Cruyff juga sangat keras kepala, dalam arti ia
selalu menegaskan bahwa sepakbola harus berjalan indah.
Cruyff sangat anti dengan taktik sepakbola yang ultra defensif. Bagi Cruyff, sepakbola yang paling benar adalah seperti yang dipraktekkan Barcelona di era Josep Guardiola.
Semasa masih muda pun, Cruyff sudah menunjukkan sikap semacam ini. Jelang pergelaran Piala Dunia 1974, Cruyff sudah berani menantang timnas Belanda dan juga Adidas.
Ceritanya,
Cruyff saat itu disponsori oleh Puma sedangkan Belanda disponsori oleh
Adidas.
Cruyff harusnya bermain dengan balutan jersey dengan logo dan penampakan khas Adidas, tapi ia menolaknya.
Cruyff menolak mentah-mentah perintah timnas Belanda
untuk memakai jersey nomor 14 dengan logo Adidas.
Belanda pun akhirnya mengalah dan meminta Adidas untuk membuatkan jersey istimewa untuk Cruyff. Jersey itu tanpa logo Adidas dan tiga garis di pundak khas Adidas pun dilepas satu.
Alhasil, Cruyff memakai jersey
timnas Belanda tanpa logo apparel dengan dua garis hitam di bagian
pundak.
Belanda tak bisa berbuat banyak menghadapi sikap keras kepala Cruyff ini. Jika Cruyff menolak bermain, mereka akan kehilangan bintang terbaik.
Sikap keras kepala Cruyff tak berhenti di situ.
Bertahun-tahun setelah
insiden itu, Adidas mencoba mendekati Cruyff untuk membicarakan
pemasaran hak pencitraan pribadinya dan juga dua garis tersebut.
Namun Cruyff menegaskan: 'Dua garis itu milik saya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar