Selasa, 30 November 2021
Turki Negara Favorit Bill Gates, Ini Buktinya
Pakai Algoritma, Lazada Logistics Klaim Ongkir Lebih Murah
Lazada Logistics sangat percaya diri mengatakan pihaknya menawarkan ongkos kirim (ongkir) lebih murah dibandingkan para kompetitornya.
Hal ini dimungkinkan, karena mereka menggunakan algoritma khusus.
"Kita ada algoritma yang bisa mengalokasikan pengiriman penjual ke pembeli supaya ongkirnya bisa lebih rendah.
Harganya bisa yang paling efektif dan paling murah," kata Vice President Logistics Lazada Indonesia Michael Roosevelt dalam wawancara virtual bersama sejumlah media, Rabu (3/11).
Berkat algoritma ini, sebut Mike, sapaan akrabnya, Lazada Logistics bisa menentukan rute yang paling efektif sehingga tak membuat kurir berputar-putar mencari jalan dan berdampak pada ongkos pengiriman yang lebih mahal. Dengan algoritma tersebut, penentuan biaya operasional bisa ditentukan.
"Jadi karena sudah tahu ada rute yang lebih efektif, tidak perlu berputar-putar, otomatis biayanya juga bisa lebih efisien," ujarnya.
Penggunaan algoritma ini juga menjadi salah satu inovasi yang diperkenalakn Lazada Logistics untuk membuat industri logistik di Indonesia serba cepat dan efisien.
Dalam kesempatan yang sama, Mike bercerita bahwa kurir antar barang kerap kesulitan mencari alamat, bahkan meski alamat tersebut sudah diberi catatan tambahan.
"Penerima barang biasanya menambahkan keterangan misalnya di depan pohon jambu, atau musholla pagar kuning, atau tanya rumahnya pak Abu. Alamat-alamat seperti itu ada di catatan kami," ujarnya.
Saat ini, Lazada Logistics memiliki lebih dari 15.000 kurir yang siap mengantarkan paket pelanggan. Jumlah tersebut bisa saja bertambah saat musim pesta belanja seperti Mega Sale 11.11 tiba.
Disebutkan Mike, dalam sehari, kurir Lazada Logistics bisa mengirimkan 100-150 paket. Untuk mendukung kelancaran distribusi, Lazada Logistics juga memiliki 10 warehouse dan lebih dari 130 hubs atau pusat pengantaran yang tersebar di lebih dari 80 kota di Indonesia.
Deretan Penemu yang Menyesali Temuan Mereka, Ini Alasannya
Beragam penemuan dikembangkan dengan tujuan awal untuk memudahkan kehidupan manusia.Namun, sejumlah penemu ini justru menyesali temuan mereka. Kenapa?
Melihat Rumah 1 Triliun Jeff Bezos, Seram Banget
Orang terkaya nomor dua di dunia, Jeff Bezos, baru saja menghabiskan banyak uang untuk membeli properti mewah di dekat pantai Hawaii.
Rumah ini juga terletak di dekat ladang lava hasil letusan gunung berapi pada zaman dahulu. |
"Pantai sejauh 13 mil di negara bagian ini sudah hilang, termasuk 10% Pantai O'ahu karena erosi pantai. Sebanyak 70% pantai di seluruh negara saat ini berada dalam ancaman," tambah mereka. |
Selasa, 23 November 2021
Now.gg Tawarkan Monetisasi Game Lewat NFT
'Black Screen of Death' di Windows 11 Berubah Warna Lagi Jadi Biru
Legacy Contacts, Fitur Baru Apple Untuk Pengguna yang Meninggal
Jeff Bezos Beli Rumah Rp 1 Triliun, Lokasinya Menyeramkan
Sejarah Lahirnya Iklan Pop Up di Internet, Penemunya Minta Maaf
Deretan Fitur Penting Ini Tak Bisa Berfungsi di Windows 11
Microsoft memperingatkan para pengguna Windows 11 kalau sejumlah fitur tak bisa dipakai karena sertifikatnya sudah tak berlaku.
Sertifikat tersebut habis mati berlakunya pada 31 Oktober, dan akan menyebabkan fitur dan aplikasi seperti Snipping Tool, touch keyboard, dan panel emoji tak bisa dipakai untuk sementara waktu.
Untuk memperbaiki masalah ini Microsoft menyiapkan sebuah patch. Namun jangan senang dulu, patch tersebut saat ini masih dalam masa preview.
Artinya pengguna harus menginstalnya secara manual lewat Windows Update di pengaturan Windows 11.
Patch yang dimaksud adalah KB4006746, yang akan memperbaiki masalah touch keyboard, voice typing, emoji panel, dan masalah di menu 'getting started' serta 'tips'.
Namun sayangnya patch tersebut tidak bisa mengatasi masalah di Snipping Tool.
Sebagai solusinya, Microsoft menyarankan pengguna melakukan screenshot dengan cara yang lebih jadul, yaitu memakai tombol Print Screen di keyboard.
Belum jelas berapa banyak pengguna Windows 11 yang akan terdampak dari masalah ini, dan sejauh ini belum ada solusi yang bisa dipakai untuk mengaktifkan kembali Snipping Tool.
Namun ada juga yang menyebut kalau sertifikat yang bermasalah itu bisa ditipu dengan mengubah tanggal di sistem Windows 11 menjadi 30 Oktober dan membuka Snipping Tool.
Tanggalnya ini bisa diubah kembali jika aplikasinya sudah bisa terbuka dengan normal.
Sertifikat yang habis masa berlakunya ini pun menyebabkan masalah di bagian pengaturan akun untuk Windows 11 dengan mode S dinyalakan.
Sayangnya Microsoft sendiri belum bisa memastikan kapan masalah ini bisa diperbaiki.
"Kami masih berusaha memperbaiki Snipping tool dan S mode only dan akan memberikan pembaruan saat ada informasi lebih lanjut," ujar Microsoft.
Sejauh ini sudah ada beberapa masalah yang terjadi di Windows 11.
Contohnya performa yang menurun sampai dengan 15% untuk pengguna yang memakai prosesor Ryzen, yang kemudian sudah ditemukan penyebabnya dan sudah diperbaiki oleh Microsoft.
Transaksi Game dan Aplikasi Jadi Lebih Asyik dengan Google Play Points
Jumat, 05 November 2021
Facebook Matikan Teknologi Pengenalan Wajah, Kenapa?
Salah satu fitur yang dimiliki Facebook adalah facial recognition (pengenalan wajah).
Dengan fitur ini, aplikasi dapat mengidentifikasi wajah dalam sebuah foto sehingga memudahkan pengguna untuk men-tag pengguna lain dalam gambar.
Namun rupanya banyak pengguna merasa tidak nyaman pada sistem tersebut mengingat Facebook juga memiliki rekam jejak privasi yang tidak baik dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dengan demikian, Meta induk perusahaan Facebook telah mengumumkan bahwa mereka akan menghapus sistem tersebut untuk selamanya dan semua data dari pengenalan wajah yang terkait juga akan dihapus.
"Ada banyak kekhawatiran tentang tempat teknologi pengenalan wajah di masyarakat dan regulator masih dalam proses memberikan seperangkat aturan yang jelas yang mengatur penggunaannya," kata Meta dikutip dari Ubergizmo.
"Di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung ini, kami percaya bahwa membatasi penggunaan pengenalan wajah pada serangkaian kasus penggunaan yang sempit adalah tepat." lanjutnya.
Meta percaya pada potensi dan manfaat pengenalan wajah tetapi tampaknya sampai keseimbangan yang tepat ditemukan, mereka tidak akan lagi menggunakannya di Facebook.
"Setiap teknologi baru membawa potensi manfaat dan perhatian, dan kami ingin menemukan keseimbangan yang tepat.
Dalam hal pengenalan wajah, peran jangka panjangnya dalam masyarakat perlu diperdebatkan secara terbuka, dan di antara mereka yang akan paling terpengaruh olehnya." ujarnya.
Kamis, 04 November 2021
Teks Otomatis Zoom Kini Tersedia Untuk Pengguna Gratisan
Zoom menindaklanjuti janjinya untuk menambahkan fitur teks terjemahan yang dibuat secara otomatis untuk semua pengguna gratis, di mana sebelumnya layanan ini khusus untuk pengguna berbayar.
Saat ini terjemahan sementara hanya tersedia dalam bahasa Inggris namun Zoom berencana akan memperluas ke bahasa lain nantinya.
"Penting bagi kami bahwa setiap orang dapat berhasil terhubung, berkomunikasi, dan berpartisipasi menggunakan Zoom," kata Theresa Larkin, Product Marketing Manager of Meetings & Chat di Zoom seperti dikutip dari The Verge.
"Tanpa alat aksesibilitas tepat, penyandang disabilitas menghadapi hambatan saat menggunakan solusi komunikasi video," lanjutnya.
Zoom sebelumnya menawarkan transkripsi langsung bertenaga kecerdasan buatan (AI) hanya untuk akun berbayar, hal ini pun menuai kritikan dari para pendukung aksesibilitas karena membuat pengguna tunarungu memiliki pilihan yang terbatas terlebih di masa-masa pandemi.
Tanpa teks otomatis, penyelenggara rapat Zoom harus menggunakan layanan teks pihak ketiga atau menambahkan teks mereka sendiri secara manual.
Namun kini semua pengguna sudah dapat menikmati fitur teks otomatis.
Zoom telah menambahkan lebih banyak opsi aksesibilitas selama setahun terakhir, termasuk dukungan untuk pembaca layar dan memungkinkan beberapa video terlihat pada saat yang sama.
Hal tersebut memungkinkan juru bahasa isyarat terlihat setiap saat, bahkan ketika pengguna lain dalam panggilan sedang berbicara.
Untuk mengaktifkan teks dalam rapat Zoom, pemilik akun atau pengguna dengan hak istimewa admin dapat masuk ke portal web Zoom, lalu temukan 'manajemen akun' di menu navigasi.
Pilih pengaturan akun, lalu klik tab 'rapat'. Di bawah 'dalam rapat (lanjutan)', alihkan opsi teks tertutup untuk mengaktifkannya.