Andrea Pirlo tidak butuh pekerjaan di Juventus hanya untuk menghidupi dirinya.
Sebab, sejak kecil, pria berumur 41 tahun tersebut sudah berada dalam lingkungan keluarga yang kaya raya.
Kekayaan itu juga tidak datang dari karirnya sebagai pemain dulu.
Pada tahun 1982, Luigi selaku ayah Pirlo mendirikan sebuah perusahaan perdagangan logam bernama Elg Steel. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu yang tersukses di Italia.
Klaim tersebut tidak sembarangan. Menurut laporan, Elg Steel mampu menghasilkan pendapatan sebesar 60 juta pounds per tahun. Dan Pirlo memiliki saham di perusahaan tersebut.
Luigi sangat berharap Pirlo bisa melanjutkan bisnis keluarga.
Namun, setelah bergabung dengan akademi Brescia di tahun 1994, Pirlo jadi semakin yakin untuk melanjutkan karirnya di dunia sepak bola.
Punya Kebun Anggur
Elg Steel bukanlah satu-satunya perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Pirlo. Selain itu, mereka juga memiliki kebun anggur bernama Pratum Coller yang terletak di bagian utara Italia.
Keuntungan yang dihasilkan dari kebun anggur ini tidak main-main.
Bahkan, diketahui bahwa unit usaha yang satu ini bisa menghasilkan sekitar 15 ribu hingga 20 ribu botol anggur per tahunnya.
Tanpa sepakbola sekalipun, Pirlo bisa menghidupi dirinya beserta keluarga tanpa masalah.
Namun apa boleh buat, passion-nya di dunia sepak bola terlalu besar hingga dirinya bisa melupakan harta di depan mata.
Kebun Anggur Bisa Menunggu
Sebenarnya, pada tahun 2013 lalu, Pirlo pernah mengatakan bahwa dirinya ingin menghabiskan waktunya di kebun anggur miliknya setelah karir sebagai pemain berakhir.
"Sudah pasti bahwa saya akan menghabiskan waktu di kebun anggur," ucapnya, dikutip dari Daily Star.
Di tahun 2017, Pirlo memutuskan gantung sepatu. Namanya tidak terdengar selama dua tahun sampai dirinya diketahui menjalani kursus kepelatihan di Coverciano.
Setelah menimba ilmu selama satu tahun, Pirlo akhirnya mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA.
Ketika menerima lisensi tersebut, Pirlo sudah berstatus sebagai pelatih utama Juventus menggantikan Maurizio Sarri.
Kiprahnya sebagai pelatih di Juventus sejauh ini belum meyakinkan, tapi cukup menjanjikan. Kebun anggur bisa menunggu, sebab kisah Pirlo dengan sepak bola belum berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar