Jack Ma
sedang jadi bahasan hangat lantaran tak diketahui nasibnya usai
mengkritik regulasi keuangan China. Ia terkenal antara lain karena kisah
hidupnya, berawal dari orang miskin menjadi begitu kaya berkat
perjuangan keras. Seperti dikutip dari Inc, berikut penuturan sang pendiri Alibaba mengenai kisah hidupnya yang menarik: "Ketika
usia 12 tahun, aku tertarik bahasa Inggris. Aku bersepeda 40 menit tiap
hari, baik hujan atau salju, selama 8 tahun ke sebuah hotel dekat kota
Hangzhou. China membuka diri dan banyak turis asing datang. Aku jadi
tour guide gratis mereka dan mengajak ke mana-mana. 8 tahun itu
mengubahku. Aku jadi lebih global dari kebanyakan orang China. Apa yang
kupelajari dari guru dan buku beda dengan apa yang dikatakan para turis
asing. Event lain yang secara fundamental mengubahku adalah pada tahun 1979,
saat aku bertemu dengan keluarga dua anak dari Australia. Kami
menghabiskan 3 hari bersama dan jadi teman. Di 1985, mereka mengundangku
ke Australia untuk liburan. 31 hari di sana mengubahku. Sebelum
aku meninggalkan China, aku diajari China adalah negara terkaya dan
paling bahagia di dunia. Jadi ketika aku tiba di Australia, aku berpikir
oh Tuhan, semua berbeda dari yang dikatakan padaku. Sejak itu, aku
mulai berpikir berbeda Aku gagal ujian masuk universitas dua kali
sebelum diterima di kampus yang dinilai terburuk di kotaku, Hangzhou
Teachers University. Aku belajar untuk menjadi guru bahasa Inggris SMA.
Di kampus itu, aku ditunjuk menjadi pemimpin mahasiswa dan kemudian jadi
pemimpin Federasi Mahasiswa. Aku selalu bermimpi jika sudah
selesai kuliah, aku akan bekerja di sebuah bisnis, hotel atau apapun. Aku hanya ingin pergi melakukan sesuatu. Di 1992, bisnis mulai
berkembang. Aku melamar di banyak pekerjaan, tapi tak seorang pun
menginginkanku. Aku ditolak juga di KFC. Kemudian di 1995, aku
pergi ke Seattle sebagai penerjemah untuk sebuah delegasi perdagangan.
Seorang teman menunjukkan padaku internet untuk pertama kali. Kami
menemukan bahwa tidak ada data apapun tentang China. Kami memutuskan
meluncurkan sebuah website dan mendaftarkan nama China Pages. Aku meminjam USD 2.000 untuk mendirikan perusahaan itu. Aku tak tahu
apapun soal komputer ataupun email. Aku tak pernah menyentuh keyboard
sebelumnya. Itulah mengapa aku menyebut diriku orang buta menaiki
punggung harimau buta. Kami berkompetisi melawan China Telecom
sekitar setahun. General Manager China Telecom menawariku investasi USD
185 ribu untuk melakukan joint venture. Itu adalah uang terbanyak yang
pernah kulihat dalam hidupku. Sayangnya China Telecom punya 5 kursi
direksi. Aku dikasih 2. Semua yang kami sarankan ditolak. Seperti
gajah dan semut saja. Aku pun keluar. Kemudian aku mendapat tawaran dari
Beijing dan menjalankan grup pemerintah untuk mempromosikan e-commerce. Impianku adalah memulai perusahaan e-commerce sendiri. Di 1998, aku
mengumpulkan orang di apartemenku dan bicara sekitar 2 jam pada mereka
mengenai visiku. Tiap orang menaruh uangnya di meja dan kami mendapat
USD 60 ribu untuk mengawali Alibaba. Aku ingin punya perusahaan global,
jadi aku memilih nama Alibaba yang mudah diucapkan dan dikenal di
mana-mana. Ada 3 alasan kenapa kami bertahan. Kami tak punya uang,
kami tak punya teknologi dan kami tak punya rencana. Setiap dolar kami
gunakan dengan sangat hati-hati. Kantor dibuka di apartemenku. Kami
berekspansi ketika mendapatkan dana dari Goldman Sachs di 1999 dan
Softbank Corporation di 2000.
Kami berada di China saat ini karena aku percaya satu hal, visi
global, kemenangan lokal. Kami mendesain model bisnis sendiri. Fokus
kami adalah membantu perusahaan kecil dan menengah menghasilkan uang. Kami tak pernah meniru model AS, seperti yang banyak dilakukan
entrepreneur internet China. Kami fokus pada kualitas produk. Harus bisa
diklik dan langsung didapatkan. Aku menyebut Alibaba 1.001 kesalahan. Kami berekspansi terlalu cepat
dan kemudian, saat dot-com bubble, kami harus melakukan PHK. Di 2002,
kami hanya punya cukup uang untuk bertahan selama 18 bulan. Kami punya
banyak anggota di situs kami dan kami tidak tahu bagaimana menghasilkan
uang. Jadi kami mengembangkan produk bagi eksportir China untuk
berhubungan online dengan pembeli dari AS. Model ini menyelamatkan kami.
Di akhir 2002, kami menghasilkan laba USD 1. Saat ini, Alibaba sangat
menguntungkan Ilmu yang kupelajari dari zaman kegelapan di Alibaba
adalah kita harus membuat tim kita memiliki nilai, inovasi dan visi. Juga, jika kalian tak menyerah, kalian masih punya kesempatan. Dan
ketika kalian masih kecil, kalian harus sangat fokus dan bergantung pada
otak, bukan otot," |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar