Publik, terutama fans Arsenal,
dikejutkan dengan rumor mengenai pembeli klub dari Kroenke Sports &
Entertainment (KSE) bernama Daniel Ek. Siapakah sebenarnya pengusaha
asal Swedia ini? Semuanya bermula ketika Arsenal menyatakan ikut
serta dalam ajang European Super League yang kontroversial. Usai
dikritik secara gila-gilaan dari berbagai kalangan termasuk fans
sendiri, mereka pun memutuskan menarik diri dari ajang tersebut. Selama
beberapa tahun terakhir, fans Arsenal telah menunjukkan
ketidaksukaannya terhadap pemilik sekarang. Namun emosinya berada di
titik didih begitu mengetahui kalau the Gunners turut menjadi satu dari
12 klub pendiri ESL. Pihak Arsenal sudah meminta maaf kepada fans
dan berjanji takkan mengulangi kesalahan yang sama. Namun keyakinan
mereka sudah bulat, KSE beserta Josh Kroenke diminta segera angkat kaki
dari Emirates Stadium.
Kemunculan Daniel Ek
Agar terjadi pergantian kepemilikan, tentu harus
terjadi transaksi pembelian klub dari pihak lain. Harapan fans
sepertinya bakalan terwujud karena ternyata Arsenal masih punya peminat,
meski belakangan ini mereka sedang minim prestasi. Dia adalah
Daniel Ek, yang juga dikenal sebagai kreator Spotify. Ia menunjukkan
indikasi ketertarikan membeli klub lewat media sosial Twitter. Ek
mengaku kalau dirinya mendukung Arsenal sejak masih kecil. "Sebagai
seorang anak kecil yang bertumbuh, saya mendukung @Arsenal selama yang
saya bisa saya ingat. Jika KSE ingin menjual Arsenal, saya dengan senang
hati akan angkat topi," tulisnya. Lebih lanjut. menurut laporan
Daily Telegraph, Ek sudah punya rencana untuk membeli klub bersama
gabungan mantan pemain Arsenal. Mereka adalah Thierry Henry, Patrick
Viera, dan juga Dennis Bergkamp.
Siapa Daniel Ek?
Ek adalah seorang pengusaha asal Swedia yang dikenal
sebagai sosok di balik layar terciptanya platform musik streaming
digital bernama Spotify. Menurut catatan, Spotify memiliki pengguna
sebanyak 345 juta orang yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Bakat
berbisnis Ek, terutama di sektor teknologi, sudah tercium sejak dirinya
masih berusia 13 tahun. Ia mulai mengembangkan website untuk klien
ketika masih bersekolah dan pada usia 18 tahun, ia dilaporkan memiliki
pendapatan 500 ribu dollar (setara Rp7,2 miliar) per bulan. Ek
sebenarnya punya kesempatan untuk pensiun dini setelah menjual
perusahaan periklanan bernama Advertigo. Namun, ia memilih jalur lain
yakni membuat platform yang diharapkan bisa memerangi pembajakan di
dunia musik.
Tentang Spotify
Spotify mulai diluncurkan pada tahun 2006 di Swedia
dan terus bertumbuh seiring waktu berjalan. Kini Spotify dikenal sebagai
salah satu perusahaan penyedia layanan musik yang paling berpengaruh di
dunia. Menurut Forbes, Spotify memiliki harga sebesar 51,9 juta
pounds sekarang. Ek juga disebut sebagai sosok yang punya kekuatan di
dunia musik oleh Billboard Magazine pada tahun 2017 lalu dan secara
personal memiliki harga 3,4 juta pounds seperti yang dikatakan Forbes. Pada
tahun 2017, Ek menikahi pasangannya bernama Sofia Levander di Lake
Como, Italia. Pernikahannya sendiri dihadiri sejumlah sosok penting
seperti Bruno Mars, Chris Rock, hingga pendiri Facebook, Mark
Zuckerberg.
Kontroversi di Balik Spotify
Meski berhasil menekan tingkat pembajakan di dunia
musik, Spotify buatan Ek tidak bisa lepas dari kontroversi dan kritikan. Beberapa musisi percaya kalau Spotify tidak memberikan upah yang
sepantasnya terhadap musik mereka. Ek pun sempat dikritik lantaran
menyuruh musisi untuk merilis album lebih sering jika ingin mendapatkan
bayaran yang lebih pantas dari Spotify. Mengingat mereka masih
menggunakan sistem pay-per-click. "Dari data, semakin banyak artis
yang bisa mendapatkan penghasilan langsung dari streaming. Anda tidak
dapat merekam musik setiap tiga sampai empat tahun sekali dan berpikir
kalau itu sudah cukup," katanya kepada Music Ally beberapa waktu lalu. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar