Salah satu pendiri jejaring sosial Diaspora, meninggal pekan lalu pada usia 22 tahun, di San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Media setempat melaporkan, Ilya Zhitomirskiy, co-founder Diaspora tersebut, diduga melakukan bunuh diri. Namun petugas pemeriksa jenazah mengatakan perlu beberapa minggu untuk menentukan penyebab kematiannya.
Diaspora dan Ilya mungkin tidak terdengar gaungnya, sebagaimana Mark Zuckerberg dengan Facebooknya. Ilya adalah salah satu dari empat mahasiswa yang meluncurkan Diaspora tahun lalu.
Situs yang mereka buat, menawarkan alternatif jejaring sosial yang lebih privat dibandingkan dengan Facebook. Seperti diketahui, Facebook kerap dikritik karena beberapa fiturnya dinilai mengabaikan privasi pengguna.
Dilansir AFP, kehadirannya saat itu, sempat disebut-sebut sebagai penantang serius Facebook. Yang lebih menarik, Mark Zuckerberg menjadi salah satu penyumbang dana pengembangan Diaspora.
Sebagai ungkapan duka, home page situs Diaspora menampilkan bunga dandelion yang menjadi simbol Diaspora bersebelahan dengan foto Ilya yang tengah duduk di sebuah ruangan kelas. Di bawah fotonya tercantum tulisan 'Ilya Zhitomirskiy 1989-2011'.
"Kami akan merindukan Ilya, lebih dari yang bisa kami ungkapkan," kata pendiri Diaspora lainnya Peter Schurman. Dia mengatakan Ilya adalah teman yang baik dan brilian serta visioner yang bekerja untuk masa depan dunia online yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar