# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Kamis, 11 Juli 2013

Sejarah Hari Ini (11 Juli): HUT Hugo Sanchez

Hugo Sanchez masih menjadi satu-satunya pemain yang pernah mencetak gol terbanyak dalam empat musim berturut-turut di La Liga.Hugo Sanchez, legenda Real Madrid asal Meksiko, genap berulang tahun yang ke-55 pada hari ini. Selamat hari jadi, Pentapichichi!

Sanchez lahir pada 11 Juli 1958 di Mexico City, Meksiko. Ia punya karir cemerlang di Eropa dengan membela empat klub di benua biru, salah satunya Real Madrid. Ia juga punya kontribusi besar di tim nasional Meksiko, dengan tampil di tiga Piala Dunia.

Sanchez dikenal sebagai striker yang haus akan gol. Caranya mencetak gol terbilang tidak biasa. Ia bisa membaca bola dengan cepat, diimbangi dengan kakinya yang juga sangat cepat. Ia punya tendangan jarak jauh yang mematikan, dan pernah melakukan tendangan salto yang sangat indah.  

Saat baru berusia 16 tahun, Sanchez sudah dipercaya membela timnas Meksiko pada 1976 di ajang Olimpiade. Karir awal yang gemilang di akademi UNAM Pumas, tim yang mewakili National University, Meksiko, pada 1972-1975, membuat dirinya masuk ke skuat timnas. Pada 1976, ia mulai masuk ke tim senior UNAM. Pada tahun itu juga, timnya mampu meraih gelar Liga Sepakbola Meksiko yang pertama, dan dua tahun kemudian, Sanchez tercatat sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan 26 gol dalam satu musim.

Pada 1979 dan 1980, Sanchez sempat dipinjamkan ke San Diego Sockers, yang bermain di North American Soccer League (NASL). Dari 19 penampilan, ia mampu mencetak 13 gol. Di musim terakhirnya, ketika kembali ke UNAM, ia berhasil meraih gelar kedua di liga bersama tim pada 1981. Lima tahun karirnya bersama UNAM terbilang cemerlang, yakni dibuktikan dengan dua gelar liga, satu CONCACAF Champions Cup, dan satu Copa Interamericana. Selama lima tahun di Meksiko, total 99 gol ia torehkan, Fakta itu rupanya mendorong dirinya melanjutkan karir ke Eropa.

Klub Eropa pertama yang disinggahinya adalah klub Spanyol, Atletico Madrid. Empat musim (1981-1985) ia berkarir di sana, dan di musim akhirnya pada 1984/85, ia mampu membawa klub menjuarai Copa del Rey, finis di posisi kedua Primera Liga Spanyol, dan memenangi Piala Super Spanyol. Tidak itu saja, ia bahkan meraih Pichichi, sebagai pencetak gol terbanyak di La Liga.

Pada 1985, Sanchez menyeberang ke klub rival, Real Madrid. Selama tujuh tahun ia berkarir di sana. Alsannya pindah ke Santiago bernabeu karena ia merasa semua orang di klub, bahkan termasuk tukang-tukang bersihnya, punya ambisi yang bsar untuk menjadi juara. Kedatangan sang striker membawa pengaruh cukup besar untuk tim. Selama lima tahun berturut-turut, Los Blancos mampu memenangi gelar La Liga (dari musim 1985/86 hingga 1989/90). Bersama Sanchez, El Real juga meraih gelar Copa del Rey pada 1989 dan Piala UEFA pada 1986.

Di Real Madrid, Sanchez menorehkan sejumlah catatan bagus. Ia mampu meraih gelar Pichichi sebanyak empat kali berturut-turut saat Real Madrid lima tahun beruntun menjuarai liga. Catatan ini menjadikan dirinya sebagai satu-satunya pemain di sepakbola Spanyol yang melakukan itu tanpa diselingi di tahun juara. 253 gol ia cetak dalam 283 pertandingan. Ia juga mampu mencetak 27 gol atau lebih dalam empat musim berturut-turut antara 1986 dan 1990, termasuk 38 gol pada musim 1989/90 (juga meraih Golden Boot Eropa). Meski gagal menjuarai Piala Eropa (sebelum bernama Liga Champions), namun ia mencetak gol yang luar biasa, 47 gol dari 45 pertandingan!

Sanchez terpilih ke dalam tim Real Madrid Abad 20 bersama legenda-legenda lainnya, Francisco Gento, Emiliano Butragueno, dan Alfredo Di Stefano.

Sanchez akhirnya kembali ke Meksiko pada 1992 dan membela klub America. Setelah satu tahun berkarir di sana, ia kemudian melalanglang buana, yakni ke Spanyol (Rayo Vallecano), Austria, dan Amerika Serikat. 29 Mei 1997, ia mengakhiri karir sebagai pemain sepakbola profesional. Klub yang terakhir ia bela adalah Atlético Celaya, bersama Butragueño dan Míchel, mantan rekannya di Real Madrid.

Di timnas, Sanchez bermain antara 1977 dan 1994 dengan mencetak 29 gol dari 58 pertandingan yang resmi (sah). Sejak 2000 hingga kini ia melatih sejumlah klub, yakni UNAM, Necaxa, Mexico, Almeria, dan Pachuca, CF La Piedad, dan Santos Laguna.

HUGO SANCHEZ

Nama: Hugo Sanchez

Tempat, Tanggal Lahir: Mexico City, 11 Juli 1958.

Klub:
 UNAM Pumas, San Diego Sockers, Atletico Madrid, Real Madrid, America, Rayo Vallecano, Atlante, Linz, Dallas, Calaya.
Koleksi Gelar
Piala UEFA: 1985/86 (Real madrid)
La Liga: 1985/86, 1986/87, 1987/88, 1988/89, 1989/90 (Real Madrid)
Piala Super Spanyol: 1985 (Atletico Madrid), 1988, 1989, 1990 (Real Madrid)
Copa del Rey: 
1985 (Atletico Madrid), 1989 (Real Madrid)
Divisi Primera Meksiko: 1976/77 dan 1980/81 (UNAM Pumas)
CONCACAF Champions Cup: 1980 (UNAM Pumas)
Copa Interamericana: 1981 (UNAM Pumas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense