Situs yang baru akan resmi diluncurkan bulan depan ini dilaporkan telah berhasil menggaet 5.000 anggota baru pada masa uji coba. Seperti dikutip dari AFP, nantinya situs itu akan terbuka bagi siapa saja dan tidak mengizinkan penggunanya untuk mengunduh konten yang tidak senonoh.
"Teknologi tidak dilarang bagi siapapun," kata salah satu anggota gerakan, Mohammed Mursi. "Kami menggunakan internet untuk mempermudah komunikasi dan menjelaskan siapa kami dan apa yang kami inginkan," tambahnya.
Gerakan kelompok ini diketahui telah meluncurkan situs-situs lain yang menyerupai situs berbagi video YouTube dan sebuah ensiklopedia online seperti Wikipedia.
"Ini (ikhwanbook.com-red) bukan seperti Facebook. Facebook memberikan efek negatif," ujar Abdoelmoneim Mahmud, sosok yang cukup dekat dengan gerakan tersebut. Jejaring sosial Facebook dan mikroblogging Twitter sering disebut-sebut tak sepaham dengan kaum muslim di sejumlah negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar