# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Rabu, 21 Maret 2012

Diaspora, Penantang Serius Facebook


Facebook banyak dikritik karena beberapa fiturnya dianggap mengabaikan privasi pengguna. Sebagai 'jawaban' atas kondisi ini, sebuah jejaring sosial bernama Diaspora yang berbasis open source pun siap dirilis.

Dalam keterangannya, Diaspora didesain sebagai sebuah jejaring sosial yang memberi kekuasaan penuh kepada penggunanya atas data mereka sendiri. Jejaring sosial ini rencananya akan resmi dirilis pada 15 September mendatang.

Diaspora dikembangkan oleh tim yang terdiri empat orang mahasiswa Universitas New York, yakni Daniel Grippi, Maxwell Salzberg, Raphael Sofaer, dan Ilya Zhitomirskiy. Proyek pengembangan Diaspora ini konon bernilai US$ 200.000 (sekitar Rp 1,8 miliar).

Dikutip dari BBC, tim pengembang Diaspora mengatakan bahwa jejaring sosial bikinan mereka akan berbasis open source, dimana tiap orang bisa melihat, memodifikasi, dan bahkan memberikan kontribusi perubahan.

"Kami menghabiskan waktu untuk berkonsentrasi membangun sebuah sharing yang jelas dan kontekstual. Jadi pengguna bisa memutuskan konten apa yang akan mereka bagi pada rekan kerjanya, dan apa yang akan dibagi pada teman minumnya.

"Kami tahu itu menimbulkan masalah besar pada user interface, namun kami akan berusaha keras mengatasinya," demikian pernyataan resmi tim pengembang Diaspora dalam blognya.

Ide pembuatan Diaspora ini muncul awal tahun ini di saat Facebook banyak dikritik karena dianggap mengabaikan kepentingan privasi penggunanya.

"Kami ingin menempatkan pengguna kembali memegang kendali dari apa yang mereka bagi," tukas Maxwell Salzberg, salah satu pendiri Diaspora.

Memang sulit membayangkan bagaimana Diaspora ini nantinya mampu menjadi penantang serius bagi Facebook, yang telah digunakan 500 juta user di seluruh dunia dan kini bernilai ekonomis sekitar US$ 33 miliar (sekitar Rp 297 triliun).

Namun uniknya, salah satu orang yang ikut menyumbangkan dana pengembangan Diaspora adalah CEO Facebook sendiri, Mark Zuckerberg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense