Prestogen merupakan hormon yang dikenal bertanggung jawab mengatur siklus mentruasi dan memegang peran kunci dalam kehamilan. Hormon ini juga ada di dalam tubuh pria, namun jumlahnya lebih sedikit.
Para dokter percaya bahwa progesteron memiliki efek pelindung bagi otak, dengan cara mengurangi pembengkakan dan meningkatkan pemulihan mental. Hormon seks wanita ini juga mampu meningkatkan suplai darah sehat ke otak untuk mengurangi kematian sel-sel otak.
Terbukti, kini sudah ada lima rumah sakit yang menguji pendekatan baru ini pada pasien yang mengalami cedera otak traumatis akibat kecelakaan di jalan, cedera olahraga, jatuh dan penganiayaan kekerasan.
Peradangan di otak umumnya disebabkan oleh pukulan keras di kepala yang mengakibatkan suplai darah ke otak menjadi tersendat karena otak mengalami pembengkakan di dalam tengkorak. Hal ini memicu sel-sel di otak mati dan terjadi kerusakan permanen. Tercatat 20-50 persen diantara meninggal dunia.
Meskipun terdapat kemajuan dalam perawatan bedah dan intensif, cedera otak traumatis tetap menjadi penyebab utama kematian pada orang berusia dibawah 45 tahun dan merupakan penyebab utama kecacatan.
Untuk membuktikan keunggulan terobosan baru ini. Para peneliti kini sedang melakukan masa percobaan terhadap lebih dari 1.200 pasien berusia 17-70 tahun guna mengatasi cedera otak menggunakan hormon, yang dikenal denan metode SyNAPSe.
Setiap orang akan dipilih secara acak untuk diberikan infus intrevena, progestron atau plasebo selama lima hari.
Hasil dari penelitian ini akan diumumkan pada dua hingga tiga tahun mendatang, dan peneliti percaya mereka mampu mengobati ribuan pasien cedera kepala serius dengan hormon seks wanita.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar