# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Selasa, 10 Agustus 2021

Vaksin Johnson & Johnson Ampuh Lawan Corona Varian Delta Tanpa Booster

Kabar baik, berdasarkan uji klinis di Afrika Selatan vaksin Johnson & Johnson dinilai efektif mencegah keparahan serta kematian akibat virus Corona varian Beta dan Delta. 

 

Bahkan hanya dalam satu dosis suntikan saja alias tanpa booster.

 

Studi ini adalah tes nyata pertama di dunia atas kemanjuran vaksin terhadap Delta, varian virus yang sangat menular dan melonjak penyebarannya di seluruh, termasuk Indonesia. 

 

Kementerian Kesehatan Afrika Selatan melaporkan hasil awal ini pada konferensi pers pada hari Jumat (6/7/2021). 

 

Namun data tersebut belum ditinjau atau dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.

 

Dalam uji coba yang disebut Sisonke , para peneliti mengevaluasi satu dosis vaksin Johnson & Johnson di hampir 500.000 petugas kesehatan, yang berisiko tinggi terkena COVID-19. 

 

Vaksin tersebut memiliki kemanjuran hingga 95 persen terhadap kematian akibat varian Delta, dan hingga 71 persen terhadap rawat inap, demikian para peneliti melaporkan.

 

"Kami percaya vaksin ini melakukan apa yang dirancang untuk dilakukan, yaitu menghentikan orang pergi ke rumah sakit dan menghentikan mereka berakhir di ICU dan sekarat," kata Dr. Linda-Gail Bekker, co-lead studi dan direktur Desmond Tutu HIV Center di Universitas Cape Town, seperti dilansir dari The New York Times.

 

"Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang telah menerima satu dosis vaksin Johnson & Johnson tidak memerlukan suntikan booster," imbuhnya.

 

Para peneliti mendapati sukarelawan yang divaksinasi, kasus gejala ringan 96 persen, sementara yang mengakibatkan penyakit parah atau kematian kurang dari 0,05 persen.

 

Hasil uji ini tentu berita gembira bagi jutaan orang yang telah menerima vaksin Johnson & Johnson. 

 

Sebab beberapa penelitian sebelumnya telah menyebutkan satu suntikan mungkin rentan terhadap Delta, sehingga disarankan untuk melakukan booster satu suntikan lagi.

 

Akibatnya beberapa penerima vaksin Johnson & Johnson telah mencari dosis kedua sendiri. 

 

Pejabat kesehatan di San Francisco bahkan menawarkan penduduk yang diimunisasi dengan Johnson & Johnson dosis tambahan vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.

 

"Penelitian ini dilakukan sebagai studi kemanjuran dunia nyata di salah satu rangkaian epidemiologi yang paling menantang," kata Dr. Dan Barouch, ahli virologi di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston yang telah memimpin beberapa penelitian untuk J. & J. 

 

"Ini adalah berita yang sangat baik untuk perang melawan pandemi global COVID-19."

 

Afrika Selatan sendiri menyetujui vaksin Johnson & Johnson pada bulan April. 

 

Seperti halnya Indonesia, negara ini tengah berjuang melawan lonjakan varian Delta dalam beberapa pekan terakhir.

 

Lebih dari 8 juta orang Afrika Selatan telah menerima vaksin Johnson & Johnson atau setidaknya satu dosis vaksin Pfizer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense