# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Senin, 08 April 2013

Baju Dalam Antiperkosaan Diciptakan di India

Berita perkosaan sadis di India menjadi sorotan di dunia beberapa bulan terakhir. Banyak pihak melakukan protes dan menganggap pemerintah India gagal melindungi wanita.

Tak ingin tinggal diam, dua mahasiswi menciptakan alat untuk mencegah perkosaan. Adalah Manisha Mohan dan Rimpi Tripathy, mahasiswi yang menciptakan alat berbentuk baju dalam canggih.

Baju dalam itu dilengkapi dengan GPS, pengirim pesan singkat serta sensor yang akan mengeluarkan tegangan listrik sebesar 3.800 KV jika dipicu.

"Orang yang mencoba melecehkan wanita akan tersetrum ketika ia memicu sensor baju dalam tersebut. Selain itu sistem GPS akan aktif dan pesan singkat akan terkirim ke pihak berwajib dan orang tua korban," ujar Manisha sebagaimana dikutip dari Dailymail.

Sensor dan kejut listrik itu diletakkan di sekitar bagian payudara, karena umumnya bagian itulah yang paling pertama diserang. Alat tersebut bisa menyetrum sebanyak lebih dari 80 kali. Jumlahnya lebih dari cukup untuk melumpuhkan pelaku.

Manisha mengungkap di sekolah konvensional, para wanita diajarkan untuk bersikap baik dan selalu tersenyum, padahal saat melangkah di dunia nyata, senyuman tersebut tak akan banyak membantu.

"Undang-undang dan hukum yang dibuat belum tentu dapat menjamin keselamatan para wanita. Untuk itulah kami menciptakan alat ini. Demi menyelamatkan wanita dari pelecehan dan tindak kekerasan," kata Manisha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense