Microsoft baru saja memasuki klub paling elit sedunia, setelah menjadi perusahaan Amerika Serikat kedua yang mencapai valuasi USD 2 triliun atau Rp 28.000 triliun.
Perusahaan besutan Bill Gates ini menyusul Apple yang sudah lebih dulu mencapai angka tersebut.
Perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco, yang go public pada tahun 2019 juga sudah melewati angka tersebut, tapi valuasinya saat ini adalah USD 1,88 triliun.
Microsoft menembus valuasi USD 2 triliun pada perdagangan di hari Selasa saat sahamnya naik 1,2% sebelum akhirnya turun saat pasar ditutup.
Setelah penutupan saham Microsoft naik 1,1% ke USD 256,51 dan valuasinya mencapai USD 1,99 triliun.
Pencapaian ini diraih Microsoft dua tahun setelah mereka melewati angka valuasi USD 1 triliun, seperti dikutip dari CNN.
Microsoft berhasil menjadi perusahaan kedua yang mencapai angka USD 2 triliun hanya 10 bulan setelah Apple meraih pencapaian yang sama di bulan Agustus 2020.
Apple saat ini memiliki valuasi sebesar USD 2,24 triliun.
Kesuksesan Microsoft ini didorong oleh pandemi COVID-19.
Karena banyak orang harus belajar dan bekerja dari rumah, permintaan terhadap komputer, konsol gaming, dan platform cloud computing milik Microsoft terus meningkat.
Nilai saham Microsoft meningkat 64% sejak Maret 2020, saat pandemi memaksa AS untuk lockdown.
Pada April 2021, Microsoft melaporkan laba sebesar USD 14,8 miliar, naik 38% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Lebih dari satu tahun setelah pandemi, kurva adopsi digital tidak melambat," kata CEO Microsoft Satya Nadella saat itu.
"Kami membangun cloud untuk dekade selanjutnya, memperluas pasar kami dan berinovasi di setiap lapisan teknologi untuk membantu konsumen kami menjadi tahan banting dan bertransformasi," sambungnya.
Meski saat ini baru Microsoft dan Apple yang menjadi perusahaan AS bernilai USD 2 triliun, mereka akan segera disusul oleh raksasa teknologi lainnya.
Amazon dan Google saat ini membuntuti rekan senegaranya.
Setelah penutupan pada hari Selasa, valuasi Amazon mencapai angka USD 1,77 triliun, sedangkan perusahaan induk Google, Alphabet, berada di angka USD 1,67 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar