UC Browser,
browser populer untuk Android dan iOS ketahuan melacak kebiasaan
pengguna dan mengirimkan data pengguna ke server milik perusahaan. Seperti diketahui, UC Browser adalah browser buatan UCWeb yang merupakan
anak perusahaan Alibaba. Peneliti
keamanan Gabi Cirlig menemukan bahwa aplikasi UC Browser di Android dan
iOS selalu mencatat semua situs yang dikunjungi pengguna dan dikirimkan
ke server milik UCWeb. Parahnya, data-data ini tetap dikumpulkan meski
pengguna menggunakan mode incognito yang seharusnya bisa menjaga privasi
pengguna dengan lebih aman. Selain
itu, UC Browser juga ketahuan mengumpulkan alamat IP pengguna. Setiap
pengguna juga diberikan nomor ID yang digunakan untuk melacak aktivitas
mereka saat online. Tidak diketahui Alibaba atau UCWeb menggunakan
data-data ini untuk tujuan apa. "Ini bisa dengan mudah mengidentifikasi pengguna dan menghubungkannya
dengan persona asli mereka," kata Cirlig seperti dikutip dari Forbes,
Rabu (2/6/2021). Cirlig mengatakan ia tidak pernah menemukan
perilaku seperti ini di browser lain. Ia mencontohkan Google Chrome
tidak pernah merekam kebiasaan browsing pengguna saat sedang dalam mode
incognito, mengumpulkan cookies atau informasi yang dimasukkan dalam
formulir. Selain itu, UC Browser versi iOS juga memiliki masalah
lain. Sejak Apple mengenalkan kebijakan yang mengharuskan pengembang
aplikasi untuk memperlihatkan label privasi, UC Browser belum
memperbarui aplikasinya sehingga pengguna tidak tahu kalau data-datanya
dikumpulkan. Pada pekan lalu, UC Browser memperbarui
aplikasinya dan mengungkap bahwa pengguna bisa dilacak lewat tanda
pengenal unik dan riwayat pencarian, tapi tidak ada deskripsi tentang
melacak pengguna lewat browsing. Lalu tidak lama kemudian, UC
Browser versi bahasa Inggris menghilang dari App Store tapi versi bahasa
Chinanya masih tersedia. Tidak diketahui kenapa UC Browser versi bahasa
Inggris mendadak hilang dari toko aplikasi Apple, padahal masih
tersedia di Google Play Store. Sepertinya hal ini ada kaitannya
dengan Alibaba yang keberatan dengan kebijakan App Tracking Transparency
yang diterapkan oleh Apple. Kebijakan privasi ini bisa membantu
pengguna untuk memblokir aplikasi yang melacak kebiasaan online mereka
untuk keperluan iklan. Bisnis Alibaba sendiri sangat bergantung
pada iklan yang memanfaatkan data pengguna. Dalam satu tahun, Alibaba
meraup pendapatan sebesar USD 30 miliar dari iklan, atau 40% dari total
pendapatan. UC Browser
sendiri merupakan salah satu aplikasi paling populer di dunia. Browser
ini sudah diunduh lebih dari 500 juta kali di Android dan berdasarkan
salah satu data analisis, merupakan browser terbesar keempat di dunia. Bersama
ratusan aplikasi China lainnya, UC Browser diblokir di India sejak
tahun lalu. Sebelum diblokir, aplikasi ini merupakan salah satu browser
paling populer di India.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar