Pandemi COVID-19
diwarnai dengan berbagai isu termasuk konspirasi kontroversial yang
menyebutnya sebagai senjata biologis.
Faktanya, apakah pernah ada penggunaan bioweapon di kehidupan nyata?
Senjata biologi atau biological weapon
merupakan senjata yang menggunakan patogen (bakteri, virus, atau
organisme penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh,
melukai, atau melumpuhkan musuh.
Nah, dalam pengertian yang lebih luas, bioweapon bukan hanya berupa virus atau bakteri, tapi juga toksin berbahaya yang dihasilkan oleh organisme tertentu.
Bioweapon tidak
hanya dilakukan pada zaman sekarang. Ini sudah dikenal sejak dulu
ketika perang menggunakan panah yang dicelupkan ke racun.
Contoh lain, mengutip Emedicine Health, dalam Pertempuran Eurymedon pada 190 SM, Hannibal memenangi kemenangan angkatan laut atas Raja Eumenes II dari Pergamon dengan menembakkan ular berbisa ke kapal-kapal musuh.
Di era modern, Perang Dunia II (WWII) beberapa negara memiliki
program aktif untuk pengembangan senjata biologis untuk peperangan.
Negara tersebut di antaranya Inggris, Kanada, Jerman, Jepang, Uni
Soviet, dan Amerika Serikat.
Namun, pada 1969, Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Richard Nixon memutuskan menghentikan ini setelah menyetujui The Biological and Toxin Weapons Convention (BTWC).
Melansir laman Nuclear Threat Initiative, Konvensi Senjata Biologis
dan Toksin atau BTWC adalah perjanjian multilateral pertama yang secara
tegas melarang kelas senjata tertentu.
Perjanjian itu melarang pengembangan, penimbunan, produksi, atau transfer agen biologis dan racun dari jenis dan jumlah yang tidak memiliki pembenaran untuk penggunaan perlindungan.
Lebih jauh, perjanjian itu melarang
pengembangan senjata, peralatan, atau sistem pengiriman untuk
menyebarluaskan agen (zat) atau racun tersebut.
Konvensi ini
ditandatangani di London, Moskow, dan Washington oleh lebih dari 100
negara yang berpartisipasi pada 10 April 1972.
Untuk membaca lebih detail mengenai isi konvensi tersebut Anda bisa mengklik di SINI.
Kesimpulannya,
senjata biologis secara historis pernah ada dan dilakukan dalam
peperangan.
Namun, di era modern, senjata biologis sudah dilarang dalam sebuah kesepakatan perjanjian internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar