Omega-3 termasuk asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang, yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan dan perkembangan sel-sel tubuh. Sayangnya, asam lemak ini tidak bisa dibuat oleh tubuh manusia sehingga harus diperoleh dari makanan sehari-hari atau suplementasi. Namun, pola makan sehari-hari masyarakat saat ini umumnya sangat kekurangan Omega-3.
Asupan Omega-3 sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan produksi suatu zat seperti hormon yang disebut prostaglandin. Prostaglandin membantu mengatur banyak fungsi fisiologis yang penting termasuk tekanan darah, pembekuan darah, transmisi saraf, respon inflamasi dan alergi, fungsi ginjal dan saluran pencernaan, dan produksi hormon lainnya. Tergantung pada jenis asam lemak dalam makanan, beberapa jenis prostaglandin dapat diproduksi dalam jumlah besar, sementara yang lain mungkin tidak diproduksi sama sekali. Ketidakseimbangan prostaglandin dapat menyebabkan penyakit.
Dapatkan Omega-3 Berkualitas Terbaik Di Sini!
Peran Omega-3 dalam memproduksi prostaglandin mungkin dapat menjelaskan mengapa nutrisi ini telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk pencegahan penyakit jantung, meningkatkan fungsi otak, dan mencegah peradangan.
Omega-3 penting untuk awal perkembangan janin, baik visual maupun neurologis. Namun, pola makan sehari-hari kita saat ini sangat kekurangan nutrisi penting. Kekurangan Omega-3 dalam makanan ini diperparah dengan fakta bahwa wanita hamil menjadi sangat kekurangan Omega-3 karena janin menggunakan Omega-3 untuk perkembangan sistem sarafnya. Omega-3 juga digunakan setelah kelahiran untuk membuat Air Susu Ibu (ASI).
Penelitian telah menemukan bahwa menambahkan EPA dan DHA dalam pola makan ibu hamil memiliki efek positif pada perkembangan visual (penglihatan) dan kognitif (daya pikir) bayi. Studi juga menunjukkan bahwa konsumsi Omega-3 yang lebih tinggi dapat mengurangi risiko alergi pada bayi.
Peningkatan konsumsi EPA dan DHA telah terbukti dapat mencegah bayi lahir prematur, menurunkan risiko terkena pre-eklampsia atau keracunan kehamilan, dan dapat meningkatkan berat badan bayi yang dilahirkan. Kekurangan Omega-3 juga meningkatkan risiko ibu mengalami depresi. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa gangguan mood setelah melahirkan dapat menjadi lebih buruk dan tetap terjadi pada kehamilan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar