“Hasil penelitian kami mengusulkan bahwa pasien diabetes harus melakukan tes screening untuk tuli dari usia dini, dibandingkan dengan penderita non-diabetes, dalam upaya pencegahan dari beberapa masalah kesehatan lainnya seperti depresi dan demensia, yang disebabkan oleh gangguan pendengaran,” kata Horikawa.
Rabu, 08 Mei 2013
Selain Kebutaan, Diabetes Juga Sebabkan Tuli
Selama bertahun-tahun, para penderita diabetes sudah diperingatkan bahwa penyakitnya itu bisa menyebabkan kebutaan. Namun menurut penelitian terbaru, diabetes bahkan memiliki risiko lain yang mengkhawatirkan, yakni lebih mungkin untuk kehilangan pendengaran.
Penelitian asal Jepang ini telah menemukan bahwa masalah pendengaran jauh lebih sering terjadi pada penderita diabetes dibandingkan orang yang sehat, bahkan ketika faktor-faktor lain seperti penuaan dan lingkungan yang bising diperhitungkan.
Penulis utama penelitian, Chika Horikawa dari Niigata University, mengatakan: “Kami menemukan bahwa orang dengan diabetes memiliki prevalensi lebih dari 2 kali lebih tinggi dari gangguan pendengaran dibandingkan orang yang tanpa diabetes.”
Beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara diabetes dan gangguan pendengaran, tetapi temuan mereka tidak konsisten. Hubungan ini juga terjadi antara gangguan pendengaran dan kondisi lain seperti demensia dan depresi.
“Hubungan antara gangguan pendengaran dan diabetes masih kontroversial, namun diyakini bahwa dari waktu ke waktu, kadar glukosa darah tinggi dapat merusak pembuluh [yang menyebabkan gangguan pendengaran]” ujar Horikawa, seperti dikutip Dailymail.
Diperkirakan bahwa glukosa itu bisa merusak saraf dan jaringan di telinga, yang mengurangi kemampuan untuk mendengar.
“Hasil penelitian kami mengusulkan bahwa pasien diabetes harus melakukan tes screening untuk tuli dari usia dini, dibandingkan dengan penderita non-diabetes, dalam upaya pencegahan dari beberapa masalah kesehatan lainnya seperti depresi dan demensia, yang disebabkan oleh gangguan pendengaran,” kata Horikawa.
“Hasil penelitian kami mengusulkan bahwa pasien diabetes harus melakukan tes screening untuk tuli dari usia dini, dibandingkan dengan penderita non-diabetes, dalam upaya pencegahan dari beberapa masalah kesehatan lainnya seperti depresi dan demensia, yang disebabkan oleh gangguan pendengaran,” kata Horikawa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar