Kerjasama kedua negara tersebut inilah yang dianggap oleh perusahaan keamanan F-Secure sebagai bentuk kolaborasi dalam menghadapi serangan malware seperti Duqu, Flame dan Stuxnet.
Walau belum ada pengakuan pasti, ketiga virus tersebut kabarnya sengaja dibuat untuk menyerang pusat pembangkit tenaga nuklir di Iran. Ada dugaan malware itu dilepaskan oleh negara barat untuk mencuri data penting dari kedua negara tersebut.
"Ini menjadi tujuan yang sangat pasti untuk mereka dalam bekerja sama untuk menahan serangan cyber dan menciptakan serangan cyber lainnya," tukas pengamat keamanan dari F-Secure, seperti dilansir dari V3.
"Kedua negara memiliki kepentingan yang jelas dalam meningkatkan kemampuan keamanan dunia maya mereka. Dan keduanya memiliki pasukan besar. Iran dan Korea Utara memiliki kekuataan pasukan di antara 10 terbesar di dunia," tambahnya.
Stuxnet adalah upaya serangan cyber yang dikenal dengan kode "Olympic Games" di kalangan pejabat intelijen AS, dimulai sejak pemerintahan George W Bush dan diteruskan setelah Barack Obama.
Sebenarnya malware ditujukan hanya untuk menyerang fasilitas nuklir Natanz di Iran. Namun karena kecerobohan, virus komputer tersebut menyebar di web secara global.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar