Virus yang belum teridentifikasi namanya itu diketahui sudah 2 minggu menyelinap ke dalam sistem pengendali Unmanned Aerial Vehicle (UAV), yakni sistem untuk mengendalikan pesawat tanpa pilot seperti drone atau predator.
Seperti dikutip dari wired, virus tersebut dirancang pembuatnya untuk merekam seluruh perintah yang dilakukan oleh pilot. Dan bukan tidak mungkin, program jahat ini bisa mengambil alih kendali kendaraan tersebut.
Meski sudah diketahui, namun Skuadron UAV yang terletak di Creech Air Force Base, Nevada, Amerika Serikat mengaku tidak mudah menjinakkan virus tersebut. Mereka harus menghapus seluruh isi hardsik lalu menginstal ulang seluruh sistem.
Belum diketahui apa saja dampak yang ditimbulkan oleh virus tersebut, tapi yang jelas drone dan predator yang terserang itu biasa digunakan tentara AS untuk menjalankan tugas rahasia negara.
"Kami tidak bisa membahas kerentanan sistem kami secara spesifik," ujar juru bicara Air Force, Lt. Col. Tadd Sholtis.
1 komentar:
wow keren banged.
tapi coba ilmu hacker untuk meningkatkan keamanan data di indonesia pasti bakalan berguna banged.
Mesin|Digital|Printing|Plotter|Eco Solvent|X Banner|Supplier
Posting Komentar