Pengguna smartphone Android semakin harus berhati-hati, khususnya saat menerima spam pesan singkat. Sebab dalam sebuah penelitian, pesan tersebut dapat menginfeksi ponsel pengguna.
Penelitian dari perusahaan keamanan Cloudmark baru-baru ini menemukan sebuah serangan spam virulen yaitu mengirim pesan teks ke pengguna Android menawarkan versi gratis dari Need for Speed Most Wanted, Angry Birds Star Wars, Grand Theft Auto dan game populer lainnya.
"Dengan menginstal aplikasi (palsu-red) gratis, pengguna sebenarnya men-download program tersembunyi yang menghubungkan handset mereka ke server dan kontrol di Hong Kong," kata peneliti Cloudmark Andrew Conway, seperti dilansir USA Today.
Melalui server di Hong Kong, para penjahat cyber tersebut mengirimkan salinan pesan virus secara berantai ke setiap nomor yang ada di handset korban.
Menggunakan handset Android yang terinfeksi, ini mirip dengan bagaimana spammer menggunakan PC yang terinfeksi untuk menyebarkan spam.
Menurut Conway, korban yang terinfeksi akan dimanfaatkan untuk kepentingan jahat. Jika mereka tidak memiliki rencana mengirimkan pesan tanpa batas, maka tagihan telepon berikutnya bisa dimanipulasi.
Terlebih lagi, program jahat ini juga memblokir pesan masuk dari siapa pun yang tidak ada dalam daftar kontak pengguna. "Jadi perusahaan telepon atau teman tidak bisa mengirim pesan ke pengguna seperti, 'Berhenti mengirimi saya spam,'" kata Conway.
Tentu saja virus ini dimanfaatkan dalam banyak hal, salah satu yang paling mungkin dilakukan adalah untuk kepentingan ekonomi.
Penelitian dari perusahaan keamanan Cloudmark baru-baru ini menemukan sebuah serangan spam virulen yaitu mengirim pesan teks ke pengguna Android menawarkan versi gratis dari Need for Speed Most Wanted, Angry Birds Star Wars, Grand Theft Auto dan game populer lainnya.
"Dengan menginstal aplikasi (palsu-red) gratis, pengguna sebenarnya men-download program tersembunyi yang menghubungkan handset mereka ke server dan kontrol di Hong Kong," kata peneliti Cloudmark Andrew Conway, seperti dilansir USA Today.
Melalui server di Hong Kong, para penjahat cyber tersebut mengirimkan salinan pesan virus secara berantai ke setiap nomor yang ada di handset korban.
Menggunakan handset Android yang terinfeksi, ini mirip dengan bagaimana spammer menggunakan PC yang terinfeksi untuk menyebarkan spam.
Menurut Conway, korban yang terinfeksi akan dimanfaatkan untuk kepentingan jahat. Jika mereka tidak memiliki rencana mengirimkan pesan tanpa batas, maka tagihan telepon berikutnya bisa dimanipulasi.
Terlebih lagi, program jahat ini juga memblokir pesan masuk dari siapa pun yang tidak ada dalam daftar kontak pengguna. "Jadi perusahaan telepon atau teman tidak bisa mengirim pesan ke pengguna seperti, 'Berhenti mengirimi saya spam,'" kata Conway.
Tentu saja virus ini dimanfaatkan dalam banyak hal, salah satu yang paling mungkin dilakukan adalah untuk kepentingan ekonomi.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar