# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Senin, 23 Desember 2013

Sejarah Hari Ini (22 Desember): Zinedine Zidane, Peraih Ballon D'Or Terakhir Dari Prancis

Zinedine Zidane sukses menyandang predikat pesepakbola terbaik di tanah Eropa pada 1998 dengan mengalahkan nama-nama hebat macam Ronaldo dan Davor Suker.

Hari ini 15 tahun yang lalu Zinedine Zidane menancapkan hegemoninya sebagai pesepakbola tersohor di tanah Eropa. 

Gelar Ballon d'Or digondol sang legenda hidup sepakbola itu untuk pertama kali sepanjang kariernya sekaligus menjadi gelar pribadi paling prestisius terakhir yang pernah diraih pemain kewarganegaraan Prancis.

SANG MAESTRO ZINEDINE ZIDANE
 

Kala itu, Ballon d'Or garapan France Football masih dengan format lama, yakni pemenanganya diberikan kepada seluruh pemain yang merumput di klub yang berada dalam naungan zona UEFA. Berbeda dengan format Ballon d'Or hari ini, yang telah di-merger dengan titel World Player of the Year gagasan FIFA. Dan sejak 2010 dikenal dengan titel FIFA Ballon d'Or yang berhak diberikan kepada siapapun pesepakbola di seluruh penjuru dunia yang dianggap tampil paling sensasional sepanjang satu tahun kalender.

Format lama tidak mengenal filterisasi menjadi tiga besar. Ballon d'Or edisi lawas merilis 50 nama -- di mana pada edisi 1998 hanya mencuat 31 nama yang mendapatkan vote, sementara 19 lainnya tidak meraih suara meski jadi nominator -- untuk kemudian langsung dipilih pemenangnya berdasarkan voting yang dilakukan oleh jurnalis yang tersebar di negara-negara anggota UEFA. Siapa yang meraih voting tertinggi, dialah yang menang.

Tepat pada 22 Desember 1998, Zidane pun memenangkan suara terbanyak, mengalahkan pesaing terdekatnya, Davor Suker dari Real Madrid dan Ronaldo dari FC Internazionale. Zidane menang telak, karena dia meraih voting sebanyak 244 poin, sementar Suker di tempat kedua meraup 68 suara disusul Ronaldo 66 angka.

Bukan tanpa alasan, kemenangan Zidane, yang ketika itu menjadi bintang di Juventus, berkat kesuksesan besarnya mengantar timnas Prancis juara Piala Dunia 1998 berikut membawa Bianconerri Scudetto semusim sebelumnya. Di tahun yang sama, Zidane juga berhasil merebut gelar FIFA World Player of the Year.

Setelah pensiun dari sepakbola, kini sang maestro lapangan hijau menjabat sebagai asisten pelatih dan direktur olahraga di klub yang melambungkan puncak kariernya, Real Madrid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense