Para produsen dan penyuplai di seluruh dunia tengah bekerja untuk membuat aktivitas mengemudi menjadi lebih aman dan lebih nyaman melalui otomatisasi, dan jalan ini membawa teknologi ke pasar massal.
“Kami ingin menjadi yang pertama, yang meluncurkan fungsi otomatis dalam produksi kendaraan. Anda akan yakin: bahwa kami akan mencapainya dalam dekade ini,” kata kepala pengembangan Daimler, Thomas Weber.
Daimler, yang berusaha untuk mendapatkan kembali posisi teratas di pasar mobil mewah dari rivalnya asal Jerman, BMW, berfokus pada sistem pengemudian otomatis, yang mana mobil-mobil ini bisa menguasai situasi seperti melaju di jalan tol atau bermanuver melewati kemacetan lalu lintas sementara pengendaranya tetap rileks.
Mobil ini akan mengenali situasi sulit seperti lampu lalu lintas atau mengemudi di perkotaan di antara para pejalan kaki dan pengendara sepeda, serta bagaimana mengembalikan pengemudi sebagai pengendali.
Daimler, pembuat mobil Mercedes-Benz dan Smart, tidak sendirian dalam mengejar ambisinya. Nissan misalnya, juga mengumumkan rencananya untuk meluncurkan mobil yang sepenuhnya dipandu oleh komputer pada dekade ini.
Pengujian sedang dilakukan di banyak negara. Perusahaan pencari dan iklan internet AS, Google, melengkapi beberapa mobil dengan perangkat seperti radar yang membiarkan mobil-mobil tersebut menyusuri jalan di California dan Nevada.
Teknologi ini akan dipertunjukkan di pameran mobil Frankfurt pekan ini, pameran terbesar di dunia, meskipun para pakar mengatakan bahwa langkah yang berasal dari sebuah mimpi hingga menjadi kenyataan tersebut tampaknya akan membutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun.
Penyuplai mobil Jerman, Continental, berencana akan membuat mobil yang bisa mengemudi sendiri pada kecepatan hingga 30km/jam pada 2016, dan hingga 60km/jam pada 2020.
Google dikabarkan tengah mendiskusikan sebuah aliansi dengan Continental mengenai mobil self-driving yang akan diumumkan secepatnya pada pekan ini.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar