# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Minggu, 17 Juni 2012

USG Bakal Menggantikan Kondom?


Kondom dan vasektomi sudah dianggap 'so yesterday'. Para ilmuwan kini bekerja untuk mencari cara baru guna mengontrol kesuburan para pria untuk mengendalikan kehamilan.
Ultrasonografi (USG) biasa digunakan para dokter untuk mengetahui perkembangan janin didalam kandungan. Kini, penelitian terbaru pada hewan menunjukkan alat USG bisa dijadikan alat konstrasepsi baru bagi para pria.
Para peneliti dari Department of Pediatrics di School of Medicine di University of North Caroline menggunakan USG yang diujikan melalui tikus yang dianggap bisa mematikan sperma dan membuat pria menjadi tidak subur.
Tim peneliti yang dipimpin oleh James Tsuruta, melakukan penelitian dan menemukan, dengan menggunakan alat ultrasound berfrekuensi tinggi (3MHz) disekitar testis selama 15 menit, dapat mengurangi sebagian besar jumlah sel sperma yang diproduksi didalam tubuh.
Peneliti menambahkan hasilnya akan lebih efektif bila dilakukan dalam dua hari terpisah dan menggunakan air garam yang hangat.
Pada manusia, peneliti mengkategorikan pria dianggap tidak subur jika jumlah sperma kurang dari 15 juta per mililiter.
Meskipun temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Reproductive Biolgy and Endocrinology ini dianggap ide baik, namun peneliti masih perlu menyelidiki apakah ada efek yang ditimbulkan akibat terapi yang dilakukan secara berulang.
"Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa lama efek kontrasepsi ini berlangsung dan apakah aman untuk digunakan beberapa kali," ungkap ketua penelitian, Dr James Tsuruta dari University of North Carolina, yang dikutip melalui Dailymail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense