Jamur Cordyceps militaris
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menguji sebuah jamur untuk immunomodulator melawan COVID-19.
Bukan jamur sembarangan, ini jamur ajaib.
LIPI dalam 2 minggu ke depan sedang menguji 2 herbal sebagai immunomodulator melawan virus Corona.
90 Pasien dicoba diberikan rimpang jahe merah dan jamur Cordyceps militaris untuk menguatkan daya tahan tubuh mereka.
Nah,
jamur Cordyceps militaris bukan herbal sembarangan lho.
Dihimpun
dari berbagai sumber, jamur Cordyceps
disebut memiliki kekuatan untuk memperbaiki sejumlah masalah kesehatan. Dilansir
dari Scientific American, Cordyceps telah lama digunakan dalam
pengobatan tradisional China dan Tibet.
Jamur ini dipakai untuk
menyembuhkan berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan, hingga
menjaga daya tahan tubuh.
Ada sekitar 400 spesies Cordyceps dan banyak senyawa aktif biologis
yang berbeda. Tetapi yang paling umum digunakan dalam pengobatan adalah
Cordyceps sinensis dan Cordyceps militaris.
Kedua jamur tersebut
berbeda tempat serta cara pengembangbiakannya dan mempengaruhi kandungan
komponen keduanya.
Cordyceps militaris telah terbukti memiliki beberapa
jumlah senyawa bioaktif yang lebih tinggi daripada Cordyceps sinensis.
Cordyceps
militaris, dapat digunakan untuk stamina tubuh baik secara keseluruhan
organ tubuh maupun organ vital.
Beberapa penelitian menunjukkan jamur
ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan
pernapasan.
Kemampuannya memang cocok untuk dicobakan melawan COVID-19.
Dalam
salah satu jurnal internasional, terdapat penelitian pada manusia yang
menunjukkan meningkatnya performa setelah mengonsumsi jamur tersebut,
bahkan pada usia lanjut yang asupan oksigennya biasanya sudah terbatas.
Dengan menguatnya sistem jantung dan pernapasan, maka oksigen ke darah,
oksigen ke otot dan ekstraksi oksigen dari darah untuk menjadi Adenosine
Tri-Phosphate (ATP) akan lebih mudah dan lancar.
Jamur ini
mengandung banyak nutrisi, seperti protein, asam amino esensial,
peptida, vitamin (B1, B2, B12, E, K), asam lemak, dan mineral serta zat
aktif cordycepin dan adenosine.
Zat cordycepin merupakan komponen
bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas.
Caranya adalah dengan merangsang sel-sel dan bahan kimia tertentu
dalam sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan konsumsi oksigen ke
paru-paru.
Sedangkan zat aktif adenosine berfungsi sebagai sumber
energi.
Selain itu, sebuah penelitian juga membuktikan bagaimana
jamur ini efektif untuk mengatasi fibrosis yang terbentuk pada hati dan
ginjal.
Karena itu, mengonsumsi jamur unik ini juga dapat memelihara
kesehatan hati dan ginjal.
Habitatnya adalah di pegunungan
bersuhu subtropis.
Dengan kemajuan teknologi, kini Cordyceps militaris
sudah bisa dikembangbiakkan di Indonesia yaitu dengan metoda kultur
jaringan.
Riset LIPI terhadap Cordyceps militaris sudah dilakukan
sejak Maret dengan melibatkan UGM dan PT Kalbe Farma.
Prototipe dan
datanya sudah ada serta memiliki izin edar BPOM.
Kini herbal ini sedang diuji klinis terhadap 90 pasien COVID-19 di RS Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Diharapkan bulan Juli sudah bisa keluar hasil uji klinisnya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar