Diluar kontroversi yang ditimbulkan soal privasi, Google Glass ternyata sangat bermanfaat jika digunakan oleh sosok yang tepat. Sebut saja apa yang dilakukan Rafael Grossman pada kacamata pintar Google itu. Dokter bedah ini manfaatkan Google Glass sebagai alat bantu operasi.
Dokter Rafael Grossman adalah seorang dokter bedah dari Eastern Maine Medical Center. Terkait penggunaan Google Glass sebagai alat bantu, dokter ini gunakan kacamata cerdas itu sebagai prosedur dalam operasi yang ia lakukan.
Google Glass dimanfaatkan sebagai media video streaming. Lewat kemampuan kamera yang ada, dokter Rafael Grossman gunakan fitur video untuk memerlihatkan bagaimana prosedur dan tata cara operasi yang dilakukan dalam jarak dekat (close up).
Dokter Rafael Grossman mengaku sangat terbantu dengan kacamata Googletersebut. Ia mengatakan jika Google Glass miliki dua kelebihan. Pertama, kemampuannya untuk merekam. Dan yang kedua, kemampuannya untuk live streaming (Hangout).
Google Glass sendiri beberapa kali terjungkal masalah privasi. Di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, penggunaan kacamata revolusioner ini bahkan dilarang.
Ada dua lokasi yang tegas menolak kehadiran Google Glass. Pertama, sebuah café di Seattle. Dan yang kedua adalah di ‘kota judi’ Las Vegas. Di dua lokasi itu menganggap Google Glass rentan akan soal privasi.
Dokter Rafael Grossman pun menyadari akan hal yang demikian. Sebelum lakukan aksi streaming operasinya, ia meminta izin terlebih dahulu pada pasien dan berjanji tak akan tampilkan wajah mereka.
Apa yang dilakukan Rafael Grossman bisa jadi pintu masuk bagaimana penggunaan teknologi wearable sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari khususnya untuk dunia medis.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar