawah Juventus, Inter, dan AC Milan.

Entah bagaimana -- mungkin sebagian besar fans Napoli sendiri tidak percaya -- Maradona memutuskan bergabung dengan Napoli, dan sisanya adalah sejarah.

Dia menuntun tim menjuarai Serie A perdana mereka di musim 1986/87, mengalahkan Juve dengan 3 poin. Lalu melakukannya lagi pada musim 1989/90, unggul 2 poin dari Milan.

Di antara dua gelar domestik ini, Maradona menuntun Napoli menjuarai UEFA Cup dengan mengalahkan VFB Stuttgart, agregat 5-4. Inilah gelar Eropa pertama dan satu-satunya Napoli.

 

4. Larangan tampil di Piala Dunia 1994

 

Argentina mengusung misi mempertahankan gelar juara di Piala Dunia 1990. Mereka tampil apik, sayangnya kalah oleh Jerman Barat di final dengan gol penalti Andreas Brehme.

Maradona mendapatkan kesempatan berikutnya pada Piala Dunia 1994 Amerika Serikat. 

Dia membawa ambisi besar untuk meraih gelar Piala Dunia keduanya, juga yang ketiga untuk Argentina.

Langkah Maradona dimulai dengan baik. Argentina menghajar Yunani dengan skor telak 4-0 pada laga pembuka, Argentina tampak tangguh.

Sayangnya, Maradona dipulangkan usai laga berikutnya -- kemenangan 2-1 atas Nigeria -- setelah terbukti positif mengonsumsi
stimulan terlarang, Ephedrine.

 

5. Seteru dengan Jurnalis

 

Maradona mengalami seteru panjang dengan media, terutama selama tujuh tahun membela Napoli.

Dia pun bermasalah dengan media di Argentina. 

Bahkan pada Februari 1994 Maradona pernah menembak kerumunan wartawan dengan senapan angin miliknya, tepat di luar rumahnya di Buenos Aires.

Maradona dihukum dua tahun dan 10 bulan karena insiden ini. Dia tak berhenti di situ, pernah beberapa kali terlibat masalah dengan media lagi.

 

6. Aksi gila di Piala Dunia 2018

 

Kekhawatiran soal kesehatan fisik dan mental Maradona sudah mulai dibicarakan pada Piala Dunia 2018 lalu, ketika dia hadir sebagai salah satu pendukung Argentina.

Usai Marcos Rojo mencetak gol telat kontra Nigeria, Maradona terlihat merayakannya dengan berlebihan, naik ke bangku penonton, bersumpah serapah dengan fans di bawahnya.

Kabarnya setelah insiden ini Maradona harus dirawat paramedis di stadion, sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit lokal.

 

7. Pemanasan Nyentrik

 

Menjelang laga semifinal Piala UEFA 1989 silam, Maradona membius seisi stadion dengan pemanasan nyentrik-nya.

Kala itu, Napoli bertandang ke markas Stuttgart. Dalam sesi pemanasan sebelum pertandingan, pihak tuan rumah memutar lagu berjudul Live is Life dari Opus.

Secara luar biasa, Maradona pun melakukan pemanasan dengan mengikuti ritme lagu tersebut. Tak seperti pemain lainnya, pemanasan a la Maradona pun terlihat sangat menghibur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense