Di Negeri Gingseng tersebut KT Corp melayani sedikitnya 16 juta pelanggan, namun data yang berhasil digasak pelaku jumlahnya mencapai 8,7 juta. Ironisnya, data yang sudah dipegang peretas sejak Februari 2012 itu dijual kepada pihak pengiklan dan berhasil dilego sebesar USD 880 ribu atau sekitar Rp 8,3 miliar.
"Kami minta maaf sedalam-dalamnya karena telah membuat Anda khawatir," tulis operator tersebut, seperti dilansir Reuters.
Akibat kejadian ini polisi menahan sedikitnya 9 orang, dua di antaranya adalah peretas yang berhasil membobol jaringan dan 7 orang lainnya didakwa atas tuduhan membeli data ilegal.
Korea merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna akses broadband terbesar di dunia. Bahkan pengguna smartphone di negeri ini tumbuh dengan sangat cepat setiap tahunnya.
Namun selain itu, Korea juga kerap menjadi serangan cyber. Contohnya pada bulan Juli tahun lalu, pemerintah negeri Ginseng menuding peretas asal China telah mencuri 35 juta data warga mereka melalui jejaring sosial. Belum lagi bobolnya akun 13 juta gamer yang terjadi pada November 2011 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar