“Hampir semua yang dialami seorang wanita selama kehamilan memiliki interaksi dengan plasenta untuk mengirimkan (sesuatu) ke janin. Sekarang kita memiliki penanda yang menunjukkan sinyal ke janin, yang ibunya telah mengalami stres,” kata Tracy Bale L., penulis senior dan profesor padaDepartment of Animal Biology di Penn Vet.
Kamis, 04 April 2013
Stres pada Ibu Hamil Mempengaruhi Perkembangan Otak Janin
Seorang ibu hamil sebaiknya dijauhkan dari kehamilan. Sebab, ketika ibu hamil mengalami tekanan pikiran, plasenta akan menerjemahkannya menjadi sebuah protein yang mempengaruhi perkembangan otak janin. Janin lelaki dan perempuan berbeda efeknya ketika protein ini mempengaruhi otak mereka. Demikian menurut studi dari University of Pennsylvania School of Veterinary Medicine, seperti dikutip Times of India.
Ibu hamil yang stres memberikan efek kurang baik pada otak janin yang bisa memicu masalah saraf saat kelahiran. Misalnya terjadinya autisme, atau skizofrenia. Janin laki-laki lebih parah efeknya dibanding janin wanita. Sekalipun begitu, stres tetap harus menjadi perhatian ibu hamil dan orang-orang yang hidup di sekitarnya.
Studi ini dilakukan pada tikus betina yang hamil dan mengalami masalah stres. Saat mencari efeknya pada anak-anak tikus yang telah lahir, ternyata anak-anak tersebut mengalami reaksi stres yang abnormal.Di lain sisi, pada studi yang dilakukan pada manusia, ibu hamil yang stres di trimester pertama memiliki peningkatan risiko untuk mendapatkan anak dengan masalah skizofrenia.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar