# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Jumat, 15 Mei 2020

Bahkan Adidas Pun Dicabik oleh Johan Cruyff

Johan Cruyff adalah seorang jenius, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.


Cruyff menjadi seorang 'penemu', baik dalam hal teknik permainan maupun taktik permainan. Dia dikenal sosok yang mempopulerkan Total Football.


Cruyff juga sangat keras kepala, dalam arti ia selalu menegaskan bahwa sepakbola harus berjalan indah.


Cruyff sangat anti dengan taktik sepakbola yang ultra defensif. Bagi Cruyff, sepakbola yang paling benar adalah seperti yang dipraktekkan Barcelona di era Josep Guardiola.


Semasa masih muda pun, Cruyff sudah menunjukkan sikap semacam ini. Jelang pergelaran Piala Dunia 1974, Cruyff sudah berani menantang timnas Belanda dan juga Adidas.


Ceritanya, Cruyff saat itu disponsori oleh Puma sedangkan Belanda disponsori oleh Adidas.


Cruyff harusnya bermain dengan balutan jersey dengan logo dan penampakan khas Adidas, tapi ia menolaknya.


Cruyff menolak mentah-mentah perintah timnas Belanda untuk memakai jersey nomor 14 dengan logo Adidas.


Belanda pun akhirnya mengalah dan meminta Adidas untuk membuatkan jersey istimewa untuk Cruyff. Jersey itu tanpa logo Adidas dan tiga garis di pundak khas Adidas pun dilepas satu.


Alhasil, Cruyff memakai jersey timnas Belanda tanpa logo apparel dengan dua garis hitam di bagian pundak.


Belanda tak bisa berbuat banyak menghadapi sikap keras kepala Cruyff ini. Jika Cruyff menolak bermain, mereka akan kehilangan bintang terbaik.


Sikap keras kepala Cruyff tak berhenti di situ.


Bertahun-tahun setelah insiden itu, Adidas mencoba mendekati Cruyff untuk membicarakan pemasaran hak pencitraan pribadinya dan juga dua garis tersebut.


Namun Cruyff menegaskan: 'Dua garis itu milik saya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense