Jawaban:
Sensor gambar kamera kita orisinalnya adalah sensor warna, jadi kalau kita pilih monochrome langsung, berarti semua informasi warna akan dihapus secara otomatis oleh kamera, menyisakan gradasi abu-abu.
Dalam proses konversi ini, keterangan warna hilang, sehingga saat kita ingin mengatur terang gelap berdasarkan warna sudah tidak bisa lagi.
Saran saya adalah selalu memotret dengan warna, dan kemudian diproses lewat software seperti Lightroom/Photoshop. Tapi jika kita ingin hasil yang instant juga, saran saya potretlah dengan setelan RAW+JPG di menu Image Quality.
Di layar monitor, yang terlihat adalah foto hitam putih, tapi saat diperiksa isi kartu memori, akan ada file RAW yang tetap menyimpan informasi warna dan bisa kita olah kembali. Siapkan memory card yang cukup besar karena file RAW memakan lebih banyak tempat di memory card.
Contoh :
Foto hitam putih ini adalah hasil pemilihan proses foto menjadi monochrome langsung dari kamera.
Foto ini adalah hasil editing dari foto warna.
Kelebihan jika kita mengedit dengan foto warna menjadi monochrome adalah kita dapat mengendalikan terang gelap channel warna. Misalnya, warna orange saya buat lebih terang sehingga wajah orang tersebut jadi lebih terang. Selain itu warna biru saya gelapkan sehingga warna kemeja dan langit menjadi lebih gelap.
Warna tertentu bisa kita atur gelap terangnya jika foto yang diedit adalah foto warna.
Jika kita tidak menyimpan foto dengan informasi warna, tentunya akan lebih repot untuk mengeditnya. Konversi otomatis dari kamera jarang menghasilkan foto yang ideal sesuai keinginan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar