Stuxnet, virus yang akhir tahun lalu sempat menghebohkan karena menyerang fasilitas nuklir itu terlahir kembali. Kali ini program jahat tersebut memiliki tujuan yang berbeda.
Genetika Stuxnet ditemukan dalam virus Duqu (dibaca dyu-kyu) yang berhasil diciduk Symantec dari salah satu komputer di wilayah Eropa. Meski terlihat sama namun Duqu memiliki sifat yang berbeda dari 'orang tuanya'.
Duqu diduga kuat dibuat oleh orang yang menciptakan Stuxnet. Hal ini bisa dilihat dari kode yang digunakan untuk membuat tersebut, serta beberapa perintah penyerangan yang hanya ada di Stuxnet.
Namun perbedaan yang paling mencolok adalah, Duqu tidak dibuat untuk menyerang mesin nuklir yang ada di industri, tapi lebih fokus terhadap pencurian informasi serta kemampuan untuk mengendalikan mesin.
Berdasarkan keterangan di blog resmi Symantec, virus Duqu baru ditemukan di sejumlah pabrik tertentu dan belum ada indikasi melakukan penyerangan masif. Meski demikian virus ini patut diwaspadai.
Genetika Stuxnet ditemukan dalam virus Duqu (dibaca dyu-kyu) yang berhasil diciduk Symantec dari salah satu komputer di wilayah Eropa. Meski terlihat sama namun Duqu memiliki sifat yang berbeda dari 'orang tuanya'.
Duqu diduga kuat dibuat oleh orang yang menciptakan Stuxnet. Hal ini bisa dilihat dari kode yang digunakan untuk membuat tersebut, serta beberapa perintah penyerangan yang hanya ada di Stuxnet.
Namun perbedaan yang paling mencolok adalah, Duqu tidak dibuat untuk menyerang mesin nuklir yang ada di industri, tapi lebih fokus terhadap pencurian informasi serta kemampuan untuk mengendalikan mesin.
Berdasarkan keterangan di blog resmi Symantec, virus Duqu baru ditemukan di sejumlah pabrik tertentu dan belum ada indikasi melakukan penyerangan masif. Meski demikian virus ini patut diwaspadai.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar