” Meskipun kejadian kanker sel skuamosa esofagus menurun di seluruh dunia, kejadian adenokarsinoma esofagus telah meningkat pesat. Peningkatan ini mungkin sebagian disebabkan oleh epidemi obesitas, ” kata Siddharth Singh, MBBS. , peneiliti dari Mayo Clinic.
Rabu, 20 Agustus 2014
Kanker Esofagus Bisa Dicegah dengan Berolahraga
Tidak ada habisnya ilmuwan menemukan hal baru dari aktivitas berolahraga. Pasalnya, studi terbaru yang dilakukan Mayo Clinic menemukan bahwa berolahraga dan aktivitas fisik lainnya memberikan pengaruh pada pencegahan kanker tenggorokan (esofagus). Demikian dikutip dari Huffington Post.
Menurut peneliti, kejadian kanker esofagus memang tidak cukup banyak kejadiannya. Namun tanda-tanda awal kemunculkan kanker ini ternyata meningkat, terutama untuk kanker esofagus adenokarsinoma dibanding kanker esofagus skuamosa. Peneliti menduga penyebabnya adalah gaya hidup tidak sehat.
Sementara itu, olahraga dan aktivitas fisik lain bisa menjadi jalan untuk kemunculan kanker tersebut. Dalam presentasi yang disampaikan pada pertemuan tahunan American College of Gastroenterology, peneliti mengatakan mereka yang aktif secara fisik memiliki risiko 31 persen lebih rendah mengalami kanker kerongkongan. Terutama, mereka dapat terhindar dari kanker esofagus adenokarsinoma atau kanker yang dimulai di sel-sel penghasil lendir.
Kesimpulan tersebut didapatkan setelah peneliti menganalisa empat studi yang pernah dilakukan. Dan, jika seseorang lebih aktif lagi secara fisik, dia bisa terhindar dari dua jenis kanker esofagus sekaligus hingga 19 persen. Kanker esofagus adalah kanker pembunuh nomor enam di seluruh dunia. Rata-rata penderitanya adalah pria.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar