Di usianya yang baru 8 tahun, dia menemukan asteroid untuk sebuah program sains yang berafiliasi dengan NASA.
"Ketika usianya dua tahun dan baru belar dia sering mengangkat tangannya ke langit dan meminta kepada saya, 'Bu, aku mau bintang'," kata ibunya, Zilma Janaca, 43, yang bekerja di industri kerajinan.
Keluarga Nicolinha, sapaan akrab gadis cilik tersebut, pindah ke Fortaleza, Brasil dari kampung halaman mereka di Maceio, sekitar 1.000 kilometer jauhnya, pada awal tahun ini.
Kepindahan mereka karena untuk mendukung Nicolinha yang menerima beasiswa bersekolah di sekolah bergengsi.
Beruntung pula, ayahnya, Jean Carlo Lessa SemiĆ£o yang merupakan seorang ilmuwan komputer, diizinkan untuk bisa tetap bekerja tanpa harus ke kantor, sehingga bisa mendukung penuh kebutuhan studi putrinya.
"Kami mengerti bahwa minat untuk astronomi ini serius ketika dia meminta hadiah sebuah teleskop di ulang tahunnya yang ke empat. Saat itu bahkan saya tidak benar-benar paham tentang teleskop," kata Zilma.
Begitu inginnya Nicolinha mendapatkan teleskop itu, dia rela tidak diberi kado pada ulang tahunnya beberapa tahun ke depan.
Sebagai gadis cilik dari keluarga sederhana, teleskop memang barang yang terlalu mahal.
Akhirnya, Nicolinha mendapatkan teleskop yang didambakannya saat berusia 7 tahun.
Ibunya menyebutkan, teleskop itu bisa didapat berkat bantuan dana dari teman-temannya yang ikut mengumpulkan uang demi menghadiahi teleskop untuk Nicolinha.
Sambil bersekolah, Nicolinha mendaftar di sebuah les astronomi.
Tempat les ini pun harus menurunkan batas minimal usia siswa 12 tahun sehingga bisa menampung bakat Nicolinha di bidang astronomi.
Kini, dia dikenal sebagai astronom termuda di dunia. Gadis cilik ini juga menghadiri seminar internasional, dan bertemu dengan tokoh-tokoh sains terkemuka di negaranya.
Di channel YouTubenya, Nicolinha 2012, Nicolinha telah mewawancarai tokoh berpengaruh seperti astronom Brasil Duilia de Mello yang ambil bagian dalam penemuan supernova yang disebut SN 1997D.
Tahun lalu, Oliveira melakukan perjalanan ke Brasilia untuk bertemu dengan Menteri Sains Brasil dan astronaut Marcos Pontes, satu-satunya orang Brasil yang pernah ke luar angkasa sejauh ini. Adapun ambisinya sendiri, Nicolinha ingin menjadi engineer luar angkasa.
"Saya ingin membuat roket. Saya ingin pergi ke Kennedy Space Center NASA di Florida, Amerika Serikat untuk melihat roket mereka.
Saya juga ingin semua anak di Brasil memiliki akses ke sains," katanya.
Saat ini, Nicolinha terlibat dalam Asteroid Hunters yang dijalankan oleh International Astronomical Search Collaboration, program ilmiah untuk warga biasa yang berafiliasi dengan NASA, bekerja sama dengan Kementerian Sains Brasil.
Sejauh ini, Nicolinha telah menemukan 18 asteroid untuk program tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar