Pemerintah melalui Kemendikbudristek mengalokasikan dana untuk pembelian Chromebook bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Chromebook sendiri adalah laptop yang menjalankan Chrome OS.
Sulit ditampik, dibandingkan laptop Windows atau macOS, Chromebook memang belum populer di Indonesia.
Tapi di Amerika Serikat, Chromebook lagi naik daun karena banyak dipakai sekolah-sekolah di Negeri Paman Sam.
Nah agar lebih memahami Chromebook, yuk kita kenalan dulu dengan Chrome OS yang digunakan laptop ini. Apa saja kelebihan dan kelemahannya.
Apa Itu Chrome OS
Chrome OS adalah sistem operasi yang dikembangkan dan dimiliki oleh Google. Diperkenalkan pada Juli 2009, namun Chromebook baru dirilis perdana dua tahun setelahnya.
Nama Chome OS sendiri memang dari browser milik Google yang sering kamu gunakan. Sebab sistem operasi ini pada dasarnya adalah browser web.
Google merancangnya untuk pengguna yang menghabiskan banyak waktunya di internet.
Karenanya Chrome menjadi user interfacenya, dan satu-satunya aplikasi yang disertakan adalah browser web yang menggabungkan pemutar media dan browser file.
Namun pada perkembangannya Google menghadirkan Play Store. Artinya, sebagian besar aplikasi yang dapat diunduh dan dijalankan di ponsel Android bisa digunakan di Chrome OS.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua aplikasi ini dioptimalkan untuk sistem operasi ini. Jadi alih-alih full screen, aplikasi tersebut tampil seukuran layar ponsel.
Terlepas dari itu, beberapa Chromebook yang baru memiliki kemampuan untuk menjalankan aplikasi Linux, sehingga dapat menjalankan aplikasi sekelas desktop.
Keunggulan Chrome OS
Chrome OS dirancang untuk kecepatan dan keamanan. Firmware ringan dan menghilangkan beberapa fitur hardware yang mungkin ditemukan di BIOS PC tradisional.
salah satu imbasnya booting akan jauh lebih cepat ketimbang laptop Windows, Google klaim hanya delapan detik
OS ini mengadopsi sandbox, teknik keamanan yang mengisolasi program, mencegah program jahat atau penyerang mengintip, menguasai dan merusak seluruh komputer Sistem memeriksa integritas sistem operasi pada saat boot dan memperbaiki dirinya sendiri jika mendeteksi adanya modifikasi pada file sistem.
Firmware Chrome OS juga akan mendeteksi jika OS hilang atau rusak saat memulai, dan meminta pengguna untuk menjalankan proses pemulihan.
Karena Chrome OS menekankan pada keamanan, pembaruan OS sering dirilis. Google menjamin pembaruan Chrome OS untuk jangka waktu yang cukup lama.
Perangkat yang diperkenalkan pada tahun 2020 dan lebih baru akan dijamin setidaknya selama delapan tahun.
Dan karena fitur keamanan bawaan pula, pengguna tidak dapat mengunduh dan menginstal Chrome OS ke laptopnya.
Chrome OS hanya tersedia sebagai OS Google Chromebook yang dihadirkan mitra manufaktur Google.
Terlapas dari. itu Chrome OS adalah open source dan gratis untuk digunakan. Selain itu tidak memerlukan hardware kelas atas.
Karena alasan tersebut, perangkat Chrome OS umumnya lebih murah daripada Windows, apalagi macOS. Meskipun ada beberapa model dibanderol mahal karena fiturnya berlimpah.
Karena itu Chromebook menarik bagi pendidikan, karena mampu menggabungkan biayanya yang rendah, keamanan dan kecepatan.
Apalagi sekarang pengguna Chromebook tidak harus terhubung ke Internet.
Sejumlah aplikasi di Chrome OS tersedia secara offline.
Kita dapat membuat dokumen teks dan spreadsheet offline di Google Doc dan menyimpannya di Google Drive yang akan disinkronkan saat kembali online.
Chrome OS juga mendukung pengelola file yang tersimpan di memori internal Chromebook.
Kekurangan Chrome OS
Tidak seperti Windows ataupun macOS, Chrome OS tidak dapat menggunakan versi lengkap aplikasi desktop seperti Photoshop, Microsoft Office, dan lainnya
Pengguna tidak dapat memainkan game AAA di perangkat Chrome OS, karena tidak mendukungnya. Tetapi bahkan jika mereka melakukannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar