Penyakit Lupus, Gejala dan Penanganannya

Nama penyakit Lupus baru dikenal kurang lebih satu abad yang lalu, berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “anjing hutan”. Penyakit ini memang tergolong baru, namun berbahaya sebab disetarakan dengan kanker dalam hal keganasan dan sulitnya disembuhkan.

Penyakit tersebut terjadi saat sistem imun tubuh manusia menganggap jaringan tubuh sebagai benda asing. Akibatnya sistem imun ini berbalik menyerang jaringan tubuh tersebut. Misalnya jaringan kulit, tulang, paru-paru, otak, dan lainnya.

Penderita biasanya akan merasa gampang lelah, nyeri, dan mengalami kerusakan jaringan tubuh atau organ tubuh. Bila menyerang jaringan kulit, maka kulit akan terlihat kemerahan, rambut menjadi rontok, sariawan, dan beberapa persendian menjadi bengkak.

Di Indonesia, diperkirakan ada 1,5 juta penderita penyakit Lupus, bahkan mungkin lebih. Penderita penyakit ini tidak mudah untuk didiagnosis karena gejalanya yang hampir menyerupai banyak penyakit lain, tergantung dibagian organ tubuh mana ia menyerang.

Di antara gejala penyakit Lupus atau LES (Lupus Eritomatosus Sistemik) adalah:

1. Kulit kemerahan di bagian wajah sekitar pipi dan hidung (butterfly rash)
2. Demam, pegal, lemas, dan lelah (pada masa aktif)
3. Anemia atau kurang darah karena sel darah merah diserang oleh sistem imun
4. Rambut rontok bila kulit kepala diserang
5. Gangguan pencernaan

Karena gejala penyakit Lupus yang banyak dan mirip dengan gejala penyakit lain, maka penyakit tersebut dikenal juga dengan istilah penyakit 1000 wajah.

Kini, penyakit ini telah banyak dikembangkan pengobatannya. Salah satunya seperti dilansir oleh posmetrobatam, yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration Amerika Serikat tahun 2011 bernama Benlysta atau Belimumab.

Obat ini diproduksi di Singapura dan menjadi harapan baru bagi kesembuhan penderita Lupus.