Istilah
Namun, secara istilah hand sanitizer lebih merujuk pada tindakan untuk melakukan sterilisasi pada anggota tubuh yang rentan menjadi sumber bakteri yaitu tangan.
Sedangkan istilah disinfektan lebih erat kaitannya dengan menjauhi infeksi yang dapat dilakukan oleh bakteri, virus, dan kuman yang menempel pada benda-benda di sekitar manusia.
Kemudian, virus tersebut dapat menyebar dan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia.
Bahan
Pada umumnya, cairan disinfektan menggunakan bahan-bahan kimia berupa senyawa chlorin, hydrogen peroksida, creosote, dan alkohol.
Tidak hanya itu, pada dasarnya disinfektan memiliki kandungan biosida yang cukup tinggi dibandingkan dengan hand sanitizer.
Sedangkan, hand sanitizer merupakan cairan pembunuh bakteri yang mengandung alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan cairan disinfektan yakni antara 60 hingga 100 persen, etanol, gliserol, dan hydrogen peroksida serta beberapa bahan kimia tambahan yang dapat membantu melembabkan kulit.
Manfaat
Jadi, hand sanitizer hanya dapat digunakan pada manusia untuk sebagai antiseptik pencegah bakteri, kuman, dan virus.
Pada umumnya hand sanitizer tidak efektif digunakan untuk membunuh bakteri yang menempel pada permukaan benda.
Sebab, hand sanitizer hanya bersifat antiseptik dimana hanya efektif apabila diaplikasikan pada anggota tubuh.
Merujuk pada istilah disinfektan, maka cairan ini lebih digunakan untuk kuman, bakteri, dan virus yang tidak menghinggapi makhluk hidup sebagai tempat tinggalnya sementara, melainkan pada permukaan benda.
Oleh karena itu, cairan disinfektan memiliki manfaat yang berbeda dengan hand sanitizer. Cairan disinfektan hanya dapat digunakan untuk mematikan kuman, bakteri, dan virus yang menempel pada permukaan benda yang ada di sekitar Anda.
Cara Penggunaan
Setelah itu, aplikasikan pada seluruh permukaan tangan yang meliputi telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, serta punggung jari secara merata.
Berbeda, cairan disinfektan dapat dimanfaatkan untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus dengan disemprotkan pada benda-benda yang sering tersentuh.
Hindari menyemprotkan cairan disinfektan pada anggota tubuh ataupun bio organisme lainnya.
Cairan disinfektan dapat disemprotkan dua kali sehari. Semprotkan pada permukaan benda seperti gagang pintu, toilet, saklar lampu, meja, kursi, dan lain sebagainya.
Hindari menyemprotkan cairan disinfektan secara langsung pada makhluk hidup. Karena justru dapat memicu gangguan kesehatan.
Maka, akan lebih baik untuk menggunakan alat pelindung seperti masker, kacamata khusus, dan sarung tangan plastik sebelum menyemprotkan cairan disinfektan pada permukaan benda di sekitar Anda.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar