“Sebuah patogenesis tertentu tidak terlihat. Namun kejadian yang mungkin jarang diselidiki bisa saja memainkan peran, seperti trombosis (yang membuat) bekuan darah berkembang dalam sistem peredaran darah atau aritmia, sehingga ada masalah dengan tingkat atau denyut jantung,” kata Ruige.
Minggu, 29 September 2013
Pria Dengan Testosteron Rendah Berisiko Mengalami Penyakit Jantung
Pria yang memiliki kadar hormon testosteron dalam tubuhnya bukan hanya berisiko mengalami ketidaksuburan. Studi baru yang dilakukan Ghent University Hospital di Belgia juga menemukan, pria dengan testosteron rendah juga berpeluang mengalami dan meninggal karena penyakit jantung. Demikian dikuti dari Times of India.
Testosteron merupakan hormon seks untuk pria. Keberadaannya membantu pria tetap terjaga gairah seksualnya, memproduksi sperma, dan menjaga kesehatan tulang. Sementara itu, menurunnya kadar hormon dapat ditandai dengan meningkatnya lemak, hilangnya rambut di tubuh, dan menurunnya massa otot.
Studi yang dipimpin Johannes Ruige, MD, PhD tersebut meneliti sejumlah studi yang pernah dilakukan. Hasilnya antara hubungan antara testosteron dengan penyakit kardiovaskuler. Studi ini menjadi bukti hubungan sederhana di antara keduanya. Peneliti juga mengatakan bahwa rendahnya testosteron dan penyakit jantung bisa pula disebabkan oleh menurunnya tingkat kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian ini akan diterbitkan dalam The Endocrine Society’s Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (JCEM).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar