# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Sabtu, 26 Oktober 2013

Sejarah Hari Ini (16 Agustus): Ruwetnya Transfer Alfredo Di Stefano

60 tahun lalu, Barcelona mengumumkan transfer Di Stefano. Tapi teror diktator yang pro-Madrid memaksa mereka melepas pemain incaran ke klub rival. Bagaimana kisah sebenarnya?Cukup rumit memaparkan kepindahan Alfredo Di Stefano dari Amerika Selatan ke Spanyol, yang sampai sekarang disebut-sebut sebagai transfer paling kontroversial. Awal kisah, Di Stefano berhasil mencuri perhatian Real Madrid saat bersama tim Kolombia, Millonarios, mengalahkan Los Blancos 4-2 dalam pertandingan persahabatan di Santiago Bernabeu pada 1952.


Presiden Los Blancos ketika itu, Santiago Bernabeu Yeste, sangat terkesan dengan penampilan Di Stefano dan pada Juli 1953, Madrid mencapai kesepakatan dengan Millonarios terkait transfer Di Stefano. Ternyata, kisah transfer Di Stefano tidak semudah yang dibayangkan. 

Bukan soal tarik ulur gaji atau Millonarios yang menolak melepas pemainnya - seperti yang kerap terjadi sebagai penghalang transfer pemain di sepakbola modern seperti sekarang. Ada hal yang lebih rumit dan ganjil mengenai proses transfer Di Stefano, mulai dari situasi politik di Spanyol sampai status kepemilikan sang pemain sebelum melabuhkan diri di negara tujuan.

Madrid ternyata bukan satu-satunya tim yang meminati jasa Di Stefano setelah pemain yang bersangkutan unjuk gigi di Bernabeu. Musuh bebuyutan Los Blancos, Barcelona, rupanya juga menaruh hati kepada pemain yang sepanjang karier profesionalnya membela tiga timnas: Argentina, Kolombia dan Spanyol. Singkat cerita, Blaugrana mengumumkan perekrutan Di Stefano pada 16 Agustus 1953 setelah menjalankan misi serius yang dikepalai Presiden Enric Marti i Carreto.

ALFREDO DI STEFANO 
Nama: Alfredo Stéfano di Stéfano Laulhé

Tempat, Tanggal Lahir: Buenos Aires, 4 Juli 1926

Klub:
 River Plate (1945–1949)
Huracán (1946 - pinjaman)
Millonarios (1949–1953)
Real Madrid (1953–1964)
Espanyol (1964–1966)
Koleksi Gelar
Liga Argentina (River Plate): 2
Liga Ekuador (Millonarios):  3
Piala Kolombia: 1
La Liga (Real Madrid): 
8
Copa del Rey: 1
Piala Champions: 5
Piala Interkontinental: 1
Topskor Argentina: 1
Topskor Kolombia: 2
El Pichichi: 5
Ballon d'Or: 2
Topskor Eropa: 2
Meski telah memberikan konfirmasi kepada publik, Barcelona tidak begitu saja memboyong Di Stefano ke Camp Nou. Terjadi sengketa antara Millonarios dan River Plate, yang juga mengaku mempunyai hak kepemilikan atas Di Stefano. FIFA sendiri mengaku tidak tahu apa-apa mengenai kisruh kepemilikan antara Millonarios dan River Plate.

Transfer Di Stefano ke Barcelona juga ternyata tidak diketahui Federasi Sepakbola Spanyol. Dan menurut Andres Ramirez, sekretaris RFEF, dibutuhkan persetujuan baik dari Millonarios (yang memiliki hak pemain sampai akhir 1954, berdasarkan kesepakatan yang dicapai di Lima Pact) dan River Plate untuk memuluskan transfer Di Stefano ini.

Di tengah gugupnya Barcelona atas transfer Di Stefano, Los Blancos mengaku telah menandatangani kesepakatan dengan Millonarios. Melihat situasi anomali yang dihadapi, klub Kolombia itu melaporkan peristiwa ini kepada FIFA. Badan sepakbola tertinggi dunia ini pun mendesak RFEF dengan segera menyelesaikan problem tersebut.

Pada 22 Mei 1953 Di Stefano tiba di Spanyol dengan maksud menyelesaikan kontraknya dengan Barcelona. Tapi di tengah diskusi dengan Federasi, presiden Madrid terus meyakinkan si pemain untuk gabung dengan mereka ketimbang Barca.

Sebuah win-win solution - atau bahkan bisa dibilang solusi paling aneh - dibuat RFEF. Mereka mengizinkan Di Stefano bermain empat tahun di Spanyol, tapi si pemain harus adil membagi servisnya, dua tahun untuk Barcelona dan dua lainnya untuk Madrid.

Situasi ini jelas menjadi perdebatan kedua kubu ketika itu, terutama Barcelona yang mengaku lebih dulu mendapatkan kesepakatan dengan Di Stefano. Kubu Blaugrana dengan tegas menolak rencana aneh RFEF. Mereka bahkan kemudian sempat bernegosiasi dengan Torino, yang menawarkan "bantuan" untuk membayar sejumlah uang yang telah dibayar Barca dalam proses transfer tersebut.

Los Merengues memanfaatkan situasi ini dan dengan dukungan rezim politik yang berkuasa saat itu, mereka akhirnya merampungkan transfer Di Stefano, menjadi sepenuhnya milik klub ibu kota.

Tidak ada yang tahu pasti mengapa Barcelona akhirnya "menyerah" dalam upayanya mendapatkan Di Stefano. Namun, media setempat mengklaim adanya indikasi Barcelona mendapat tekanan dari diktator Jenderal Franco yang merupakan pro-Madrid, mengancam akan memberlakukan larangan pemain asing untuk bermain di La Liga.

Buntutnya, Presiden Marti Carreto beserta jajaran stafnya mundur dari Barcelona menyusul tekanan berat publik Catalan. Di Stefano pun mencetak dua gol untuk Los Blancos pada debut El Clasico.
Kontroversi transfer Di Stefano diyakini ikut memanaskan permusuhan antara kedua klub sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense