Rabu, 31 Juli 2013
Sejarah Hari Ini (31 Juli): Bobby Robson Tutup Usia
Video Vine Kini Bisa Diunduh dengan Aplikasi VineDownloader
Is Battery Saver, Aplikasi yang Bantu Merawat Life/Charge Cycle Baterai
Telah Ditemukan Samsung Galaxy S4 palsu
Sekitar beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang teman, sebut saja si A. Dia becerita kalau dirinya ditawari beberapa handphone BM (Black Market) oleh temannya si B. Si B mendapatkan barangnya tersebut dari temannya, si C. harga yang ditawarkannya cukup menarik, kira-kira untuk Samsung Galaxy S4 ditawari seharga Rp 4,6 juta padahal untuk yang resmi saja dibandrol sekitar Rp 7 juta, Samsung Galaxy S3 ditawarkan dengan harga Rp 3,85 juta dengan harga resmi di pasaran sekitar Rp 6,5 juta. Sedangkan Samsung Galaxy Note 2 ditawari dengan harga Rp 3,6 juta padahal yang resminya saja di pasaran sekitar Rp 6 juta.
Akhirnya si B membawa satu barang Galaxy S4 dari si C untuk ditunjukkan kepada si A dan teman-teman lainnya. Karena penasaran dengan keaslian barang tersebut, karena secara fisik si A mengatakan pada JerukNipis, sangat sempurna dan tidak ada bedanya sama sekali dengan dengan Galaxy S4 yang asli. (Kebetulan barangnya sudah langsung buru-buru diambil oleh si C ketika si B mengatakan kalau barang yang dijualnya palsu).
Kemudian si A mengecek spek ponsel tersebut melalui info perangkat yang ada pada fitur setting, hal tersebut juga tidak bisa dibedakan, semuanya persis sama dengan yang aslinya. Masih penasaran degan keasliannya, perangkat diinstal dengan Antutu Benchmark. Antutu Benchmark adalah sebuah aplikasi untuk melakukan benchmark pada Android kita. Tujuannya agar kita mengetahui kondisi serta sistem kerja pada Android kita atau seberapa baik hardware yang dimiliki oleh sebuah smartphone atau tablet.
Berikut hasil pengetesan pengetesan Galaxy S4 BM tadi dengan Galaxy S4 asli:
Percanggih Super Amoled, Samsung Lirik Novaled
Penyebab Vinyeting di Foto dan Solusinya
Apa penyebab terjadinya gelap di sudut foto dan bagaimana solusinya? Banyak foto saya sering ada gelap di sudut foto terutama di sudut atas kiri dan kanan, lebih besar gelapnya dibanding sudut yang di bawah.
Jawaban:
Vinyeting (gelap di ujung foto) bisa terjadi karena beberapa faktor di antaranya:
- Penggunaan filter yang terlalu tebal sehingga menghalangi cahaya masuk ke lensa.
- Penggunaan lens hood (topi lensa) yang terlalu besar, atau tidak pas.
- Menggunakan setting bukaan terlalu besar bisa memunculkan vinyet.
- Lensa yang digunakan berkualitas rendah atau tidak cocok dengan kamera.
Solusinya antara lain mencoba untuk melepas filter dan lens hood, lalu mengunakan setting bukaan yang sedang/kecil misalnya f/5.6-f/11. Pantau hasil foto apakah masih terjadi vinyeting.
Lalu untuk foto yang sudah terlanjut vinyet, bisa kita krop/potong. Cara lain yaitu dengan dibuat terang lewat olah digital jika memang masih bisa diselamatkan.
Jawaban:
Vinyeting (gelap di ujung foto) bisa terjadi karena beberapa faktor di antaranya:
- Penggunaan filter yang terlalu tebal sehingga menghalangi cahaya masuk ke lensa.
- Penggunaan lens hood (topi lensa) yang terlalu besar, atau tidak pas.
- Menggunakan setting bukaan terlalu besar bisa memunculkan vinyet.
- Lensa yang digunakan berkualitas rendah atau tidak cocok dengan kamera.
Solusinya antara lain mencoba untuk melepas filter dan lens hood, lalu mengunakan setting bukaan yang sedang/kecil misalnya f/5.6-f/11. Pantau hasil foto apakah masih terjadi vinyeting.
Lalu untuk foto yang sudah terlanjut vinyet, bisa kita krop/potong. Cara lain yaitu dengan dibuat terang lewat olah digital jika memang masih bisa diselamatkan.
(Vinyet sebelum di krop) |
(Foto setelah dikrop, vinyet hilang) |
Aplikasi Foto VSCO Cam akan Sambangi Android
Sony Siapkan Penerus Blu-ray Berkapasitas 300 GB
Orang Kaya Baru yang Lahir Berkat Waze
Windows NT Kini Berusia 20 Tahun, Leluhur Sistem Operasi Microsoft Windows Modern
Taiwan Ciptakan Alat Pijat Bola Mata, Atasi Mata Lelah
Keren, Baju Ini Dibuat dari Sobekan Buku Thesaurus
Tips Memotret Foto Keluarga, Reuni atau Pernikahan
Sebagai makhluk sosial, manusia paling suka berkumpul. Nah, kalau sudah ngumpul tentunya sayang sekali kalau gak sempat foto bersama. Di acara penting seperti acara pernikahaan, foto bersama justru menjadi yang terpenting untuk kenang-kenangan.
Untuk membuat foto bersama atau keluarga yang baik tidak sulit, tapi harus direncanakan dan diatur supaya hasilnya bagus. Di artikel ini, saya akan bagikan 10 tips untuk foto bersama.
1. Persiapkanlah dengan matang - Persiapkan kamera, tripod, flash, lensa dan lokasi memotret sebelum orang-orang datang.
Lakukan tes foto dengan bantuan beberapa teman atau staf terlebih dahulu sebelum memanggil semua orang untuk berkumpul. Dengan persiapan yang matang, pemotretan akan mulus dan orang-orang tidak perlu menunggu terlalu lama sampai kita siap.
2. Jadilah pemimpin - Fotografer dituntut jadi pemimpin untuk foto bersama, jadi jangan malu-malu dan takut dalam mengarahkan orang-orang. Rasa gugup mungkin ada, tapi usahakan untuk menutupinya.
Pastikan suara cukup lantang. Jika perlu naiklah ke atas kursi dan gunakan megaphone supaya orang-orang memperhatikan dan kebingungan. Cara ini sangat efektif terutama jika foto grupnya isinya cukup banyak.
3. Aturlah komposisi dan organisasi - Sebelum orang-orang berkumpul, tetapkan tempat dimana orang-orang akan diposisikan.
Siapkan kursi jika dibutuhkan. Setelah orang-orang datang, posisikan yang tinggi di belakang, dan yang pendek atau kecil di depan. Jika ada anak-anak, posisikan anak-anak duduk di depan atau di lantai.
4. Cari bantuan - Untuk memotret foto bersama dalam skala besar, misalnya saat acara reuni atau pernikahan, jangan segan-segan meminta bantuan untuk mengatur dan memanggil orang-orang yang difoto. MC (master of ceremony) akan sangat membantu dan juga anggota keluarga yang lain.
5. Dari atas - Untuk foto bersama dengan jumlah orang yang sangat banyak, pertimbangkan untuk memotret dari tempat yang tinggi misalnya diatas tangga.
Dengan sudut tinggi, maka ukuran kepala-kepala orang akan terlihat kurang lebih sama besar. Jika memotret di sudut bawah, orang-orang yang dibaris belakang ukuran kepalanya akan jauh lebih kecil. Selain itu, keuntungannya adalah wajah bisa terlihat sedikit lebih langsing akibat kepala yang mendongak keatas.
6. Komunikasi - Selama proses pemotretan, sebisanya tetap menjalin komunikasi. Kalau memungkinkan, dudukkan kamera diatas tripod, sehingga wajah kita bisa bebas melihat orang-orang dan berkomunikasi dengan mereka dan mereka bisa melihat kita dengan jelas.
Siapkan beberapa joke / humor sehingga mereka rileks dan terhibur. Ekspresi wajah juga akan lebih rileks dan santai.
7. Aksi yang berbeda - Selain foto formal yang cenderung serius, mungkin kita bisa juga memotret foto bersama yang informal bahkan yang agak heboh.
Jika tidak terlalu banyak pesertanya, kita bisa memposisikan orang-orang lebih menyebar, tidak melihat langsung ke kamera, atau melakukan aksi tertentu, misalnya melompat bersama-sama, berpengangan tangan dan lain-lain.
8. Beri contoh lewat mimik dan bahasa tubuh - Mimik eksresi dan gaya tubuh kita akan mempengaruhi orang-orang yang akan dipotret.
Jika kita bersikap serius, maka subjek foto akan ikut bersikap serius. Jika kita bersikap santai dan humoris, maka mereka akan lebih rileks. Tip ini akan sangat berpengaruh saat kita memotret anak-anak. Bermain-mainlah dengan mereka supaya mereka akrab dan ekspresif saat dipotret.
9. Momen - Momen yang tepat untuk menekan tombol shutter biasanya adalah sesaat dan sesaat setelah kita memberikan aba-aba.
Saat kita mengatakan siap, atau berhitung 1-2-3 biasanya orang-orang akan bersikap agak kaku dan jaim (jaga image), saat kita mengatakan oke, sekarang boleh santai, atau saat menebarkan joke (candaan) maka saat itulah adalah saat yang tepat untuk mendapatkan ekspresi menarik dan apa adanya. Bersiaplah untuk momen itu karena tidak berlangsung lama, sekitar 0.5-1 detik saja.
10. Pencahayaan - Jika memotret di luar ruangan, cari tempat yang teduh misalnya dibawah pepohonan dan pastikan cahaya yang jatuh ke setiap wajah merata.
Jika di dalam ruangan, pertimbangkan untuk memakai lampu kilat eksternal dan arahkan kepalanya ke atas langit-langit atau mengunakan payung fotografi sehingga cahaya yang jatuh ke orang-orang lembut dan merata.
Selamat mencoba dan semoga berhasil :)
Untuk membuat foto bersama atau keluarga yang baik tidak sulit, tapi harus direncanakan dan diatur supaya hasilnya bagus. Di artikel ini, saya akan bagikan 10 tips untuk foto bersama.
1. Persiapkanlah dengan matang - Persiapkan kamera, tripod, flash, lensa dan lokasi memotret sebelum orang-orang datang.
Lakukan tes foto dengan bantuan beberapa teman atau staf terlebih dahulu sebelum memanggil semua orang untuk berkumpul. Dengan persiapan yang matang, pemotretan akan mulus dan orang-orang tidak perlu menunggu terlalu lama sampai kita siap.
2. Jadilah pemimpin - Fotografer dituntut jadi pemimpin untuk foto bersama, jadi jangan malu-malu dan takut dalam mengarahkan orang-orang. Rasa gugup mungkin ada, tapi usahakan untuk menutupinya.
Pastikan suara cukup lantang. Jika perlu naiklah ke atas kursi dan gunakan megaphone supaya orang-orang memperhatikan dan kebingungan. Cara ini sangat efektif terutama jika foto grupnya isinya cukup banyak.
3. Aturlah komposisi dan organisasi - Sebelum orang-orang berkumpul, tetapkan tempat dimana orang-orang akan diposisikan.
Siapkan kursi jika dibutuhkan. Setelah orang-orang datang, posisikan yang tinggi di belakang, dan yang pendek atau kecil di depan. Jika ada anak-anak, posisikan anak-anak duduk di depan atau di lantai.
4. Cari bantuan - Untuk memotret foto bersama dalam skala besar, misalnya saat acara reuni atau pernikahan, jangan segan-segan meminta bantuan untuk mengatur dan memanggil orang-orang yang difoto. MC (master of ceremony) akan sangat membantu dan juga anggota keluarga yang lain.
5. Dari atas - Untuk foto bersama dengan jumlah orang yang sangat banyak, pertimbangkan untuk memotret dari tempat yang tinggi misalnya diatas tangga.
Dengan sudut tinggi, maka ukuran kepala-kepala orang akan terlihat kurang lebih sama besar. Jika memotret di sudut bawah, orang-orang yang dibaris belakang ukuran kepalanya akan jauh lebih kecil. Selain itu, keuntungannya adalah wajah bisa terlihat sedikit lebih langsing akibat kepala yang mendongak keatas.
6. Komunikasi - Selama proses pemotretan, sebisanya tetap menjalin komunikasi. Kalau memungkinkan, dudukkan kamera diatas tripod, sehingga wajah kita bisa bebas melihat orang-orang dan berkomunikasi dengan mereka dan mereka bisa melihat kita dengan jelas.
Siapkan beberapa joke / humor sehingga mereka rileks dan terhibur. Ekspresi wajah juga akan lebih rileks dan santai.
7. Aksi yang berbeda - Selain foto formal yang cenderung serius, mungkin kita bisa juga memotret foto bersama yang informal bahkan yang agak heboh.
Jika tidak terlalu banyak pesertanya, kita bisa memposisikan orang-orang lebih menyebar, tidak melihat langsung ke kamera, atau melakukan aksi tertentu, misalnya melompat bersama-sama, berpengangan tangan dan lain-lain.
8. Beri contoh lewat mimik dan bahasa tubuh - Mimik eksresi dan gaya tubuh kita akan mempengaruhi orang-orang yang akan dipotret.
Jika kita bersikap serius, maka subjek foto akan ikut bersikap serius. Jika kita bersikap santai dan humoris, maka mereka akan lebih rileks. Tip ini akan sangat berpengaruh saat kita memotret anak-anak. Bermain-mainlah dengan mereka supaya mereka akrab dan ekspresif saat dipotret.
9. Momen - Momen yang tepat untuk menekan tombol shutter biasanya adalah sesaat dan sesaat setelah kita memberikan aba-aba.
Saat kita mengatakan siap, atau berhitung 1-2-3 biasanya orang-orang akan bersikap agak kaku dan jaim (jaga image), saat kita mengatakan oke, sekarang boleh santai, atau saat menebarkan joke (candaan) maka saat itulah adalah saat yang tepat untuk mendapatkan ekspresi menarik dan apa adanya. Bersiaplah untuk momen itu karena tidak berlangsung lama, sekitar 0.5-1 detik saja.
10. Pencahayaan - Jika memotret di luar ruangan, cari tempat yang teduh misalnya dibawah pepohonan dan pastikan cahaya yang jatuh ke setiap wajah merata.
Jika di dalam ruangan, pertimbangkan untuk memakai lampu kilat eksternal dan arahkan kepalanya ke atas langit-langit atau mengunakan payung fotografi sehingga cahaya yang jatuh ke orang-orang lembut dan merata.
Selamat mencoba dan semoga berhasil :)
Langganan:
Postingan (Atom)