Riset dilakukan antara 10 Februari - 20 Maret 2020 di Hong Kong terhadap semua pasien yang positif COVID-19.
Jumat, 22 Mei 2020
Kabar Baik! Kombinasi 3 Obat Bisa Atasi COVID-19
Upaya menemukan obat anti virus Corona makin menunjukkan hasil. Ilmuwan di Hong Kong mengungkap riset kombinasi 3 obat bisa menyembuhkan pasien.
Dilansir
dari Aljazeera seperti dilihat Senin (18/5/2020) tim ilmuwan di Hong
Kong melakukan penelitian dengan melibatkan 127 pasien Corona.
Mereka
diberikan kombinasi dari 3 obat yaitu Liponavir-ritonavir, Ribavirin dan
Interferon beta.
Liponavir-ritonavir adalah obat anti HIV,
Ribavirin adalah obat hepatitis dan Interferon beta adalah obat
sclerosis. Di luar 127 pasien ini, hanya diberikan Lopinavir-ritonavir.
Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet menunjukkan virus
tidak muncul lagi 5 hari lebih awal dari yang tidak diberi kombinasi
obat.
Pasien dengan kombinasi obat, virusnya hilang setelah dirawat 7
hari. Yang tidak dikasih kombinasi obat, virus hilang setelah 12 hari.
"Percobaan kami menunjukkan pengobatan awal COVID-19
yang ringan sampai sedang, dengan kombinasi 2 antivirus, dengan cepat
menekan jumlah virus pada tubuh pasien, mengurangi gejala dan mengurangi
risiko untuk tenaga medis," kata Profesor Kwok Yung Yuen dari
University of Hong Kong.
Riset dilakukan antara 10 Februari - 20 Maret 2020 di Hong Kong terhadap semua pasien yang positif COVID-19.
Ada
catatan bahwa para pasien tahu diberikan obat apa, namun tim ilmuwan
menjamin tidak ada placebo atau obat kosong yang mendorong sugesti.
Yuen mengatakan, semua pasien mendapatkan standar pelayanan yang sama di
RS supaya adil, hanya obatnya yang dibedakan.
Yuen mengatakan riset ini
perlu diuji dengan jumlah pasien yang lebih banyak dan pada kasus yang
lebih berat.
Hingga saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia
berlomba mencari obat atau vaksin yang ampuh untuk melawan COVID-19.
Profesor Stephen Evans dari London School of Hygiene and Tropical
Medicine ikut berkomentar.
"Pengalaman selama ini, HIV yang menyebabkan AIDS paling baik ditangani dengan kombinasi obat. Dan ini bisa juga begitu untuk COVID-19," kata dia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar