WhatsApp sendiri sejatinya masih muda usianya. Namun ia cepat menjadi favorit karena mendukung banyak platform, termasuk Android, iOS, maupun BlackBerry.
Terlebih, cara mendaftar dan menggunakannya pun cukup mudah. Ingin tahu bagaimana sejarah terciptanya WhatsApp yang rupanya buatan alumni Yahoo ini? Simak kisah menariknya yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Diciptakan oleh 'Sesepuh' Yahoo
Keduanya sudah bekerja di Yahoo dalam waktu sekitar 20 tahun. Jan Koum yang awalnya punya ide menciptakan sebuah aplikasi yang bisa mem-broadcast status ketika seseorang tidak dapat dihubungi karena alasan tertentu.
Koum pun mengajak Acton untuk bekerja sama dengannya. Jadilah kemudian mereka menciptakan perusahaan start up teknologi bernama WhatsApp Inc yang berlokasi di Santa Clara, California.
Namun aplikasi broadcast status tersebut hanya menarik perhatian sedikit orang. Barulah ketika mereka mennambahkan fungsi messaging pada paruh kedua 2009, WhatsApp pun meledak.
WhatsApp Inc kabarnya hanya mempekerjakan sekitar 20 orang saja. Di mana sebagian besar di antaranya adalah teknisi.
2. Alasan 'Meledaknya' WhatsApp
Selain itu, user juga bisa berkirim foto dan video melalui WhatsApp. User interfacenya pun simpel dan mudah digunakan.
"Kami memang ingin menciptakan sesuatu yang simpel dan pada saat yang sama, sangat berguna bagi orang banyak," kata Jan Koum.
Popularitas layanan seperti WhatsApp pun semakin menekan penggunaan SMS. Sebab selain berbayar, penampilan dan fungsi SMS pun kurang menarik lagi dibandingkan WhatsApp.
"Meskipun WhatsApp adalah sesuatu yang baru, aplikasi ini sudah memainkan peran besar dalam menurunkan volume SMS di negara Spanyol dengan penurunan sampai 25%," sebut Tero Kuittenen, pengamat dari biro konsultasi Alekstra.
3. Mengirim 10 Miliar Pesan per Hari
WhatsApp tersedia untuk semua sistem operasi mobile yang masih eksis. Dari iOS, Android, BlackBerry OS, BlackBery 10, Nokia Symbian, Nokia Series 40 dan juga Windows Phone.
WhatsApp sejatinya tidak sepenuhnya gratis. Aplikasi WhatsApp di iPhone bisa digunakan cuma-cuma selama setahun, kemudian diwajibkan membayar. Demikian juga di platform lainnya.
Pihak WhatsApp menyatakan pihaknya memang sengaja menarik ongkos dengan imbalan sebuah produk yang bisa diandalkan dan tanpa iklan. Sejak awal, aplikasi ini sudah dirancang berbayar sehingga tim WhatsApp bisa fokus mengembangkan produk.
"Kami ingin menghabiskan waktu membuat layanan yang ingin digunakan orang karena bekerja dengan baik dan membuat hidup mereka lebih baik. Kami tahu bisa menarik bayaran jika melakukan itu," kata Jan Koum.
4. Ditantang Pesaing Berat dari Asia
Sebut saja Line, KakaoTalk, ataupun WeChat. Semuanya menawarkan berbagai macam kelebihan yang mungkin tidak ada di WhatsApp.
Namun pihak WhatsApp percaya diri layanannya akan tetap populer. Dan sampai saat ini, memang tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bagus.
"Kami termasuk salah satu yang pertama menciptakan aplikasi semacam ini di pasar dan tersedia di enam platform mobile yang berbeda," kata Jan Koum.
"Kami banyak fokus pada user experience, simplisitas produk dan mendengarkan apa keinginan konsumen," tambahnya.
5. Pendiri yang Rendah Hati
Jan dan Brian sangat jarang diwawancarai media. Koum menyatakan memang perusahaannya sangat fokus pada produk dan rata-rata semua karyawan menghindari publikasi berlebihan.
"Tidak usah banyak omong dan biarkan produknya berbicara sendiri. Orang-orang menyukai produk yang bagus, sebuah sistem yang stabil," demikian katanya.
Sempat ada gosip WhatsApp ditawar Google senilai USD 1 miliar. Namun kabar itu sudah ditampik. Dalam wawancaranya pada tahun 2011, Jan Koum menyatakan pihaknya ingin tetap independen.
"Kami ingin membangun perusahaan yang bertahan lama. Kami merasa dalam posisi yang unik untuk menyediakan sebuah layanan yang disukai user," sebut Koum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar